Terapkan Model Rekognisi Pembelajaran Lampau, PSPPI FT UNS Adakan Orientasi Mahasiswa Baru 2022

17 January, 2022

FT-UNS - Program Studi Program Profesi Insinyur (PSPPI) Fakultas Teknik (FT) Universitas Sebelas Maret (UNS) Surakarta mengadakan Orientasi Mahasiswa Baru angkatan IV yang terdiri dari 30 mahasiswa Program Profesi Insinyur secara daring melalui Zoom Meeting Room, Kamis (6-01-2022). Pelaksanaan orientasi tersebut berkaitan dengan ditetapkannya UNS sebagai perguruan tinggi penyelenggaraan PSPPI dengan diterbitkannya Surat Keputusan (SK) Menteri Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi Republik Indonesia Nomor 596/KPT/I/2017 tentang Pembukaan Program Studi Program Profesi Insinyur pada tanggal 31 Oktober 2017 di Jakarta. Pada angkatan I PSPPI UNS berhasil mencetak 12 insinyur, angkatan II sebanyak 17 insinyur, dan angkatan III sebanyak 29 insinyur. Hingga saat ini, PSPPI UNS telah mendapatkan peringkat akreditasi baik sampai 13 April 2026.

Turut hadir pula, Dekan Fakultas Teknik UNS, Dr.techn. Ir. Sholihin As'ad, M.T., dalam sambutannya ia menyampaikan bahwa pelaksanaan PSPPI di Fakultas Teknik tidak lepas dari kerja sama dengan Fakultas Pertanian (FP).
“Sekarang ini adalah gelombang ke-4 dari Program Profesi Insinyur yang kita selenggarakan di Fakultas Teknik UNS. Dalam hal ini posisinya adalah di Fakultas Teknik kenapa di Fakultas Teknik karena keputusan rektor waktu itu kita menerima mandat pada tahun 2017 bahwa PSPPI dilakukan di Fakultas Teknik dan bekerja sama dengan Fakultas Pertanian (FP). Untuk gelombang keempat ini ada 30-an mahasiswa, saya selaku Dekan FT yang membawahi PSPPI ini mengucapkan terima kasih atas kepercayaan Bapak/Ibu semua memilih PSPPI UNS sebagai tempat menjalani pendidikan profesinya,” ujar Dr.techn. Ir. Sholihin As'ad, M.T.

Pada pelaksanaannya, pola penyelenggaraan PSPPI yang diaplikasikan FT UNS ialah Rekognisi Pembelajaran Lampau (RPL), yang mana pola tersebut menekankan pada portofolio calon insinyur.
“PSPPI merupakan amanah dari Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2014 tentang keinsyinyuran. Pola-pola penyelenggaraannya ada dua macam, pertama RPL (Rekognisi Pembelajaran Lampau) dan yang kedua reguler. Apa yang kita lakukan pada kesempatan ini di UNS kita menggunakan model Rekognisi Pembelajaran Lampau/RPL, itu modelnya adalah lebih banyak mengumpulkan portofolio. Kemudian, kita verifikasi dan melakukan penilaian. Seandainya dalam penilaian ada yang kurang, maka dibuat kelas-kelas khusus untuk mencukupkan kebutuhan dari penilaian tersebut,” lanjutnya.

Kepala Program Studi PSPPI UNS, Dr.Eng. Ir. Pringgo Widyo Laksono, S.T., M.Eng., IPM. mengungkapkan Program Profesi Insinyur diselenggarakan untuk memberikan arah pertumbuhan dan peningkatan profesionalisme insinyur sebagai pelaku profesi yang andal dan berdaya saing tinggi, dengan hasil pekerjaan yang bermutu serta terjaminnya kemaslahatan masyarakat dan meletakkan keinsinyuran Indonesia pada peran dalam pembangunan nasional melalui peningkatan nilai tambah kekayaan tanah air dengan menguasai dan memajukan ilmu pengetahuan dan teknologi serta membangun kemandirian Indonesia.

