14 July, 2021
FT UNS- Seiring bertambahnya pasien Covid- 19 di Indonesia, rumah sakit di Kota Surakarta juga mengalami overload dalam penanganan pasien, tak terkecuali RSUD dr. Moewardi. Penanganan pasien tidak lancar karena ketersediaan alat terapi tidak sebanding dengan jumlah pasien Covid- 19 yang dirawat. Menurut RSUD dr. Moewardi sebagai mitra, terdapat beberapa permasalahan yaitu kurangnya stock komponen HFNC yang bernama Nasal Cannula di pasar, suplai komponen terganggu dan sering terlambat, serta tingginya penggunaan alat bantu pernafasan nasal cannula.
Salah satu upaya dari tenaga kerja kesehatan dalam penanganan pasien Covid-19 tersebut, yakni memberikan alat bantu pernafasan kepada pasien dengan alat bantu High Flow Nasal Cannula. Alat ini memerlukan komponen nasal cannula tipe aliran tinggi yang terpasang di hidung pasien. Dalam beberapa bulan terakhir, rumah sakit dr. Moewardi bekerja sama dengan laboratorium Getaran, teknik Mesin Fakultas Teknik (FT) Universitas Sebelas Maret (UNS) Surakarta untuk memproduksi nasal cannula dengan printer 3 dimensi.
High Flow Nasal Cannula (HFNC) adalah alat yang digunakan untuk mengirimkan oksigen tambahan atau meningkatkan aliran udara kepasien Covid-19 dengan laju aliran sekitar 30- 90l/menit. Desain HNFC dengan Nasal Cannula bisa sedikit berbeda dikarenakan Nasal Cannula biasa tidak bisa digunakan untuk laju aliran 30-90 l/menit. Berdasarkan hasil simulasi aliran fluida dari HFNC pada simulasi cfd yang didesain normal, didapatkan hasil bahwa kecepaatan dan tekanan di kedua outlet memiliki nilai yang berbeda. Hasil menunjukkan setelah dilakukan pengecilan pada lubang kanan sebanyak 0.1 mm didapatkan hasil yang hampir sama dengan lubang kiri dengan selisih kecepataan 0.096197 m/s dan tekanan 0.1876 pascal. Setelah dilakukan simulasi cfd, didapatkan desian terbaik yaitu pada variasi pengecilan lubang kanan 0.1.yang menjadikan desain pada HNFC memiliki outlet kiri diameter 4 mm dan outlet kanan berdiameter 3,9 mm.
Produksi Nasal Cannula yang diketuai oleh Ubaidillah, S.T., M.Sc., Ph.D. dengan anggota Dr.Eng. Aditya Rio Prabowo, S.T., M.T., M.Eng., Didik Djoko Susilo, S.T., M.T., Wibowo, S.T., M.T., Dharu Feby Smaradhana, S.T., M.Sc. ini dapat mengatasi permasalahan terbatasnya alat bantu pernapasan nasal cannula dengan pembuatan molding atau cetakan dari nasal cannula. Dengan molding ini pembuatan nasal cannula dengan teknik plastic injection molding bisa menghasilkan alat dalam jumlah yang banyak dan waktu yang relatif cepat. Adapun kelebihan yang diberikan oleh nasal cannula dan pembuatan molding, yaitu nasal cannula bukan hanya untuk pasien covid-19 saja, tetapi dapat digunakan untuk pasien yang mempunyai diagnosis penyakit paru obstruktif kronik, Restrictive Thoracic Diseases (RTD), Obesity Hypoventilation Syndrome 5, deformitas dinding dada, penyakit neuromuskular, dan Decompensated Obstructive Sleep Apnea. Selain itu, dengan adanya molding dari nasal cannula, proses produksi dari alat tersebut menjadi meningkat. HUMAS FT/ FAT. Editor/ KR