Riset Mesin Penggiling Sambal Cabuk Rambak Teknik Mesin FT UNS untuk Peningkatan Kapasitas Produksi UMKM Penggilingan Cabuk Rambak Desa Kwarasan, Grogol, Sukoharjo

26 August, 2022

FT UNS – Grup Riset Struktur dan Material Gungsionar Program Studi Teknik Mesin Fakultas Tenik (FT UNS) yang diketuai oleh Ir. Ubaidillah, S.T., M.Sc., Ph.D., IPM, dengan empat anggota lainnya yaitu D Danardono Dwi Prija T, S.T., M.T., Ph.D., Dr. Eko Prasetya Budiana, S.T., M.T., Dr. Eng. Indri Yaningsih, S.T., M.T., dan Fitrian Imaduddin, S.T., M.Sc., Ph.D. melakukan riset sebagai bentuk wujud pengabdian kepada masyarakat. Riset yang dilakukan adalah pembuatan mesin penggiling sambal cabuk rambak untuk peningkatan kapasitas UMKM penggilingan cabuk rambak di desa kwarasan, Kecamatan Grogol, Kabupaten Sukoharjo.

Cabuk rambak merupakan makanan tradisional yang tergolong mulai langka di Kota Solo. Makanan ini dapat dijumpai di tempat kuliner maupun di pasar-pasar tradisional. Isi utama dari kuliner ini yakni ketupat yang diletakkan pada pincuk daun pisang, kemudian disiram dengan saus wijen kelapa khas Kota Solo dan disantap dengan karak atau rambak. Rasa yang lezat, kuliner ini dibandrol dengan harga yang cukup terjangkau.

Kelangkaan cabuk rambak disinyalir karena beberapa faktor antara lain jumlah penjual cabuk rambak yang mulai berkurang dan kurangnya publikasi secara masif akan makanan legendaris khas solo ini. Makanan cabuk rambak sudah sangat jarang ditemui di Solo. Kelangkaan jumlah penjual cabuk rambak dikarenakan sulitnya proses penggilingan sambal cabuk rambak.

Hal ini membuat minat untuk berbisnis semakin kecil. Di desa Kwarasan, Grogol, Sukoharjo, ada warga yang berinovasi untuk membuat gilingan cabuk rambak dan sudah berjalan cukup lama. Akan tetapi kendala utama dari warga adalah efisiensi alat penggiling dan ketersediaan sparepart yang ada. Padahal untuk keperluan penggilingan, pisau penggiling perlu diganti setiap 2 bulan untuk mendapatkan hasil yang maksimal.

Oleh karena itu, Grup Riset Struktur dan Material Fungsional melalui skema pengabdian ini membantu mewujudkan prototipe mesin giling cabuk rambak yang efisien sehingga menurunkan konsumsi listrik dan hanya perlu sekali penggilingan untuk hasil yang lembut. Dengan demikian, ongkos gilingan juga akan lebih ekonomis.

HUMAS FT/AP. EDITOR/KNH