Mahasiswa Teknik Sipil UNS Ikuti Pertukaran Mahasiswa ke King Mongkut’s Institute of Technology Ladkrabang, Thailand

15 September, 2023

FT UNS - Empat mahasiswa Prodi Teknik Sipil Fakultas Teknik (FT) Universitas Sebelas Maret (UNS) Surakarta mengikuti pertukaran mahasiswa ke School of International & Interdisciplinary Engineering Programs (SIIE), King Mongkut’s Institute of Technology Ladkrabang (KMITL), Thailand. Mereka adalah Maxvallecia Frikandy, Kevin Liu, Alviona Zal Sabila, dan Farhan Hilmy Abadi.

Mereka akan mengikuti perkuliahan di SIIE KMITL selama enam bulan, sejak Juli hingga Desember 2023 mendatang. Program ini merupakan implementasi dari kerja sama antara Prodi Teknik Sipil UNS dengan Teknik Sipil SIIE KMITL dalam pengembangan kelas internasional.

Maxvallecia Frikandy atau yang akrab disapa Max mengaku sangat senang dapat mengikuti program ini. Terlebih, berkuliah di Negeri Gajah Putih merupakan impiannya sejak kecil.

“Kami bisa berkenalan dengan banyak teman-teman internasional yang luar biasa, terutama dari Thailand dan Nepal yang menjadi teman akrab. Kami juga sering ngobrol, bermain bersama, dan membagikan pengalaman hidup satu sama lain. Asrama kami juga dekat dengan stadion sehingga kami aktif untuk berolahraga, ini juga menjadi wadah untuk berkenalan dengan teman-teman dari berbagai jurusan,” jelas Max, Kamis (14/9/2023).

Selain mengikuti perkuliahan, mereka juga berkunjung ke beberapa kuil, seperti Wat Arun, Wat Pho dan tempat-tempat ikonik di Bangkok lainnya. Mereka juga sempat merasakan perayaan Hari Kemerdekaan ke-78 Republik Indonesia di Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) di Bangkok.

Max menjelaskan bahwa terdapat perbedaan perkuliahan di UNS dan KMITL, antara lain bahasa, budaya pembelajaran, metode pengajaran, dan aktivitas kampus.

“Budaya perkuliahan di Thailand lebih santai dan dosennya tidak terlalu memperhatikan waktu. Selain itu, selama perkuliahan tidak banyak mahasiswa yang mengikuti pembelajaran karena di sini sistem penilaiannya mengambil banyak nilai dari ujian bukan partisipasi aktif. Berbeda dengan UNS yang menekankan disiplin waktu dan sistem penilaiannya partisipasi aktif mahasiswa dari kehadiran, tugas, dan ujian,” imbuhnya.

Max berharap agar Fakultas Teknik, khususnya Teknik Sipil dapat memperluas peluang pertukaran mahasiswa.

“Pengalaman ini akan membawa manfaat besar dalam meningkatkan exposure internasional bagi FT UNS dan memberikan kesempatan berharga bagi mahasiswa untuk memperluas cakrawala. Saya juga berharap dapat kembali mengejar studi di luar negeri agar dapat membawa saran yang konstruktif untuk meningkatkan kurikulum pembelajaran di Indonesia,” pungkasnya.

Humas FT-Aji.

Editor-Pratikno.