11 November, 2024
FT UNS – Fakultas Teknik (FT) Universitas Sebelas Maret (UNS) menyelenggarakan The First International Conference on Industrial Electronics, Robotics, and Informatics (ICIERI) 2024 pada Selasa, 5 November 2024 yang berlangsung di Surakarta. Mengusung tema "Merangkul Masa Depan Melalui Inovasi Teknologi Hijau," konferensi ini diadakan secara hybrid, menggabungkan pertemuan fisik di The Alana Hotel and Convention Center dengan partisipan virtual. Acara ini mengundang berbagai peneliti, akademisi, dan praktisi dari berbagai belahan dunia untuk membahas teknologi dan inovasi yang mendukung keberlanjutan.
Acara ini menerima 115 makalah dari berbagai negara, seperti Korea Selatan, Singapura, Malaysia, Thailand, India, Peru, dan Nigeria. Setelah melalui seleksi ketat, 83 makalah terpilih untuk dipresentasikan dalam konferensi dan akan dipublikasikan dalam SPIE Proceedings, sebuah prosiding internasional terkemuka. Fakultas Teknik (FT) Universitas Sebelas Maret (UNS) menyelenggarakan acara ini kolaborasi dengan beberapa institusi ternama seperti Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN), TU Delft, National University of Singapore, University of Ulsan, Ho Chi Minh City University of Technology and Education, Bristol University, Universitas Gadjah Mada, Binus University, dan Numidia.
Pada sesi keynote speaker, Prof. Dr. Ir. Wahyudi Sutopo, S.T, M.T, mempresentasikan penelitian mengenai "Comparison of Customer Preferences in Malaysia and Indonesia to Evaluate the Need of Charging Infrastructure and Dual Battery Electric Motorcycle as an Effort to Increase the Adoption Rate of Electric Motorcycles." Beliau memaparkan langkah-langkah konkret dalam upaya pengurangan polusi CO2 melalui transisi energi, tantangan rantai pasokan, serta faktor-faktor pendorong dan penghambat adopsi kendaraan listrik di Indonesia.
“Ada beberapa upaya yang bisa direalisasikan dalam mengurangi polusi CO2 salah satunya melakukan transisi energi dengan menggunakan Electric Motorcycle (EM) untuk menggantikan Internal Combustion Engine (ICE),” terang Prof Wahyudi.
Dalam sesi plenary, Joko Hariyono, Ph.D. Dosen Teknik Elektro FT UNS memoderasi dua diskusi menarik. Di sesi pertama, Prof. Dr. Ir. Ford Lumban Gaol, S.Si., M.Kom, SMIEEE, mengulas penggunaan kecerdasan buatan di bidang hukum dalam presentasi bertema "Leveraging Artificial Intelligence in the Law and Court." Riset ini menyoroti bagaimana Machine Learning dapat digunakan untuk memprediksi putusan hukum berdasarkan data kasus serupa, meski penerapan AI dalam ranah hukum masih membutuhkan regulasi yang lebih mendalam.
Sesi plenary kedua menghadirkan Fahmid Al Farid, Ph.D., yang mempresentasikan riset bertajuk "Advancements in Deep Learning for Crop Disease Detection: Hybrid Models, Data Augmentation, and Multimodal Approaches." Teknik ADCLR (Attention-Based Dilated CNN Logistic Regression) yang diperkenalkan dalam penelitian ini menunjukkan akurasi tinggi dalam deteksi penyakit tanaman. Dengan memanfaatkan metode deep learning yang canggih, teknik ini mengatasi keterbatasan yang ada. Menggunakan dilatasi CNN berbasis perhatian, penyaringan bilateral, segmentasi Otsu, dan CGAN untuk penyempurnaan data, teknik ini mencapai akurasi 100% pada pelatihan dan pengujian, dan dengan akurasi validasi yang mengesankan sebesar 96,6% pada database Plant Village. Meskipun terdapat tantangan dalam penerapan real-time melalui penggunaan drone, Fahmid mengungkapkan rencananya untuk mendukung pengembangan riset ini dengan menggalang dana lebih lanjut.
“Kedepannya, riset ini akan dikembangkan lebih lanjut dan pastinya membutuhkan dana yang tidak sedikit. Namun saya sudah berencana untuk menjadi Junior Professor di Berlin sehingga dapat membantu mendanai riset ini,” ujar Fahmid
Konferensi ini memberikan peluang besar bagi para peserta untuk memperluas jaringan internasional dan memperdalam kolaborasi lintas disiplin, serta menjadi langkah strategis Fakultas Teknik Universitas Sebelas Maret dalam mendukung tujuan pembangunan berkelanjutan dan pengembangan teknologi hijau yang relevan.
Humas FT-Werna.
Editor-Pratikno.