8 July, 2021
FT UNS- Grup Riset Sustainable Thermofluid Fakultas Teknik (FT) Universitas Sebelas Maret (UNS) Surakarta melakukan pengembangan alat catur elektronik untuk tunanetra yang bekerja sama dengan National Paralympic Committee (NPS) Surakarta. Sebagai mitra, NPC Surakarta berfungsi mengatur kegiatan pembinaan, pelatihan olahraga kaum difabel, dan mengusahakan peningkatan prestasi serta kesejahteraan atlet.
Seperti telah diketahui cabang olahraga catur tunanetra merupakan salah satu cabang olahraga kebanggaan bangsa Indonesia yang mampu mengharumkan nama besar Indonesia. Pada Asian Paragames 2018, cabang olahraga ini berhasil membawa pulang mendali emas terbanyak jika dibandingkan dengan cabang olah raga lain. Hal ini pun mendorong tim riset yang diketuai oleh Dr. Budi Kristiawan, S.T., M.T. dengan anggota Agung Tri Wijayanta, S.T., M.Eng., Ph.D., Dr. Eng. Indri Yaningsih, S.T., M.T., Dr. Eko Prasetya Budiana, S.T., M.T., Prof. Dr. Dwi Aries Himawanto, S.T., M.T., dan Prof. Dr. Eng. Syamsul Hadi, S.T., M.T., menghasilkan perangkat catur cerdas dari beberapa permasalahan yang muncul dalam olahraga catur tunanetra.
Alat catur elektronik yang dikembangkan memiliki kelebihan yakni perhitungan waktu menjadi lebih akurat karena timer otomatis aktif ketika bidak catur diangkat atau diletakan pada papan catur; atlet tidak perlu menekan timer layaknya alat catur konvensional karena perhitungan waktu di aktifkan melalui prosesor sekaligus atlet dapat mengetahui sisa waktu langkah melalui speaker; dan atlet dapat mengetahui ketika waktu bertanding sudah habis melalui bunyi peringatan pada speaker.
Perangkat catur cerdas ini terdiri dari tiga buah komponen penting yakni prosesor, papan catur dengan sensor induksi, dan speaker. Prosesor pada perangkat catur cerdas ini berfungsi sebagai otak utama perangkat yang mengolah data-data penting berupa waktu permainan dimulai, waktu perpindahan pemain, dan kalkulasi sisa waktu permainan. Selanjutnya, sensor induksi pada papan catur memberikan inputan pada prosesor, sehingga prosesor dapat mengolah kapan waktu catur dimulai. Sensor induksi juga dapat meminimalisir terjadinya kecurangan pada saat permainan dimulai karena bisa mendeteksi apabila bidak catur dipindahkan. Alarm secara otomatis akan berbunyi dan memperingatkan pemain untuk segera menekan tombol pergantian waktunya.
Selain itu, sensor induksi juga dilengkapi dengan magnet yang berfungsi sebagai perekat antara bidak dan papan catur, sehingga bidak selalu berada di tengah kotak catur. Magnet juga berfungsi sebagai perekat antara bidak dan papan catur. Jadi, ketika papan catur tidak sengaja tergeser, posisi bidak tidak akan berubah. Kemudian, speaker pada perangkat catur cerdas memberikan kemudahan pada pemain catur tentang sisa waktu permainan dan memberi tanda ketika waktu permainan habis. HUMAS FT/ FAT. Editor: Kusumaningdyah N.H