Alumni Fakultas Teknik Berbagi Pengalaman Beasiswa yang Menerbangkan Mereka ke Jepang dalam Webinar Career Development Center UNS

7 April, 2022

FT-UNS – Dua alumni Fakultas Teknik (FT) Universitas Sebelas Maret (UNS) menjadi narasumber dalam kegiatan yang diselenggarakan oleh Career Development Center (CDC) UNS bekerjasama dengan Pusat Studi Jepang (PSJ) – Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat (LPPM) UNS. Mereka adalah Dr. Indriyaningsih S.T. M.T - Fakultas Teknik Mesin UNS dan Naya Marsatyasti yang mendapatkan kesempatan beasiswa ke Jepang. Online Webinar Scholarship Talk 2022 dilaksanakan pada hari Rabu, (16/03/2022) dengan berjudul “Realizing Dreams Breaking Through the Boundaries of Imagination”. Mengundang narasumber yang memiliki pengalaman penerima beasiswa ke Jepang dari beragam sumber pendanaan. Diantaranya Dr. Indri Yaningsih (Alumni FT Mesin UNS), Naya Masatyuasti (Alumni FT Arsitektur), Mercy Bientri Yunindanova (Staff Pengajar Fakultas Peternakan (FP) UNS serta Sintya Diah Safitri (Staff Keduataan Besar Jepang) sebagai narasumber beasiswa Pemerintah Jepang – Monbugakhuso/ MEXT. Kegiatan ini bertujuan untuk mengajak para peserta webinar online memiliki wawasan bagaimana cara mendapatkan beasiswa dan gambaran menjadi mahasiswa di Jepang. Diskusi ini sangat bermanfaat bagi para scholar hunter (pemburu beasiswa) maupun dosen lainnya yang berkeinginan untuk melanjutkan studi lanjutnya ke Jepang.

Turut hadir pula perwakilan dari CDC UNS, Rezky Lasekti Wicaksono, S.Hut., M.Sc.. Kordinator Bidang Pengembangan Karir CDC dan Kepala PSJ UNS, Dr. Eng Kusumaningdyah N.H. Dalam sambutannya Rezky Lasekti yang merupakan dosen di FP UNS mengatakan bahwa kegiatan ini merupakan salah satu momen spesial karena dapat berkalorborasi dengan intitusi internal di tingkat universitas, yaitu PSJ UNS.

Spesial moment ini yang akan memberikan banyak inshigt dan penguatan tentang proses bagaimana mendapat beasiswa dari Jepang. Hal ini dibutuhkan bagi mereka yang tertarik melanjutkan studi master dan doktoral di Jepang.”

Sementara itu, Dr, Kusumaningdyah yang juga selaku staff pengajar di lingkungan FT Prodi Arsitektur, berharap agar kegiatan ini dapat membantu para pencari beasiswa untuk lebih mengetahui apa saja yang perlu dipersiapkan dan para narasumber dapat memberikan semangat untuk dalam berproses mencari beasiswa.

“Tema kali ini menarik untuk dibahas terkait dengan beragam kesempatan beasiswa untuk melanjutkan pendidikan di Jepang. Peluang beasiswa ke Jepang sangat beragam, namun hari ini kita bisa lebih fokus mendengar dari pengalaman penerima beasiswa LPDP dan MEXT Jepang.”

Acara ini tak lepas dari prestasi dan pengalaman para alumnus FT Teknik. Dr. Indriyaningsih S.T. M.T, saat ini beliau aktif sebagai dosen di FT Mesin UNS. Merupakan alumni Progam Studi Teknik Mesin UNS. Melanjutkan pendidikannya hingga Magister, lulus pada tahun 2012. Kemudian melanjutkan studi Doktor di Universitas Kyushu, Jepang, lulus pada tahun 2019 melalui program beasiswa LPDP. Selepas itu kembali melanjutkan program Pendidikan post-doctoral melalui beasiswa Japan Society for the Promotion Science (JSPS) sejak 2020 Beasiswa JSPS merupakan beasiswa bergengsi yang tidak mudah didapatkan sembarang orang, pengalaman inilah dibagi dalam kesempatan webinar kali ini.

