Bincang Karir Sekaligus Eratkan Hubungan dengan Alumni, Himpunan Mahasiswa Arsitektur FT UNS Adakan Architalk

31 August, 2021

FT UNS - Departemen Hubungan Luar Himpunan Mahasiswa Arsitektur (HMA) Vastu Vidya Fakultas Teknik (FT) Universitas Sebelas Maret (UNS) Surakarta sukses mengadakan acara Sharing Session: Architalk. Kegiatan ini dilaksanakan pada Sabtu, 28 Agustus 2021 melalui zoom meeting room. Menggandeng alumni yang sudah sukses di bidangnya, tema yang diangkat adalah How to Apply Architecture Firm.

Architalk kali ini dimoderatori oleh Yanno Suminar, perintis Studio Yanno Suminar, alumnus Arsitektur tahun 2011 dan menghadirkan pembicara Yusua Salomo, alumnus Prodi Arsitektur tahun 2008 yang saat ini berkarir profesional di Arkonin. Arkonin merupakan salah satu perusahaan yang masuk dalam sepuluh besar perusahaan aristek terbesar di Indonesia. Mas Leo, begitu kerap disapanya, menjelaskan bahwa untuk dapat melamar di Arkonin maka tahapan yang perlu dilakukan yaitu pertama lulus S1, lalu sekolah profesi/PPArs, dilanjutkan magang.

“Arkonin banyak mengerjakan projek pemerintah. Pada projek pemerintah akan banyak syarat administrasi yang harus dipenuhi salah satunya penyedia jasa harus menyiapkan beberapa tenaga ahli. Semisal kita fresh graduate kan belum bersertifikat sebagai arsitek masih sarjana arsitek. Setelah melanjutkan PPArs dapet sertifikat nah sertifikat tersebut dapat digunakan untuk memenuhi syarat administrasi projek dari pemerintah tersebut yaitu di bagian tenaga ahli,” tutur Yusua saat sesi diskusi.

Semasa kuliah, ia sering mengikuti sayembara-sayembara yang kemudian dikumpulkan menjadi portofolio dan dilampirkan pada saat melamar di Akronin. Saat ia melamar kerja di Akronin belum ada ketentuan khusus harus sudah PPArs, tetapi untuk saat ini ketentuan tersebut telah ada. Oleh karenanya, jika ingin masuk Akronin perlu memiliki software skill di antaranya BIM (Revit), autocad, 3D sketchup, photoshop, rendering software (enscape, lumion), dan indesign. Selain menguasai software ada beberapa softskill juga perlu dimiliki seperti kemampuan komunikasi yang bagus, kerja sama tim yang baik, kuat bekerja di bawah tekanan, termasuk mengerti peraturan/UU Pemerintah tentang pembangunan dan perencanaan gedung. Ia pun membagikan kunci sukses agar dapat diterima di perusahaan. Menurutnya, portofolio dan CV sangat berperan penting sehingga harus dibuat semenarik mungkin. Selain itu, memiliki kemampuan komunikasi yang baik, bersikap tegas, mampu bekerja sama dalam tim, mempunyai inisiatif dan determinasi yang tinggi, serta disiplin baik disiplin dalam waktu, cara berpakaian, maupun sejenisnya.

“Intinya kalau portofolio bagus dan kemampuan komunikasi juga bagus itu sebenernya udah bisa. Kita kalo udah bisa menguasai beberapa software dan kurang 1 aja itu nanti bisa ditutup saat sudah diterima kerja. Di dalam Arkonin sudah ada sistem-sistem yang telah dipersiapkan seperti template di revit, sketch up dan lain-lain,” tuturnya saat sesi diskusi berlangsung. Ia juga mengungkapkan pentingnya menjalin relasi untuk menghadapi dunia pasca kampus. “Networking tetep penting, jadi besar tetap membantu yang sudah ada relasinya. Jika memiliki portofolio yang bagus, punya networking, ditambah memiliki kemampuan menyampaikan portofolio dengan bagus maka akan semakin memperkuat peluang diterimanya,” tambahnya.

Lulus dari jenjang S-1 Arsitektur bisa melanjutkan karir di studio, firma besar (korporat), PNS, dosen, dan sejenisnya. Akan tetapi, ia memutuskan untuk melanjutkan karir di korporat atau lebih tepatnya bergabung di Arkonin. “Awal mulanya masuk Arkonin karena berdasarkan saran dosen pembimbing saat kuliah di UNS dulu. Lalu kemudian searching lebih detail tentang Arkonin dan liat projek-projek yang digarap ternyata luas banget. Akhirnya, memutuskan untuk melanjutkan karir di Arkonin,” ungkapnya.

Kegiatan Architalk ini diharapkan mampu mempererat hubungan antara Mahasiswa Arsitektur UNS dengan kakak-kakak alumninya. Karena Architalk sendiri merupakan ajang para alumni mengajarkan pengalamannya kepada adik tingkatnya. “Sebuah ilmu itu ibaratkan air yang harus terus mengalir ke tempat yang lebih rendah. Maka ilmu itu harus terus dibagikan dari kakaknya ke adik-adiknya.” ucap Ramadian Adistya Andanto selaku penanggung jawab kegiatan Architalk. HUMAS FT/ FAT.