Membahas Charging Station Kendaraan Listrik, Webinar Solopos Menghadirkan Dosen Teknik Mesin FT UNS

11 August, 2022

FT-UNS - Charging Station Kendaraan Listrik: Charging Station Lambat, Kendaran Listrik Sepi Peminat, tema tersebut yang diangkat dari webinar Solopos dengan menghadirkan dosen Teknik Mesin FT UNS yaitu, Prof. Muhammad Nizam, S.T, M.T, Ph.D. Webinar tersebut berlangsung secara daring melalui Zoom Meeting dan disiarkan melalui channel Youtube Espos Live, (04/08/2022).

Prof. Nizam menjadi pembicara pertama yang menyampaikan materi berjudul Infrastruktur CS Kendaraan Apakah Sudah Perlu? Sebagai pemantik materi awalnya, beliau menjelaskan kendaraan listrik bermacam rupa, seperti sepeda listrik, motor listrik, mobil listrik atau bus listrik, bahkan sekarang sudah ada kereta api listrik. Kendaraan berlistrik tidak jauh dari infrastruktur energi dari listriknya.

Jika diteliti beberapa tahun yang lalu, seberapa besar orang memerlukan charging Electric Vehicles (EV), ternyata di Solo paling banyak orang bepergian yang kurang dari 100 KM, tiap per hari orang berpergian kurang dari 100 kilo, kemudian disusul paling sedikit lebih dari 200 kilo, artinya kalau kita melihat potensi orang berpergian di kota-kota besar dapat menggunakan trend ini untuk beralih ke kendaraan listrik.

Penggunaan kendaraan listrik semakin banyak tapi kecenderungan orang itu akan melihat kepentingannya adalah apakah nanti kita akan memilih ngecas atau melakukan swaping baterai jadi ada sudut pandang sebagai pengguna. Tantangan pengembangan CS kedepan antara Battery Swap dan Charging dibagi dua yaitu sudut pandang user dan sudut pandang provider. Jika sudut pandang user plus nya kecepatan pengisian daya baterai kurang lebih 5 menit, biaya investasi rendah (tidak ada biaya baterai), interoperabilitas baterai mudah dan fleksibel, minusnya dikenakan biaya penggunaan rental baterai. Jika sudut pandang provider, plus nya menyediakan charging station sesuai plug EV. Minus nya, memerlukan biaya awal investasi tinggi untuk menyediakan baterai dan stasiun, resiko kepemilikan baterai, dan pengisian daya baterai relatif lebih lama.

“Menurut saya kalau sekarang kan marak Wi-Fi itu dibanyak tempat orang-orang nongkrong, seperti café. Café akan ramai jika ada Wi-Fi, besok kalau orang sudah cenderung menggunakan kendaraan maka kalau untuk tidak bisa menggunakan sistem SWAP seperti kendaraan roda empat dan sebagainya maka cafenya nanti harus dilengkapi dengan charging station fasilitas lalu bisa juga kecepatan charging ini..” Ujar Prof. Nizam

Serangkaian materi yang disampaikan semoga dapat memberikan para hadirin peserta webinar Solopos mendapatkan ilmu yang semakin luas dan bermanfaat dari Prof. Muhammad Nizam, juga berharap dapat menyebar luaskan perihal penggunaan kendaraan listrik yang di gadang-gadang untuk masa depan Indonesia yang lebih hijau. -FT/AI Editor/ KNH