Sebelum mendapatkan beasiswa JSPS, Dr. Indri menjelaskan telah mencoba banyak progam beasiswa sejak tahun 2015 hingga 2019, seperti: Japan Science and Technology, Japanese Government Scholarship: Monbugakhuso/MEXT dan Indonesian Government Scholarship: LPDP-DIKTI (BUDI-LN), namun peruntungannya belum berhasil. Mencoba dan semangat mencoba kembali menjadi perjuangannya yang gigih untuk mendapatkannya.

Dr. Indri juga berbagi informasi untuk mempersiapkan beasiswa yang hendak diikuti dengan persiapan yang baik. Membekali rasa percaya diri lalu mencari informasi dan cek persyaratannya dengan detail. Kita bisa bicara atau konsultasi dengan dosen kita yang telah berpengalaman, untuk kemudian mendaftarkan diri lebih awal, juga mengetahui apa kelebihan diri sendiri sebagai suatu syarat yang menonjol seperti prestasi atau penghargaan. Lalu harus terus bersabar dan tidak boleh menyerah. Karena sejatinya apa yang kita impikan harus terus diusahakan.

Selanjutnya narasumber lain berasal dari alumni FT Program Studi Arsitektur yaitu Naya Marsatyasti. Naya lulus pada tahun 2015 kemudian melanjutkan studi magister di Tokyo Institute of Technology, Tokyo, Jepang dan lulus pada tahun 2021. Naya berbagi pengalamannya, setelah lulus dari UNS ia sempat bekerja di Jakarta pada beberapa perusahaan diantaranya, Aboday Design (2013-2014), Junior Architect PT. Quatradura Indonesia (2015-2018), dan Ayya Architect (2018-2019). Kemudian Naya mencoba peruntungan untuk mendaftarkan diri mengikuti beasiswa ke Jepang. Tidak jauh berbeda apa yang disampaikan Dr. Indri, Naya juga memberikan penjelasan bagaimana persiapannya untuk mendapatkan beasiswa di Jepang. Seperti mempersiapkan diri dengan baik, menggali informasi beasiswa di Jepang, menentukan major dan field of study, mengumpulkan informasi kampus dan laboratorium kampus, juga mempersiapkan berkas dokumen. Naya mendapatkan beasiswanya dari MEXT, ia juga menjelaskan tentang progam beasiswa di MEXT.

Tak jauh berbeda dari sharing pengalaman dua pembicara alumnus dari FT, pengalaman Mercy Bientri (Staff Pengajar FP UNS) yang mendapat beasiswa LPDP untuk melanjutkan program doktornya ke Osaka University, Jepang juga mengungkapkan hal yang serupa. Dalam mencari beasiswa ke Jepang, Dr. Indri, Mercy dan Naya berbagi informasi bahwa setiap mendaftar program beasiswa, salah satu syarat utamanya sudah memiliki kontak mentor atau professor pada universitas yang dituju. Mempersiapkan research plan menjadi sangat penting. Research plan diperlukan untuk dapat menjelaskan maksud dan tujuan riset, metodologi penelitian, narasi rencana studi, jadwal studi, dan sebagainya.

Narasumber terakhir pada sesi ini adalah Sintya Diah Safitri (Staff Keduataan Besar Jepang), membagikan informasi terkait dengan persiapan dalam peraihan beasiswa MEXT Research Student yang diawali dari registrasi online untuk seleksi dokumen, proses ujian tulis dan wawancara. Jika seleksi ini sudah terlampaui maka memerlukan LOI (Letter of Provisional Acceptance) dan proses keberangkatan. Kandidat penerima beasiswa MEXT, diawal diterima menjadi research student terlebih dahulu sebelum melanjutkan ke jenjang Pendidikan yang ditempuh selama satu semester.

Sebagai alumni FT, Dr Indri dan Naya berbagi banyak tips dan trick bagaimana meraih beasiswa ke Jepang serta memberikan support gigih dalam mencapai cita-citanya. Semangat inilah yang ditularkan kepada civitas akademika FT untuk mendapatkan beasiswa di luar negri.

Humas FT/ AI. Editor/ KNH

#alumniFTUNS #beasiswajepang #centerdevelopmentcenter #pusatstudijepang