27 July, 2021
FT UNS - Wedangan Ikatan Alumni Universitas Sebelas Maret (UNS) Surakarta kembali digelar. Kali ini pada seri ke-65 menghadirkan panggung unjuk kesuksesan bagi para wirausahawan alumni Fakultas Teknik (FT), khususnya alumni Program Studi (Prodi) Teknik Sipil.
Dalam wedangan tersebut, turut hadir pula Rektor UNS, Prof. Jamal Wiwoho dan Dekan FT UNS, Dr. Techn. Ir. Sholihin As’ad. Dalam sambutannya, Dekan FT UNS berpendapat bahwa memilih pekerjaan sebagai wirausaha bukan tolok ukur gagalnya pembelajaran di kampus.
“Apakah ini berarti kita gagal di kampus? Jawabannya tidak, karena salah satu cita-cita kami adalah membawa para lulusan itu menjadi wirausahawan. Kami sangat percaya semakin banyak wirausahawan maka makin kuat suatu negara makin tangguh suatu negara,” ujar Dr. Techn. Ir. Sholihin As’ad dalam Wedangan IKA yang berlangsung pada Rabu (7/7/2021).
Ia juga sangat mengapresiasi sikap para alumni ini karena berani mengambil langkah menjadi wirausahawan. Baik itu yang bergerak di dunia konstruksi maupun di luar dunia konstruksi.
“Besar harapannya kepada mahasiswa agar mau masuk ke dunia wirausaha tersebut,” imbuhnya.
Rektor UNS, Prof. Jamal Wiwoho juga turut kagum karena Fakultas Teknik UNS telah memiliki lembaga keuangan yang membantu mahasiswa ketika tidak mampu membayar Uang Kuliah Tunggal (UKT). Beliau juga mengapresiasi sikap para alumni Fakultas Teknik.
“Kami mengapresiasi dan menyambut gembira atas kepedulian alumni Fakultas Teknik dalam memikirkan adik-adiknya,” ucap Prof. Jamal.
Narasumber dalam wedangan kali ini, salah satunya yaitu Heri Mustofa Alumni Teknik Sipil angkatan 1983, seorang Sales Engineering PT Wika Tbk. Sebelum pensiun dari perusahaan BUMN tersebut, Heri telah menyiapkan usaha untuk masa pensiunnya, yakni PT Rango Gerai Indonesia didirikan pada tahun 2007.
“Bisnis tersebut mencakup tiga pilar, di antaranya rango food, rango farm, dan rango mart. Rango food dengan salah satu produknya adalah bakso rango. Kemudian rango farm yang menghasilkan produk rango koi corner. Terakhir, rango mart yang menjadi wadah pemasaran produk dari rango food dan bisnis umkm lainnya. Bisnis yang baik adalah bisnis yang dikerjakan, bukan yang didiskusikan atau dibicarakan, pokoknya mulai saja,” ucap Heri mengutip pernyataan Bob Sadino.
Heri juga berbagi tips memulai usaha, yaitu menciptakan trigger usaha, menetapkan bidang bisnis, membentuk tim yang tepat sesuai bidang keahliannya, dan kolaborasi.
Narasumber lainnya yaitu Prija Sambada, alumni Teknik Sipil angkatan 1982. Prija bergelut sebagai Structure Consultan di PT Limajabat Jaya. Awal mula dia berani mendirikan bisnis konsultan ini berbekal dengan kemampuan berpikirnya yang sangat menyukai hitungan. Awalnya dia menerima project menghitung struktur rumah dua lantai. Hingga akhirnya ada yang mempercayainya menghitung rumah delapan lantai hingga project besar lainnya seperti rumah sakit dan wisma atlet. Dia yakin bahwa dalam perjalanan kariernya selalu ada campur tangan dari Tuhan.
“Bahwa dalam bekerja, saya tidak pernah mengejar apa yang harus dibayarkan orang, jadi dibayarkan dalam artian saya memaksa pada saat saya sudah selesai mengerjakan. Pada waktu resesi, saya meyakini bahwa rezeki itu memang diatur oleh Allah, tagihan yang dulunya belum dibayar, itu malah dibayar ketika saya tidak punya uang,” ujarnya.
Narasumber terakhir yaitu Landri Widya Kusuma alumni Teknik Sipil 1987. Saat ini, Landri berkecimpung di tiga perusahaan. Pertama, di PT Cipta Raharja sebagai Direktur dan menjadi Shotcrete Spesialist. Kedua, PT Prima Unggul Persada sebagai Komisaris Utama dan menjadi Prefab Building Specialist, marketnya khusus di remote area pertambangan, seperti batu bara, nikel, dan hasil tambang lainnya.
"Proyek-proyek di pertambangan batu bara ini sangat booming, apalagi dengan kenaikan harga batu bara, jadi client-client kita cukup ekspansif untuk membuat camp-camp seperti ini,” ujar Landri.
Ketiga, di PT Prime Modular Indonesia menjadi komisaris dan juga sebagai Modular Bathroom Spesialist. Perusahaan ini berfokus pada inovasi produk. Lebih tepatnya, membuat kamar mandi seperti pada umumnya tetapi dengan proses pengerjaan yang lebih cepat. Humas FT/Aji. Editor/ KNH