Peneliti Indonesia dan Belanda serta Stakeholders Adakan FGD Kebijakan dalam Menangani Pencemaran Sungai Bengawan Solo

21 July, 2021

FT UNS- Tim Peneliti yang terdiri dari Universitas Sebelas Maret (UNS) Surakarta, Institut Teknologi Bandung (ITB), University of Gronigen Belanda, dan University of Radboud, Nijmegen Belanda, menyelenggarakan Focus Group Discussion (FGD) pada Jumat (6/7/2021) bertajuk From Knowledge to Policies : A Government Approach to Bridge the Gap to Enhance Access to Clean Water in Indonesia secara daring melalui zoom meeting room.

Diskusi tersebut menghadirkan narasumber dari sejumlah stakeholder yang berbeda latar belakang di antaranya Widi Hartanto, S.T., M.T. (Dinas Lingkungan Hidup dan Kehutanan Propinsi Jawa Tengah), Dr. Ir. Diah Susilowati, M.T. (Dinas Lingkungan Hidup dan Kehutanan Provinsi Jawa Timur), Ir. SR. Eko Yunianto, Sp.1 (Dinas Pekerjaan Umum dan Tata Ruang Provinsi Jawa Tengah), Bayu Trihaksoro (Dinas Pekerjaan Umum dan Sumber Daya Air Provinsi Jawa Timur), Sri Wahyu Kusumastuti, S.T., M.Si. (Balai Besar Wilayah Sungai Bengawan Solo), Dr. Prabang Setyono, S.Si., M.Si. (Kepala Program Studi S1 Ilmu Lingkungan UNS), Rahadi Al Paluri (Lembaga Pengembangan Teknologi Pedesaan), SM. Budi Utomo (Sibat PMI Kelurahan Sewu), Dr. Ir. Raymond Valiant Ruritan, ST., MT (Perum Jasa Tirta), dan Prof. Dr. I Gusti Ayu K Rachmi Handayani, S.H., M.M. (Dekan Fakultas Hukum UNS).

Bengawan Solo merupakan sungai terpanjang di Pulau Jawa menjadi sumber kehidupan bagi warga di sekitarnya. Sungai yang mengalir sepanjang sekitar 600 km melintasi dua wilayah propinsi Jawa Tengah dan Jawa Timur ini menjadi sumber air bersih bagi orang di sekitar sungai tersebut dan berperan besar pada kehidupan warga di wilayah alirannya. Baik untuk kebutuhan air minum, pertanian, hingga industri penambangan maupun tekstil.

Karenanya tim peneliti dari dua negara tersebut, Indonesia dan Belanda, merasa perlu menggali informasi pencemaran di sungai ini. Peneliti terdiri dari Dr. Paramita Rahayu, S.T., M.T., M.Sc. dan Dr. Erna Dyah Kusumawati, S.H., M.Hum., LL.M. (Universitas Sebelas Maret), Dr. Anindrya Nastiti, S.T, M.T (Institut Teknologi Bandung), Prof. Dr. Albertjan Tolenaar (University of Gronigen), Dr. G. W. Geerling (Radbout University), dan didukung beberapa asisten peneliti.

“Hasil diskusi ini menjadi acuan untuk melakukan berbagai kajian menyangkut pencemaran di Sungai Bengawan Solo mulai dari aspek kebijakan, teknologi, perilaku, dan hukum,” ungkap Dr. Techn. Ir. Sholihin As'ad, M.T. selaku Dekan FT UNS.

Diskusi yang berlangsung lebih dari tiga jam tersebut menjadi bahasan menarik terkait berbagai aspek pencemaran Sungai Bengawan Solo dan mengungkapkan kompleksitas permasalahan pencemaran dari dulu hingga sekarang. HUMAS FT/ FAT. Editor/ SA