14 December, 2024
FT UNS - Mahasiswa Fakultas Teknik (FT) Universitas Sebelas Maret (UNS) menunjukkan skill mereka dalam ajang bergengsi Global Multidisciplinary Design Course (GMDC). Program ini adalah bagian dari inisiatif USAID Higher Education Partnership Initiative (HEPI) Project, yang dirancang untuk mempertemukan mahasiswa dari berbagai universitas, negara, dan disiplin ilmu. Kegiatan ini melibatkan mahasiswa UNS, Arizona State University (ASU), dan Institut Teknologi Bandung (ITB) dalam kolaborasi multidisiplin, menantang mereka untuk menciptakan inovasi dalam desain pesawat listrik.
Sebanyak enam mahasiswa Teknik Mesin dan tiga mahasiswa Teknik Elektro UNS yang didampingi oleh Prof. Dr. Ir. Eko Surojo, S.T., M.T. dan Dr.Eng. Ir. Aditya Rio Prabowo, S.T., M.T., M.Eng. bergabung dalam proyek ini. Bersama mahasiswa Teknik Penerbangan dari ASU dan ITB, mereka membentuk tim lintas negara yang fokus pada dua proyek utama: desain Landing Gear dan Battery-Propulsion System. Selama empat bulan, mereka tak hanya mengasah keahlian teknis, tetapi juga meningkatkan kemampuan kerja sama tim, pemikiran inovatif, dan komunikasi lintas budaya sebagai kompetensi penting di era globalisasi.
Puncak kegiatan ini diselenggarakan pada Rabu, 11 Desember 2024 di kantor PT. Boeing Indonesia yang terletak di Menara ASTRA, Jakarta. Acara dibuka dengan sambutan dari Mr Zaid, untuk memulai sesi presentasi hasil desain setiap kelompok. Tim-tim ini menyampaikan ide dan solusi mereka di hadapan panel ahli, termasuk Boeing Country Managing Director, Mr. Zaid Alami, ASU GMDC Supervisor, Dr. Jack Rutherford, dan USAID HEPI Country Director, Abdul Rahman, Ph.D.
Presentasi ini tidak hanya bertujuan sebagai ujian akhir proyek, tetapi juga memberikan wawasan berharga bagi mahasiswa mengenai standar dan harapan di industri penerbangan global. Panelis memberikan masukan yang mendalam, memotivasi mahasiswa untuk terus mengembangkan potensi mereka di bidang teknik penerbangan dan desain sistem.
Bagi para mahasiswa Fakultas Teknik UNS, program ini memberikan pengalaman yang sangat berkesan. Tidak hanya mendapat kesempatan belajar dari dosen ASU dalam kelas berbahasa Inggris selama satu semester, mereka juga mendapatkan wawasan budaya yang mendalam melalui interaksi lintas negara. Salah satu momen paling unik yang dirasakan adalah ketika mereka diberi kesempatan untuk menandatangani dinding meeting room Boeing di Menara ASTRA. Tradisi ini menjadi simbol bahwa mereka pernah terlibat dalam kegiatan prestisius bersama PT. Boeing Indonesia, meninggalkan jejak sebagai mahasiswa Fakultas Teknik UNS. Dosen pendamping dari FT UNS pun turut meninggalkan tanda tangan mereka di meeting room Boeing tersebut.
“Kami sangat senang bisa mengikuti program ini. Selain menambah ilmu dan pengalaman di bidang desain pesawat, kami juga belajar bagaimana berkomunikasi dengan mahasiswa dari negara lain. Momen presentasi desain ke pihak Boeing serta tradisi unik di Boeing seperti menandatangani dinding ini menjadi salah satu momen yang tidak akan terlupakan,” ujar Abdurrahman.
Program GMDC tak hanya memberi mahasiswa kesempatan untuk berinovasi, tetapi juga membangun jejaring internasional dengan institusi ternama seperti ASU dan PT. Boeing Indonesia. Kolaborasi ini diharapkan dapat membuka pintu bagi peluang karier global di masa depan. Prof. Eko Surojo dan Dr. Adit, selaku dosen pendamping, turut mengapresiasi keberhasilan mahasiswa FT UNS dalam program ini. Mereka menyatakan rasa bangga serta dukungan penuh terhadap keberlanjutan kegiatan semacam ini di masa mendatang, yang diyakini dapat membuka lebih banyak peluang dan memberikan dampak positif bagi mahasiswa dan institusi.
Melalui keterlibatan dalam program ini, mahasiswa FT UNS membuktikan bahwa mereka mampu bersaing dan berkontribusi dalam proyek-proyek teknik yang kompleks di tingkat global. GMDC menjadi bukti nyata bagaimana sinergi antara universitas, industri, dan lembaga internasional dapat mencetak generasi insinyur muda yang berdaya saing tinggi.
Humas FT-Werna.
Editor-Pratikno.