20 January, 2022
FT-UNS - Program Studi (Prodi) Teknik Elektro Fakultas Teknik (FT) Universitas Sebelas Maret (UNS) Surakarta menggelar Focus Group Discussion (FGD) bersama PT. Telkom Indonesia di Ruang Sidang Senat, Gedung 3, FT UNS, pada Rabu (12/01/2022). FGD tersebut bertujuan untuk membahas peluang kerja sama yang mungkin dilakukan oleh kedua belah pihak. Feri Andriyanto, S.Pd., M.Si., Ph.D., selaku Kaprodi Teknik Elektro menawarkan peluang kerja sama berupa pengembangan Laboratorium IoT, Riset Baterai, dan Joint Study: Pendidikan & MBKM.
“Ada tiga bagian yang bisa kami tawarkan. Yang pertama, terkait pengembangan lab IoT, kemudian ada riset baterai, dan join study. Untuk pengembangan lab nanti mungkin berupa pengembangan Lab. IoT Innovation, tawaran-tawaran training dan penggunaan lab. Lalu untuk riset baterai nanti bisa juga nanti terkait bagaimana pengembangan BMS (Battery Management System) untuk energy saving di BTS yang kondisi gridnya tidak stabil atau powewall untuk BTS di daerah 3T Indonesia. Sedangkan yang berikutnya pada bisa juga kegiatan kuliah tamu, nanti mungkin Bapak/Ibu bisa mengisi kegiatan kuliah tamu di awal atau akhir semester bisa bergabung juga untuk menjadi praktisi mengajar di kampus. Kemudian, magang nanti adik mahasiswa bisa ikut magang 3/6 bulan di sana mungkin juga untuk menyelesaikan tugas akhir,” papar Kaprodi Teknik Elektro FT UNS.
Sebelummya, materi dibuka dengan pengenalan perjalanan dan milestone Prodi Teknik Elektro, termasuk Sumber Daya Manusianya. Ia memaparkan secara garis besar, Konsentrasi Studi Teknik Elektro terdiri dari: Teknik Komputer & Telekomunikasi, Kontrol & Mekatronika, dan Teknik Tenaga Listrik. Selain itu, ia pun menunjukkan beberapa portofolio yang sudah dilakukan prodi seperti, Riset Kendaraan Listrik (E-Trike dan Electrice Motorcycle, Kendaraan Listrik Konversi, Sepeda Listrik Konversi, dan BIKUNS-Electric Bicycle), IoT Based Battery Management System (BMS), dan produk lainnya, yakni siaga air bersih berbasis IoT (Top Generation Challenge 2018 dan Awardee Startup Thinkubutor 2019), smart hydroponik berbasis IoT (Hibah unggulan UNS 2018 & 2019), Sistem monitoring kesuburan tanah berbasis IoT, Digital Bioflok Lele, termasuk pembuatan Baterai Lithium.
“Dari sini kita tau kalau digoogling UNS adalah satu-satunya kampus pembuat baterai lithium di Indonesia. Jadi produksi baterai kita ada di Purwosari dekat jembatan raya,”
Sementara itu, Kiswanto selaku perwakilan pihak PT. Telkom Indonesia memaparkan beberapa point penting seperti, Wacana pengujian dan development baterai lithium untuk menggantikan Baterai VRLA di BTS dan STO Telkom yang mencakup wacana kebutuhan baterai lithium untuk operasional PT. Telkom; Kajian tentang kelebihan dan kekurangan baterai lithium untuk kebutuhan jangka panjang di operasional Telkom (STO dan data center); Standar pemenuhan dokumen STEL khususnya baterai lithium; dan test procedure untuk memastikan kualitas baterai lithium. Kemudian, pihaknya juga menyampaikan potensi kolaborasi dengan FT UNS seperti, kajian standard quality assurance battery lithium; kajian environment testing ketahanan baterai lithium (tegangan lebih, kebocoran arus, dan faktor suhu); konsultasi perangkat uji standard lab uji baterai lithium; join testing battery; mitra/third party untuk support pengajuan baterai Telkom; dan join study & research BMS. Humas FT/FAT. Editor/ KNH