7 January, 2022
FT UNS - Universitas Sebelas Maret (UNS) Surakarta mengadakan acara Silaturahmi Awal Tahun 2022 yang diikuti oleh keluarga besar UNS secara luring di Auditorium Gusti Pangeran Haryo GPH Haryo Mataram SH dan daring melalui YouTube dan Zoom Meeting Room pada Senin (3-1-2022). Beberapa evaluasi kinerja UNS pada 2021 dan rencana ke depan menjadi bahasan utamanya. Hal tersebut tidak lepas dari UNS yang telah memasuki tahun kedua dalam menjalankan perannya sebagai Perguruan Tinggi Berbadan Hukum (PTNBH) sejak Oktober 2020 lalu.
Dalam sambutannya, Rektor UNS, Prof. Jamal Wiwoho, S.H., M.Hum., menyampaikan sejumlah prestasi yang telah diraih UNS selama 2021 di antaranya UNS menduduki peringkat 201-300 dunia versi Times Higher Education Impact Ranking; peringkat 401- 450 dunia versi QS World University Ranking; peringkat 13 Indonesia dan 2.535 dunia versi Webomatrics; serta peringkat 7 Indonesia dan 99 dunia Versi UI Greenmatrics. Kendati demikian, UNS tidak boleh puas dan harus meningkatkan prestasinya di tahun berikutnya.
“Seberapa pun kadar sukses yang telah diraih oleh UNS, tentu semua itu tidak terlepas dari kerja keras, kerja tuntas, kerja ikhlas dan kesanggupan berjuang bersama dari seluruh pimpinan dan sivitas akademika UNS. Itu artinya, sinergi, kolaborasi dan kebersamaan akan menjadi kunci keberhasilan UNS yang sedang bertransformasi menjadi PTNBH. Sehingga tidak salah kiranya mandat PTNBH yang diberikan oleh pemerintah kepada UNS mengandung konvensi berupa tuntutan agar UNS dapat melanjutkan kemandirian dan data saing institusinya. Oleh karena itu, tepat kiranya yang memberikan ular-ular pada hari ini Prof. Wahyudi Sutopo dengan tema Penguatan Inovasi di Era Kemandirian UNS,” ungkap Prof. Jamal Wiwoho, S.H., M.Hum.
Secara garis besar pidato yang disampaikan Wakil Dekan Sumber Daya Manusia, Keuangan, dan Logistik Fakultas Teknik (FT) UNS, Prof. Wahyudi Sutopo, S.T., M.Si. mencakup Inovasi dan Kemandirian Perguruan Tinggi (Bagaimana rencana pengembangan jangka panjang PTN BH UNS 2018-2038); Kecepatan, Kreativitas dan INOVASI (KKI) sebagai Kunci Memenangi Kompetisi (Mencapai IKU/mencapai renstra bisnis); Transformasi Pendidikan Tinggi-8 IKU PT; dan Cara-cara Baru yang Harus Dikembangkan (KKI#1-5).
Sebelumnya, ia mengajak untuk kilas balik arahan presiden pada Peringatan Dies Natalis ke-45 UNS (11-03-2021) bahwa dalam dunia yang cepat berubah ini: Kecepatan, Kreativitas, dan Inovasi sebagai kunci memenangi kompetisi.
“Kita tidak boleh terjebak dengan cara biasa-biasa saja. Kita tidak boleh disandera oleh rutinitas-rutinitas yang biasa-biasa saja. Cara-cara baru harus terus dikembangkan. Pengalaman panjang UNS selama 45 tahun, saat ini sedang ditantang untuk berubah: dalam menghasilkan IPTEK dan mencetak talenta-talenta untuk menjawab tantangan kemanusiaan dan kemajuan bangsa,” kilas balik Prof. Wahyudi terhadap arahan presiden pada Maret lalu.
Prof. Wahyudi menyampaikan ungkapan luar biasa atas capaian UNS berdasar kaleidoskop UNS 2021 (31-12-2021). Di samping itu, UNS telah menetapkan renstranya di tahun 2024 untuk menjadi universitas unggul di 700 dunia dan tahun 2028 univesitas unggul di 500 dunia. Untuk mencapainya tentu harus bekerja keras, fokus, dan optimis harus menjadi keyakinan bersama-sama di awal tahun 2022. Ia menekankan bahwa inovasi harus diperhatikan UNS supaya dapat bersaing secara internasional.
“Inovasi harus menghasilkan perbaikan. Inovasi harus menjadikan masalah itu terpecahkan lebih efektif. Inovasi harus menjadikan proses lebih efisien dan inovasi harus mengurangi risiko yang ada dan pada ujungnya adalah meningkatkan kenyamanan,” tuturnya.
Selain itu,Wakil Dekan 2 FT UNS tersebut juga menyoroti IKU 8, yakni akreditasi internasional yang perlu ditingkatkan. Menurutnya, akreditasi tersebut penting untuk meningkatkan ketujuh IKU lainnya.
“Fokus pada IKU 8 dapat menggerakkan IKU 1 sampai 7. IKU 8 ini menjadi prioritas karena yang paling sulit, yang mengukur itu pihak eksternal, tidak bisa memperbaiki dalam waktu yang pendek, harus terencana. Tetapi dengan literasi dan banyak pakar yang ada di sini, akreditasi internasional itu dapat dicapai dalam 4 tahun,” tambahnya.
Di akhir pidatonya, ia menyampaikan perlunya sinergi semua lembaga agar rencana yang disusun UNS dapat terwujud dengan apik.
“Tentu UNS BISA BERBUDAYA ACTIVE, UNS bisa internasionalisasi akhirnya adalah World Class University, akreditasi internasional, UNS bisa bersinergi rektor dengan bawahannya, bersinergi antar tenaga kependidikan, bersinergi antara kepala prodi dengan dosen-dosennya, bersinergi dengan semua elemen dan yang terakhir tidak kalah penting adalah bersinergi dengan Dharma Wanita Persatuan UNS. Kenapa? Karena ini adalah energi yang luar biasa dari rumah yang bisa melipatgandakan motivasi tersebut,” ungkapnya. HUMAS FT/FAT. Editor/ KNH