Prodi Arsitektur FT UNS - Laboratorium URDC Kolaborasi dengan Pusat Studi Jepang (PSJ) UNS Adakan Pengabdian Masyarakat di Permukiman Bantaran Sungai Bengawan Solo - HP 00001, Mojo

16 July, 2024

FT UNS - Program Studi Arsitektur Fakultas Teknik (FT) - Urban Rural Design and Conservation (URDC) Laboratorium Universitas Sebelas Maret (UNS) bekerjasama dengan Pusat Studi Jepang (PSJ) UNS serta Fakultas Ilmu Teknik (Faculty of Engineering Sciences), Sekolah Pascasarjana Ilmu Teknik Interdisipliner (Interdisciplinary Graduate School of Engineering Sciences -IGSES), Kyushu University, Japan. Mengadakan Penelitian dan Pengabdian Masyarakat (P2M) UNS, bidang unggulan pengelolaan dan mitigasi bencana, pada program advokasi Rumah Sehat pada Permukiman Kampung Kota merupakan program pengabdian masyarakat (pengmas) hibah Kemitraan Masyarakat Internasional (PKMI - UNS) 2024. 

Program pengabdian masyarakat PKMI adalah lanjutan dari program penelitian kenyamanan termal kawasan permukiman Kampung Kota yang telah dilakukan bersama Prodi Arsitektur FT UNS dan Faculty Engineering Science, Kyushu University di Jepang sejak 2019. Sehubungan dengan evaluasi kenyamanan termal permukiman padat kota, penelitian ini telah diterbitkan dalam sejumlah jurnal. 

Kegiatan ini melibatkan anggota PSJ UNS termasuk Dr. Eng. Kusumaningdyah N.H., S.T., M.T., Dr. Pandu Purwandaru, S.Ds., M.Ds., Phd., Prof. Ir. Danar Praseptiangga, S.T.P., M.Sc., Ph.D., dan mahasiswa Prodi Arsitektur UNS angkatan 2021, seperti Anisa Anung Anindita Rachmaningtyas, Azkaluthfi Mahia Alif, Grace Angelica Nadapdap. Selain itu, akan menjadi kegiatan rekognisi Belajar Merdeka-Belajar Merdeka (MBKM) yang rekognisi di mata kuliah Kuliah Kerja Nyata (KKN) dan Metodologi Penelitian Arsitektur (Metopen Ars) di semester Genap 2024.

Permukiman HP 00001 berada di Kelurahan Mojo, Kecamatan Pasar Kliwon, Surakarta, dan merupakan kawasan permukiman kumuh yang direvitalisasi melalui program KOTAKU pada tahun 2020. Guna meningkatkan kualitas rumah dan tatanan lingkungan binaan, Pemerintah Kota Surakarta bekerja sama dengan Kelompok Kerja (POKJA) 00001 memulai program peremajaan wilayah. 

“Kegiatan ini bertujuan untuk menggali apa yang menjadi kebiasaan pola tidak sehat dalam lingkungan rumah dan memberikan edukasi membagi pengalaman bagaimana rumah sehat seharusnya. Sebanyak 29 penghuni rumah terutama di klaster timur hadir dalam kegiatan FGD” Jelas Dr. Eng. Kusumaningdyah N.H., S.T.

Rangkaian kegiatan dimulai dengan pemetaan beberapa sampel rumah sebanyak 9 rumah dan 13 selasar rumah/ koridor.  Pemetaan titik ketidaknyamanan dan kumuh pada permukiman dilakukan dengan metode dokumentasi observasi lapangan dan gambar kerja teknis untuk menentukan titik permasalahan ketidak nyamanan berupa titik penumpukan barang baik di luar rumah (antar serambi atau gang rumah) maupun di dalam rumah - interior.

“Saya biasanya kalau lagi di rumah lebih sering duduk di depan rumah, soalnya kalau di dalam rumah panas,” Ujar salah satu warga. 

Selain itu, terdapat tanggapan lain dari warga mengenai kurangnya area untuk menempatkan barang-barang mereka. “Saya kalau naruh barang biasanya di depan rumah kalau tidak muat di dalam, atau biasanya kalau barangnya sering dipakai keluar”, menurut Ibu Supre.

Selain proses Focus Group Discussion (FGD), angket dibagikan kepada 29 warga untuk meminta pendapat mereka tentang persepsi lingkungan yang nyaman dan sehat. Tujuan dari angket ini adalah untuk mengumpulkan data kuantitatif tentang kondisi dalam dan luar rumah. Sebanyak 66 persen orang yang menjawab mengatakan mereka tidak nyaman di dalam ruangan karena suhu yang tinggi yang dihasilkan oleh material banguan, dan 45,5 persen mengatakan bahwa aktivitas yang terbatas di ruang dalam yang penuh menyebabkan suhu tinggi.

Hasil fokus penelitian dan angket kuesioner menunjukkan bahwa kondisi kenyamanan di dalam dan di luar rumah, yang terkait dengan kepadatan barang, suhu ruang yang panas, dan aksesibilitas, belum mencapai standar kenyamanan dan kesehatan ruang yang ideal. Oleh karena itu, selama proses FGD, konsultasi juga dilakukan secara informal.

Target selanjutnya untuk program advokasi masyarakat adalah mendirikan "Klinik Arsitektur" sebagai bagian dari keberlanjutannya. Rekomendasi alternatif untuk desain pengembangan rumah Type 30 ditawarkan di bagian berikutnya dari program. Kedepannya, kegiatan ini akan melibatkan profesional Arsitek di Surakarta, Ikatan Arsitek Indonesia, Surakarta. Diharapkan bahwa klinik arsitektur dapat memberikan informasi lebih lanjut tentang cara memilih dan memilih material murah untuk menambah kenyamanan rumah serta desain pengembangan untuk adaptasi rumah tumbuh Type 30. Semoga lebih banyak advokasi dapat membantu warga HP 00001 Mojo.

Humas FT-Ain.

Editor-Pratikno.