29 October, 2024
FT UNS – Program Studi Doktor Teknik Industri (PSDTI) Fakultas Teknik(FT) Universitas Sebelas Maret (UNS) mengadakan Press Conference Promosi Doktor sebagai bentuk selebrasi keberhasilan Dr. Fakhrina Fahma yang baru saja meraih gelar Doktor Teknik Industri yang berlangsung di Ruang Multimedia FT UNS pada Selasa (29/10/2024). Pada riset yang ia lakukan, Dr. Fakhrina mengembangkan sistem interoperabilitas yang dapat menurunkan biaya investasi infrastruktur baterai sepeda motor listrik berbasis swappable battery (SB), memberikan terobosan besar bagi efisiensi energi dan pengurangan biaya di Indonesia.
Penelitian Dr. Fakhrina yang berjudul “Pengembangan Persyaratan Interoperabilitas Berbasis Teknologi Pada EMSB Di Era Digital Supply Chain” dipromotori oleh Prof. Dr. Ir. Wahyudi Sutopo, S.T., M.Si., Prof. Dr. Ir. Eko Pujiyanto, S.Si., M.T., dan Prof, Muhammad Nizam, S.T., M.T., Ph. D. sebagai Co –Promorotor 1 dan 2. Pada penelitian ini, Dr. Fakhrina menyoroti permasalahan utama dalam industri sepeda motor listrik, di mana sepeda motor dengan berbagai merek memiliki spesifikasi baterai yang berbeda sehingga hanya dapat diisi di stasiun pengisian sesuai merek. Hal ini mengakibatkan rantai pasok energi yang tidak efisien serta membutuhkan investasi besar dalam baterai dan stasiun pengisian daya. Dengan konsep “swappable battery” yang interoperabel, pengguna motor listrik dapat mengisi daya di berbagai stasiun tanpa memandang merek motor sehingga menghemat waktu dan biaya.
”Saat ini di Indonesia telah beredar sepeda motor listrik dengan berbagai merek. Sebagian besar merupakan Electric Motorcycle Swappable Battery (EMSB), yakni Sepeda motor listrik yang dilengkapi oleh pak baterai yang dapat dilepas dan ditukar (Swappable Battery/SB) di fasilitas stasiun pengisian daya (Battery Swapping Station/BSS). Namun sayangnya, EMSB yang beredar tersebut memiliki spesifikasi SB yang berbeda-beda, dan tidak dapat dipertukarkan dan dioperasikan antar merek di fasilitas BSS. Hal ini menyebabkan rantai pasok (supply chain) pada EMSB ini menjadi tidak efisien dan dibutuhkan investasi SB dan BSS sangat besar.” Terang Prof. Wahyudi selaku Promotor.
Menggunakan pendekatan teknologi terbuka (open innovation) dan standar FACTS, Dr. Fakhrina mengembangkan standar interoperabilitas dalam tiga lapisan—komponen, komunikasi, dan informasi—yang mengintegrasikan spesifikasi baterai lintas merek. Luaran penelitian ini mencakup model estimasi dampak ekonomi yang menunjukkan dampak positif bagi efisiensi rantai pasok kendaraan listrik.
“Kedepannya tentu untuk implementasi yang lebih luas perlu dilakukan kerja sama dengan institusi, pemerintah maupun Industri. Butuh kolaborasi dengan seluruh stake holder. Bagi pemanufaktur perlu re-design sesuai standar interoperabilitas, kemudian pemerintah perlu mendorong dan mengedukasi masyarakat terkait standar interoperabilitas, memberikan intensif fiscal seperti pemberian subsidi dan pengurangan pajak. Karena implementasi inovasi ini kedepannya dapat memudahkan masyarakat dalam menjangkau energi untuk kendaraan. Sehingga dengan fitur yang sudah di re-design dan memiliki harga yang terjangkau, maka implementasi ini dapat dilakukan secara masif”, Jelas Dr. Fakhrina
Dalam proses penyelesaian disertasinya, Dr. Fakhrina membuktikan interoperabilitas ini melalui prototipe Battery Swapping Station (BSS) yang diuji dengan berbagai merek sepeda motor listrik, menunjukkan bahwa interoperabilitas dapat dicapai dengan menyesuaikan parameter tegangan, arus, jenis konektor, dan dimensi baterai. Penelitian ini tidak hanya memberikan inovasi praktis bagi industri, tetapi juga membuka peluang kolaborasi antar merek untuk menciptakan ekosistem sepeda motor listrik yang lebih efisien dan terstandarisasi.
Dr. Fakhrina berhasil menyelesaikan program doktor dalam waktu kurang dari tiga tahun. Dalam perjalanannya, Dr. Fakhrina juga berhasil mempublikasikan satu artikel ilmiah di Jurnal Internasional Q1 yang diterbitkan Elsevier serta tiga artikel pada konferensi internasional, menjadikan dirinya sebagai lulusan berprestasi dari Program Doktor Teknik Industri FT UNS.
Dengan adanya standar interoperabilitas ini, diharapkan biaya investasi dalam teknologi sepeda motor listrik dapat diminimalisir, meningkatkan adopsi teknologi ini, dan mendorong kesuksesan kendaraan listrik di pasar Indonesia. Dr. Fakhrina, yang juga seorang dosen di Program Studi Teknik Industri UNS, berharap hasil penelitiannya dapat menjadi kontribusi penting dalam pengembangan sistem transportasi ramah lingkungan di Indonesia.
Humas FT-Werna.
Editor-Pratikno.