29 July, 2021
FT UNS - Sebagai upaya meningkatkan iklim kepenulisan mahasiswa di lingkungan fakultas, Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Fakultas Teknik (FT) Universitas Sebelas Maret (UNS) Surakarta menyelenggarakan webinar kepenulisan. Dalam webinar ini, BEM FT UNS menghadirkan Fatata A’izaza dan Atina Rahmawati sebagai pembicara. Atina merupakan Mahasiswa Berprestasi FKIP UNS, sementara Fatata merupakan mahasiswa prodi Pendidikan Matematika UNS yang pernah meraih juara lomba esai tingkat internasional.
BEM FT mengangkat tema Kupas Tuntas Kepenulisan Ilmiah Mewujudkan Teknik Berprestasi. Atina Rahmawati menyampaikan bahwa syarat penulisan karya tulis ilmiah itu harus logis, ditulis secara sistematis, objektif, dan etis atau dapat mencakup sikap ilmiah. Lalu, struktur karya ilmiah terdiri atas judul, abstrak, pendahuluan, kajian pustaka, metode penulisan, pembahasan, penutup, daftar pustaka, dan lampiran.
“Hendaknya judul mampu menggambarkan keseluruhan isi, deskriptif, dan inovatif. Biasanya, penggunaan singkatan atau akronim dapat menjadi poin yang menarik pada judul. Lalu, pada bagian abstrak harus bisa menggambarkan secara singkat karya tulis yang telah dibuat. Oleh karena itu, jangan memperbanyak latar belakang pada abstrak karena jumlah karakter pada abstrak sendiri juga terbatas,” jelasnya.
Cara menulis yang baik dapat dimulai dengan penjelasan secara mendetail dan runtut. Lalu, pada alur penulisan dapat dibuat dari umum ke khusus. Selain itu juga dapat menggunakan data untuk memperkuat argumentasi agar mampu membuktikan bahwa gagasan yang diusung membawa solusi yang konkret.
“Komponen lain yang penting adalah menuliskan kebaruan, menggunakan PUEBI, buat grafik atau tabel agar lebih mudah dipahami, dan lakukan parafrase,” imbuhnya.
Berbeda dengan Atina, Fatata menyampaikan materi mengenai menggali ide dalam menulis.
“Nyari ide bisa dimulai dengan brainstorming. Jadi berpikir gimana caranya bisa mecahin suatu permasalahan yang ada. Lewat brainstorming ini bisa ningkatin kemampuan memecahkan masalah dari banyak sudut pandang,” jelasnya.
Tahap pertama dari brainstorming yaitu comprehensive reading, melakukan pemahaman dari apa yang telah dibaca, bisa jurnal, artikel, buku, dan lainnya.
“Dari step ini kita bisa menjelaskan masalah dan mendapatkan referensi. Kemudian, accommodate some topics, makin banyak topik dan sudut pandang akan semakin baik. Selanjutnya diskusi, jadi bagaimana cara mengulas pemecahan masalah yang kira-kira bisa digunakan,” imbuhnhya.
Langkah terakhir yang Ia bagikan yaitu evaluasi yang merangkum secara keseluruhan pencarian alternatif pemecahan masalah. Ia menganjurkan memiliki buku tersendiri untuk menuliskan ide-ide yang terpikirkan saat itu, ide tersebut dapat muncul dari manapun dan dapat diekskusi kapan pun. Setelah brainstorming, selanjutnya adalah mengidentifikasi masalah.
“Identifikasikan masalah dari berbagai sudut pandang. Pada tahap ini harus dibuat batasan antara apa yang dibahas dan tidak agar tulisan kita spesifik dan tidak melebar kemana-mana. Setelah itu, cari data dan fakta pendukung, buat solusi, bangun kerangka berpikir, dan konsultasi serta eksekusi,” pungkasnya dalam webinar yang berlangsung pada Sabtu (17/7/2021). Humas FT/Aji. Editor/ KNH