Selamat! Mengusung Konsep Kearifan Lokal, Dosen Arsitektur UNS Telah Menuntaskan Studi S-3 di Universitas Diponorogoro Semarang

8 August, 2022

FT-UNS - Fakultas Teknik UNS mengucapkan selamat dan mengapresiasi atas pencapaian salah satu dosen Arsitektur yang telah selesai menempuh studi S-3. Dr. Fauzan Ali Ikhsan, S.T., M.T., di Program Doktor Ilmu Arsitektur dan Perkotaan, Fakultas Teknik, Universitas Diponegoro. Dr Fauzan dinyatakan lulus meraih gelar Doktor (Dr.) setelah menempuh ujian tertutup pada tanggal 22 Juni 2022. Ujian tertutup dilaksanakan di Ruang Theater Lt.4 Gedung Dekanat Baru Fakultas Teknik/ Universitas Diponegoro (UNDIP) dan secara Hybrid menggunakan media daring zoom. Media daring zoom ini digunakan untuk memfasilitasi penguji eksternal yang pada saat itu tidak dapat hadir secara fisik di ruang ujian FT UNDIP.

Kegiatan ujian tertutup dipimpin oleh Ketua Penguji yaitu Prof. Dr. Ir. Atiek Suprapti, MT yang juga sekaligus sebagai Co-Promotor. Kemudian Prof. Dr. Ir. Bambang Setioko, M.Eng sebagai Promotor. Penguji internal dari UNDIP diwakili oleh Dr. Ir. Agung Budi Sardjono, MT dan Prof. Dr. Mudjahirin Thohir, MA. Sedangkan penguji eksternal diwakili oleh Prof. Ir. Happy Ratna Santosa, M.Sc, Ph.D dari Arsitektur ITS Surabaya. Kegiatan dapat berjalan lancar dan dapat berakhir sesuai jadwal yang telah ditentukan.

Sebelumnya, Dr. Fauzan telah menempuh studi S-1 di Program Studi Arsitektur Universitas Gadjah Mada (1998). Kemudian, menempuh pendidikan S-2 di Prodi Arsitektur Universitas Gadjah Mada (2002).

Pada studi S-3 ini Dr. Fauzan mengangkat penelitian tentang tatanan permukiman komunitas Hindu di kawasan Candi Cetho yang terletak di lereng Gunung Lawu. Secara ringkas disertasi ini berusaha mengungkap kearifan lokal komunitas Hindu di kawasan Candi Cetho dalam menata dan membangun lingkungan permukimannya. Konsep kearifan lokal komunitas Hindu di kawasan Candi Cetho dibangun oleh tiga konsep inti yaitu konsep manunggal(menyatu), konsep paseduluran(persaudaraan) dan konsep nguri-uri(pemeliharaan). Konsep-konsep ini menggambarkan kesinambungan spirit/semangat orang-orang yang bermukim di Kawasan candi Cetho untuk hidup dalam keseimbangan lahir dan batin.

“Permukiman komunitas Hindu di Kawasan Candi Cetho merupakan wujud arsitektur permukiman Jawa pedesaan di pegunungan yang tumbuh secara organik dengan menjaga keselarasan hubungan dengan Hyang Widi (Tuhan), hubungan dengan Dhanyang (leluhur), hubungan dengan sesama manusia dan hubungan dengan alam sekitar,” ujar Dr. Fauzan (29/07/22).

Dr. Fauzan mengaku bahwa selama perjalanan menempuh pendidikan S3 tentunya melewati berbagai tantangan yang tidak mudah, dibutuhkan kesabaran, keteguhan hati dan semangat yang secara berkesinambungan senantiasa dijaga sampai akhir proses studi.

“Faktor non teknis seperti usia dan keluarga sedikit banyak juga mempengaruhi kelancaran studi S3. Untuk itu saya memberikan pesan kepada adik-adik mahasiswa yang akan menempuh studi S3, berangkatlah sedini mungkin di saat usia masih muda agar lebih lincah dan tangguh dalam menghadapi segala tantangan dan rintangan yang mungkin akan dihadapi selama proses studi,” pesannya.

“Rencana setelah mencapai gelar Doktor tentunya kembali mengabdi di Prodi Arsitektur UNS serta aktif di Research Group/ Laboratorium Urban-Rural Design and Conservation (URDC) serta akan membagi pengalaman pengembangan keilmuan yang diperoleh selama proses studi demi kemajuan Prodi Arsitektur pada khususnya dan UNS pada umumnya” pungkas Dr. Fauzan.

Terakhir, Dr. Fauzan juga berpesan untuk tetap berkarya dan selalu bersyukur. Selamat atas pencapaian gelar baru Dr. Fauzan. Semoga dengan pencapaian tersebut dapat memberikan manfaat, serta segala yang direncanakan dan diharapkan dapat berjalan dengan baik. HUMAS FT/DIF. Editor/KNH