27 March, 2025
FT UNS - Program Studi Doktor Ilmu Teknik Sipil (PSDTS) Fakultas Teknik (FT) Universitas Sebelas Maret (UNS) kembali mencetak lulusan doktor melalui ujian tertutup yang dilaksanakan 15 Januari 2025 lalu. Press Conference Promosi Doktor diselenggarakan pada Rabu, 26 Maret 2025 di Ruang Sidang Senat Gedung Ir. RPM. Kasifudin FT UNS. Dr. Widi Hartono resmi dinyatakan lulus dari Program Studi Doktor Imu Teknik Sipil UNS dengan meraih IPK 4.00 setelah berhasil mempertahankan disertasinya yang berjudul "Model Identifikasi, Penilaian, dan Analisis Risiko Keselamatan Kerja Konstruksi Jembatan."
Dalam penelitiannya, Dr. Widi Hartono mengembangkan model ISR2907 (Integrations Safety Risk 2907) untuk identifikasi, penilaian, dan analisis risiko kecelakaan kerja dalam proyek konstruksi jembatan. Model ini menggabungkan tiga metode analisis untuk menghasilkan informasi lebih komprehensif dalam mengantisipasi risiko kecelakaan. Penilaian risiko dilakukan menggunakan metode coupling matrix, sementara simulasi risiko dilakukan sebanyak 10.000 iterasi untuk meningkatkan akurasi prediksi.
Salah satu inovasi dalam penelitian ini adalah sistem yang dapat mendistribusikan potensi risiko pada setiap tahapan pekerjaan konstruksi, sehingga mempermudah kontraktor dalam menyusun mitigasi risiko. Ke depan, model ini akan dikembangkan menjadi early warning system yang dapat memberikan peringatan dini terhadap kecelakaan kerja. Hasil penelitian ini telah dipublikasikan di jurnal internasional top-tier (Q1) Civil Engineering Journal (CEJ) edisi 11 (1), 2025, serta dipresentasikan dalam dua konferensi internasional.
Dalam menyelesaikan disertasinya, Dr. Widi Hartono dibimbing oleh Prof. Ir. Stefanus Adi Kristiawan, S.T., M.Sc., Ph.D. selaku Promotor, Dr. Ir. Dewi Handayani, S.T., M.T. selaku Ko-Promotor 1, dan Prof. Dr. Ir. Wahyudi Sutopo, S.T., M.Si. selaku Ko-Promotor 2. Sebelum dinyatakan lulus, Dr. Widi Hartono telah melalui 4 tahapan, yang melibatkan penguji eksternal dan internal UNS. Tim penguji terdiri dari Prof. Ir. A.Y. Harijanto Setiawan, M.Eng., Ph.D. dari Universitas Atma Jaya Yogyakarta sebagai penguji eksternal, serta Dr. Sumardiyono, S.KM., M.Kes. dan Prof. Dr. Yusep Muslih, M.T., Ph.D. dari UNS sebagai penguji internal.
Menurut Prof. Dr. Yusep Muslih, kelulusan Dr. Widi Hartono menjadi pencapaian penting bagi Program Doktor Ilmu Teknik Sipil UNS di awal tahun 2025. Sementara itu, Prof. Stefanus juga turut menyampaikan pandangannya.
“Penelitian ini memiliki dampak signifikan dalam mengidentifikasi dan mengevaluasi risiko kecelakaan kerja, serta dapat memberikan kontribusi nyata bagi industri konstruksi dalam meningkatkan keselamatan kerja di proyek jembatan.” Ujar Prof. Stefanus.
Dr. Widi Hartono lebih lanjut menjelaskan bahwa model yang dikembangkannya dapat digunakan oleh semua kontraktor dalam proyek konstruksi yang memiliki risiko tinggi. Tidak hanya untuk proyek jembatan, model ini lebih luas dapat diterapkan untuk berbagai jenis pekerjaann konstruksi.
"Ke depannya, model ini akan diintegrasikan dengan berbagai teknologi otomatisasi, termasuk Artificial Intelligence (AI) untuk menganalisis risiko secara simultan dan lebih mudah," imbuh Dr. Widi.
Ia juga menjelaskan bahwa tujuan akhir dari pengembangan model ini adalah integrasi ke dalam perangkat digital atau gadget, sehingga dapat diakses secara praktis dan memberikan peringatan dini bagi pekerja di lapangan.
Keberhasilan penelitian ini diharapkan dapat membantu industri konstruksi dalam mengurangi angka kecelakaan kerja, meningkatkan efisiensi proyek, serta menciptakan lingkungan kerja yang lebih aman bagi para pekerja. Model ISR2907 juga membuka peluang besar bagi penelitian lanjutan yang dapat mengembangkan sistem mitigasi risiko lebih lanjut dalam berbagai proyek infrastruktur di masa depan.
Humas FT-Werna.
Editor-Pratikno.