6 September, 2022
FT UNS – Ikatan Ahli Perencanaan (IAP) mengadakan Lokakarya yang bertemakan “Kampung Untuk Semua” melibatkan berbagai lembaga. Lokakarya ini membuka ruang kolaborasi antar elemen masyarakat yang beragam untuk merumuskan ide kolektif mengenai langkah-langkah peningkatan inklusivitas dalam rencana wisata yang sedang dikembangkan warga di Kampung Mojo, Surakarta. Kegiatan ini diadakan pada tanggal 20 dan 27 Agustus 2022.
Ikatan Ahli Perencanaan (IAP) merupakan organisasi profesi perencanaan wilayah dan kota yang anggotanya tersebar di seluruh provinsi di Indonesia. IAP berfungsi sebagai wadah pembinaan profesi, komunikasi, penelitian dan pengembangan, konsultasi dan koordinasi antar ahli perencanaan wilayah dan kota, juga dengan ahli lainnya, lembaga masyarakat, swasta, pemerintah dan dunia internasional.
Kegiatan yang berlangsung pada tanggal 20 Agustus mengundang tiga narasumber, diawali oleh Yustitia Arief, pendiri dan direktur Advokasi Inklusi Disabilitas (AUDISI), serta Staf Khusus Presiden RI Bidang Sosial, yang berbagi mengenai kebijakan dan tantangan inklusi di Indonesia. Narasumber kedua adalah Tony H. Widjarnarso, konsultan yang mengawal penerapan GEDSI (Gender Equality, Disability, and Social Inclusion) di KOTAKU, mengenai prinsip aksesibilitas universal beserta tantangan penerapannya di lapangan. Narasumber terakhir, Lurah Mojo, Drs. Nurochman, MSi., menjelaskan transformasi Kelurahan Mojo dan rencana pengembangan wisata yang sedang disiapkan warga. Ketiga materi tersebut menjadi bekal peserta sebelum kunjungan ke Kampung Mojo dan diskusi lebih lanjut pada hari Sabtu berikutnya. Serangkaian kegiatan ini juga menghadirkan penanggap dari Fakultas Teknik Universitas Sebelas Maret (FT UNS) Prodi Perencanaan Wilayah Kota dan Prodi Arsitektur, Kota Kita, dan Tim Advokasi Disabilitas (TAD).
Dalam penyelenggaraan Lokakarya “Kota untuk Semua”, IAP Jawa Tengah berkolaborasi dengan Tim KOTAKU, PT. Krida Karya Advisory, Program Studi Perencanaan Wilayah dan Kota serta Program Studi Arsitektur, Fakultas Teknik - UNS, TAD Kota Surakarta, Pusat Studi Jepang - LPPM UNS, pemerintah Kota Surakarta, pemerintah Provinsi Jawa Tengah, Hetero Space Solo, serta para relawan dari berbagai lembaga, seperti Lembaga Keswadayaan Masyarakat (LKM) Mojo, Wijaya Mulya Consultant (WMC), Forum Buah Hati, Karang Taruna, warga RW01 dan RW03 Kampung Mojo.
Dr. Istijabatul Aliyah. ST, MT dosen Prodi Perencanaan Wilayah dan Kota FT sekaligus Pengurus IAP Jawa Tengah berpendapat, “Acara tersebut sangat bagus untuk membangun persepsi dan kesadaran bagi semua pihak khususnya para kaum profesional muda dari berbagai bidang terkait dengan konsep kampung inklusif atau kampung untuk semua. Kesadaran akan perlunya penyiapan fasilitas bagi difabel ataupun semua jenis keterbatasan karena usia, gender, dan gangguan kesehatan perlu ditanamkan secara mendalam melalui kunjungan lapangan, temu warga, dan diskusi hasil pengamatan. Bahkan dalam acara lokakarya tersebut juga dilakukan diskusi interaktif terkait pengembangan Kampung Mojo sebagai kawasan wisata atau kampung wisata. Dalam acara tersebut juga mengundang berbagai pakar untuk menanggapi hasil diskusi yang dilakukan secara komprehensif.”
Peserta lokakarya sekitar 40 profesional atau aktivis muda dari berbagai elemen masyarakat, diantaranya, lembaga atau komunitas di kampung, organisasi penyandang disabilitas, akademisi, serta praktisi perencana dari unsur pemerintahan maupun non pemerintahan, yang memiliki ketertarikan untuk mewujudkan kota inklusif. Seluruh rangkaian kegiatan ini mewujudkan kota inklusif dengan proses yang inklusif sesuai dengan yang diusung berbagai komitmen global seperti Sustainable Development Goals (SDGs) tentang inklusi sosial, yaitu leaving no one behind.
“Kegiatan Kampung Untuk Semua sangat baik dilaksanakan. Mengingat perlu adanya masukan bagi warga Kelurahan Mojo terutama RW 01 dan RW 03 dalam mempersiapkan kampungnya menjadi tujuan wisata kota. Pada kegiatan workshop ini, banyak masukan dari para peserta terkait tematik wisata Kampung Mojo. Diharapkan masukan ini bisa menjadi poin penting dalam pengembangan Kampung Wisata Mojo ke depannya.” tanggapan Dr. Eng. Kusumaningdyah Nurul Handayani, S.T., M.T. selaku dosen Arsitektur FT UNS.
Diadakannya kegiatan lokakarya yang melibatkan beberapa instansi pemerintah serta Fakultas Teknik UNS, semoga dapat memberikan kemanfaatan untuk para peserta dan khususnya warga kampung Mojo yang ikut berpartisipasi dalam serangkaian acara ini. -FT/AI. EDITOR/ KNH.