Dalam penyampaian materinya, ia menyinggung tentang Persatuan Insinyur Indonesia (PII) yang sebagaian tugasnya ialah mengelola sertifikasi keinsinyuran, melakukan pemetaan SDM, dan melaksanakan pelatihan kompetensi untuk insinyur di seluruh Indonesia. Menurutnya PII mempunyai peran kunci sebagai partner strategis pemerintah dalam membangun kualitas sumber daya manusia dan sebagai wadah pembangunan insinyur Indonesia yang sekarang ini sudah lebih dari 45.000 anggota di 172 kota dan 24 provinsi.
“Melihat peran dari para insinyur Indonesia sudah mengglobal dan jika kita sudah bergabung ke PII itu para insinyur akan setara dengan insinyur di ASEAN paling tidak. Jadi perlakuan pekerjaan, standar pembayaran, standar pekerjaan tentu akan sama. Oleh karenanya, di sini peran PII sebagai mitra dengan perguruan tinggi untuk mengelola sertifikasi keinsinyuran,” jelas Dr.Eng. Ir. Pringgo Widyo Laksono, S.T., M.Eng., IPM. selaku Kepala Program Studi PSPPI UNS.

Ia juga menyoroti disiplin teknik keinsinyuran yang terdiri dari 7 cakupan, yakni kebumian dan energi; rekayasa sipil dan lingkungan terbangun; industri; konservasi dan pengelolaan sumber daya alam; pertanian dan hasil pertanian; teknologi kelautan dan perkapalan; dan aeronotika dan astronotika.
“Dari 7 disiplin tersebut, yang mendaftar di sini ada sekitar tiga ya. Jadi di rekayasa sipil, disiplin teknik industri, kemudian disiplin pertanian dan hasil pertanian,” sambungnya.

Secara garis besar, ia menjelaskan tahapan Rekognisi Pembelajaran Lampau dapat dilakukan dengan cara: 1) pemohon (perorangan) melakukan konsultasi dengan tim RPL pada PT yang dituju; 2) pemohon menyiapkan kelengkapan dokumen portofolio yang membuktikan bahwa pemohon telah memiliki pengetahuan/keahlian tertentu yang relevan; 3) PT melakukan pemeriksaan kelengkapan dan validitas dokumen dan penilaian; 4) PT menetapkan jumlah SKS Mata Kuliah yang diakui dan harus ditempuh oleh calon insinyur; 5) kemudian PT mengeluarkan ijazah. Alur proses RPL PSPPI UNS sendiri rencananya dimulai dari Orientasi serta pembekalan proses RPL dan Pembagian dosen pembimbing hingga wawancara: presentasi portofolio dari peserta sekaligus rapat pleno (31 Januari 2022).
Selanjutnya, pada bakuan dan cara penilaian form RPL terdiri dari 6 cakupan yakni, kode etik dan etika profesi insinyur; keselamatan,kesehatan dan keamanan kerja dan lingkungan; studi kasus; profesionalisme keinsinyuran; praktik keinsinyuran; dan seminar, workshop, diskusi. Setelah mendapatkan sertifikat insinyur dilakukan proses registrasi STRI (Surat Tanda Registrasi Insinyur) yang diselenggarakan oleh Lembaga Sertifikasi Kompetensi Insinyur PII (LSKI PII). Untuk memperoleh STRI tersebut, seorang Insinyur harus terlebih dahulu lulus uji kompetensi dan memiliki Sertifikat Kompetensi Insinyur.

Setelah pembekalan Program Studi Program Profesi Insinyur selesai, dilanjutkan sosialisasi pengisian RPL berbasis website oleh tim sistem informasi Fakultas Pertanian (FP) UNS.
"Yang paling penting adalah harus telaten dan kalau belum selesai pengisian jangan disubmit dulu karena nanti otomatis tidak bisa diedit lagi, jadi cukup save,” tutur Sutrisno Ibrahim selaku tim sistem informasi FP UNS. HUMAS FT/ FAT.Editor/ KNH