Kembangkan Alat Terapi Pasca Stroke, Mahasiswa Doktor Teknik Industri FT UNS Raih Predikat Cumlaude

26 February, 2025

FT UNS – Program Studi Doktor Teknik Industri (PSDTI) Fakultas Teknik (FT) Universitas Sebelas Maret (UNS) kembali meluluskan Doktor Teknik Industri melalui ujian terbuka yang dilaksanakan di Ruang Multimedia Gd. 4 FT UNS, Rabu (26/02/2025). Doktor baru tersebut merupakan seorang Dosen Teknik Industri Universitas Bojonegoro yaitu Dr. Eko Wahyu Abryandoko.

Dr. Eko Wahyu Abryandoko dapat mempertahankan disertasinya dihadapan dewan penguji yang berjudul “Desain Dan Kontrol Antarmuka Hybrid Assistive Robotic Neuromuscular Dynamic Stimulation Berbasis Emg-Driven Untuk Rehabilitasi Lengan Pasien Pasca Stroke”. Mahasiswa Prodi Doktor Teknik Industri UNS tersebut dinyatakan lulus dengan IPK 3,97 dan mendapatkan predikat Cumlaude dengan masa studi 2 tahun 6 bulan. 

Ujian terbuka disertasi dipimpin oleh Prof. Dr. Ir. Wahyudi Sutopo, S.T., M.Si. selaku ketua sidang, Prof. Dr. Ir. Susy Susmartini, MSIE, IPU.; selaku promotor;  Dr. Eng. Ir. Pringgo Widyo Laksono, S.T., M.Eng, Co-Promotor 1; dan Prof. Dr. Ir. Lobes Herdiman, M.T., selaku Co-Promotor 2. Penguji internal  Prof. Dr. Pamudji Utomo, dr., Sp.OT(K). (Direktur Rumah Sakit UNS) dan eksternal Prof. Dr. Ir. Hari Purnomo, MT.,IPU., ASEAN.Eng dari Univeristas Islam Indonesia.

Dalam disertasinya, Dr. Eko Wahyu menjelaskan di dunia medis, rehabilitasi pasien pasca stroke menghadapi berbagai tantangan, terutama dalam meningkatkan efektivitas latihan motorik pada lengan yang terkena dampak. Metode konvensional seperti terapi manual sering kali kurang optimal dalam merangsang pemulihan motorik, sementara teknologi rehabilitasi berbasis robotik masih memiliki keterbatasan dalam menyesuaikan kebutuhan pasien secara individual.

Oleh sebab itu ia berinisiatif mengembangkan sistem Hybrid Assistive Robotic Neuromuscular Dynamic Stimulation (HARNDS) berbasis EMG-Driven, yang mengintegrasikan eksoskeleton 3-DoF dengan Functional Electrical Stimulation (FES). Sistem ini memungkinkan kontrol rehabilitasi berbasis sinyal elektromiografi (EMG), yang berfungsi untuk menyesuaikan stimulasi listrik dan gerakan eksoskeleton secara real-time sesuai dengan kondisi otot pasien.

Dari hasil penelitiannya, ia menyimpulkan bahwa sistem ini mampu meningkatkan sudut gerakan lengan secara signifikan, dengan peningkatan fleksi-ekstensi dari 5,66° menjadi 88,00° dan supinasi-pronasi dari 8,33° menjadi 74,03°. Selain itu, aktivitas otot yang diukur melalui sinyal EMG menunjukkan kenaikan hingga 22,12 µV, yang menunjukkan peningkatan respons neuromuskular pasien. Sehingga teknologi ini memungkinkan proses rehabilitasi yang lebih efektif dengan akurasi klasifikasi sinyal EMG mencapai 97,50% dan AUC 100%.

Pada sesi tanya jawab, Prof. Pamudji bertanya tentang efek samping dari penggunaan alat yang dikembangkan oleh Dr. Eko Wahyu.

“Alat ini kan menggunakan aliran listrik untuk pengoperasiannya, bagaimana cara anda mengantisipasi cidera yang dimbulkan dari alat ini?”. Ungkapnya.

Dengan penuh percaya diri Dr. Eko Wahyu menjawab bawha ia mendesain alat terapi ini menggunakan Logika Fuzzy yang diimplementasikan kedalam perangkat lunak arduiono.

“Kami mendesain alat terapi ini menggunakan Logika Fuzzy yang diimplementasikan kedalam perangkat lunak arduino sebagai mikrokontroler. Selama melakukan pengujian berulang kali, kami belum pernah menemukan lonjakan arus yang signifikan. Bahkan nilai arus yang dikeluarkan cendrung menurun dari nilai nilai arus awal” Jelasnya.

Dalam akhir ujian, Prof. Susy. selaku promotor, memberikan ucapan selamat dan memberikan beberapa pesan.

“Selamat kepada Dr. Eko Wahyu Abryandoko atas capaian yang luar biasa ini. Saya berpesan agar anda terus melangkah. Jadi doktor bukan hanya sekedar menyelesaikan disertasi tapi bagaimana anda bisa mengembangkan penelitian ini dikemudian hari. Karena mempertahankan gelar doktor itu jauh lebih sulit ketimbang mendapatnya.”Tutur Prof. Susy.

Harapannya hasil dari penelitian ini dapat menjadi solusi inovatif dalam rehabilitasi pasien pasca stroke. Dengan menggabungkan teknologi robotik dan stimulasi neuromuskular adaptif untuk mempercepat pemulihan motorik, mengurangi residu otot, serta meningkatkan kualitas hidup pasien dengan pendekatan terapi yang lebih personal dan intensif.

Humas FT UNS