17 May, 2023
FT UNS - Himpunan Mahasiswa Teknik Kimia (HMTK) Fakultas Teknik (FT) Universitas Sebelas Maret (UNS) Surakarta mengadakan kuliah umum. Kegiatan ini berlangsung di Gedung Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat (LPPM) UNS pada Kamis (4/5/2023). Narasumber yang dihadirkan yaitu Prof. Ir. Didiek Hadjar Goenadi, M.Sc., Ph.D., INV., anggota anggota Komlitbang Badan Pengelola Dana Perkebunan Kelapa Sawit (BPDPKS).
Prof. Didiek memaparkan materi tentang riset dan inovasi kelapa sawit sebagai penguat industri kelapa sawit nasional. Ia mengatakan bahwa riset perlu diposisikan sebagai program investasi jangka panjang. Riset yang dilakukan oleh BPDPKS berfokus pada kelapa sawit dan terbuka bagi peneliti, dosen, maupun mahasiswa. Lebih lanjut, Ia mengatakan bahwa jika ingin mengajukan proposal, harus memahami roadmap yang ditentukan.
“Yang ingin dicapai dalam riset kelapa sawit ini yaitu untuk mendorong peningkatan produktivitas dan efisiensi dalam budidaya kelapa sawit. Kemudian, isu keberlanjutan sehingga kelapa sawit harus lestari dan tidak menimbulkan kerusakan lingkungan. Kelapa sawit juga harus bisa menciptakan produk-produk baru dan pasar baru, tidak hanya di negara China, Eropa, dan lainnya,” jelasnya.
Lebih lanjut, Ia menerangkan bahwa keseluruhan dari kelapa sawit memiliki manfaat, bahkan limbah kelapa sawit. Selain itu, kelapa sawit juga bermanfaat untuk kesejahteraan masyarakat sekitar, terutama petani sawit.
“Terdapat tujuh ruang riset, bukan hanya publikasi, tetapi bisa diindustrikan agar bisa dinikmati secara luas. Ketujuh ruang riset tersebut yaitu budidaya, pasca pangan dan pengolahan, pangan dan kesehatan, bioenergi, oleokimia dan biomaterial, lingkungan, dan sosial ekonomi, bisnis, manajemen, panas, dan teknologi informasi komunikasi. Mekanisme pengajuannya yaitu pengajuan proposal, seleksi proposal, presentasi proposal, dan pengumuman penerima dana,” tambahnya.
Prof. Didiek menjelaskan bahwa prioritas riset setiap tahun selalu di-update oleh lembaga, sesuai kebutuhan tiap tahunnya. Ia juga berpesan agar para periset tidak menghasilkan output yang asal-asalan karena hal tersebut merupakan kewajiban yang harus dipenuhi untuk menghasilkan produk.
Humas FT-Aji.
Editor-Pratikno