17 March, 2023
FT UNS - Gandeng Geobrugg, Universiti Teknologi Malaysia (UTM) dan Universiti Tun Hussein Onn Malaysia (UTHM) Malaysia, Program Studi (Prodi) Teknik Sipil Fakultas Teknik (FT) Universitas Sebelas Maret (UNS) Surakarta kembali mengadakan kuliah tamu internasional. Kegiatan yang diikuti oleh mahasiswa jenjang sarjana hingga doktoral ini berlangsung di Gedung Ir. RPM Kasifudin, Selasa (14/3/2023).
Narasumber yang dihadirkan yaitu Henry Setiawan S.T. Project Manager Technical Departement Geobrugg, Prof. Ir. Dr. Ramli Nazir dari Universiti Teknologi Malaysia (UTM) dan Prof. Ir. Ts. Dr. Adnan Zainorabidin dari University of Tun Hussein Onn Malaysia (UTHM). Sementara, moderator dalam acara ini yaitu Prof. Yusep Muslih Purwana, .S.T., M.T., Ph.D., Dosen Teknik Sipil UNS.
Dalam materinya, Henry menyampaikan materi tentang geohazard.
“Geohazard adalah kondisi geologis lingkungan yang melibatkan proses di geologis jangka pendek atau jangka panjang yang dapat menimbulkan bencana. Meskipun bencana yang datang tersebut tidak bisa dihentikan dan dihindari, tetapi kita bisa mencegahnya agar dapat meminimalisir korban jiwa dan kerugian harta benda,” jelasnya.
Beberapa contoh geohazard antara lain faulting, ground-motion, dan liquefaction.
“Faulting adalah patahan di permukaan tanah yang mempunyai potensi bergerak, baik yang telah lampau maupun yang akan terjadi dan menyebabkan deformasi serta dislokasi yang signifikan. Ground-motion merupakan gelombang atau getaran yang bergerak di permukaan atau di dalam tanah, disebabkan oleh adanya sumber energi. Sedangkan liquefaction, fenomena perilaku tanah yang jenuh air atau sebagian jenuh, yang secara substansial kehilangan kekuatan dan kekakuan akibat adanya tegangan,” paparnya.
Lebih lanjut, solusi yang dapat dilakukan antara lain hard facing, flexible facing dan soft facing. Ketiganya memiliki kelebihan dan kelemahan masing-masing. Kelebihan dari hard facing yaitu memiliki adhesi yang baik, kekakuan, dan kekuatan yang baik. Sementara, soft facing memiliki kelebihan memungkinkan untuk dilakukan penghijauan, memiliki karakteristik anti-erosi yang baik, dan biayanya rendah.
“Sementara, kelebihan flexible facing yaitu memiliki ketahanan seismik, pemasangan cepat dan mudah, memiliki tampilan yang bagus, dan dapat memungkinkan adanya penghijauan,” pungkasnya.
Narasumber berikutnya, Prof. Ramli menyampaikan materi tentang tantangan kegagalan geoteknik yang kerap terjadi pada tanah diwilayah tropis-dari perspektif malaysia.
Zona tropis yang selalu panas dan lembab dengan intensitas curah hujan tinggi sepanjang tahun dan proses pelapukan bebatuan dan tanah yang cukup tinggi menjadi penyebab utama kegagalan geoteknik "terangnya.
Lebih lanjut ia menjelaskan, erosi, banjir, kekeringan, tanah longsor, tanah lunak, pengendapan dan pelapukan menjadi
masalah yang selalu berkaitan dengan daerah tropis.
Pemateri terakhir, Prof. Ir. Ts. Dr. Adnan Zainorabidin menyampaikan tentang tantangan geoteknik dengan pembangunan infrastruktur pada lahan gambut di Malaysia.
“Para insinyur harus memperhatikan lahan gambut jika hendak membuat sebuah bangunan di lahan tersebut. Kekuatan geser tanah yang rendah dan pH yang rendah menjadi tantangan dalam membuat bangunan di tanah gambut. Tanah ini merupakan jenis tanah yang mengandung bahan organik mati dalam proporsi tinggi yang telah terakumulasi sejak 20.000 tahun terakhir,” jelasnya.
Lebih lanjut, Ia menjelaskan bahwa kandungan air pada lahan gambut sangat tinggi. Selain itu, gambut juga didominasi oleh struktur makro dan mikro yang terus berubah seiring dengan digenesis material. Penelitian lebih lanjut sangat diperlukan untuk penerapan-penerapan geoteknik di lahan gambut.
Humas FT-Aji.
Editor-Pratikno