4 April, 2023
FT UNS - Prestasi membanggakan kembali ditorehkan oleh mahasiswa Arsitektur Fakultas Teknik (FT) Universitas Sebelas Maret (UNS) Surakarta. Baru saja, dua tim dari prodi ini berhasil meraih Juara 1 dan Juara 2 Lomba Desain Nasional “Sepekan Arsitektur 2023” Tingkat Nasional. Kompetisi ini diselenggarakan oleh Universitas Atma Jaya Yogyakarta pada 11 Maret 2023.
Tim yang meraih juara 1 beranggotakan Oasis Ridho Illahi, Bima Pramudya, Izza Denas Syahputra, M. Rafi Anugerah Khairullah, dan Rizki Prayoga. Sementara tim yang meraih juara 3 beranggotakan Florentina Julia Friska Cristiani, Hasna Haura Taqiyyah, Caesaria Puspa Wardhani, Belinda Komalasari, dan Sinta Dwi Nur Amalia.
Saat diwawancarai Tim Humas FT, Oasis Ridho Illahi atau yang kerap disapa Acis menjelaskan bahwa kompetisi ini mengharuskan mereka membuat bangunan pusat evakuasi bencana yang memiliki fungsi lain ketika tidak terjadi bencana.
“Kami memilih lokasi di Desa Pasir Sari, Pekalongan sebagai lokasi desain. Pemilihan lokasi ini karena Desa Pasir Sari merupakan salah satu Desa Pengrajin Batik Pekalongan yang terkena dampak banjir rob setiap tahun. Lalu, kami mendesain bangunan panggung dengan menggunakan material lokal berupa kayu bekas kusen rumah warga yang tenggelam akibat banjir,” jelasnya, Selasa (21/3/2023).
Lebih lanjut, Ia menjelaskan bahwa mereka juga mendesain bilik-bilik tempat tidur semi permanen yang portabel dari peralatan batik, yakni rangka gawangan batik, dingklik, dan kain perca sebagai pembatas antar bilik.
“Bangunan ini kami rancang untuk dapat menampung hingga 400 orang pengungsi. Selain sebagai pusat pengungsian, bangunan ini juga mampu mengakomodasi fungsi ruang pasar, aula warga, workshop, dan pameran batik untuk mengembalikan geliat ekonomi dan budaya warga sekitar yang sempat terpuruk akibat banjir rob,” imbuhnya.
Kompetisi ini diikuti puluhan peserta dari berbagai perguruan tinggi di Indonesia. Pada tahap awal, seluruh peserta diminta untuk mengerjakan desain untuk diseleksi menjadi 5 besar yang berhak melaju ke tahap final. Kemudian, 5 tim tersebut mempresentasikan hasil karya mereka di hadapan juri secara daring untuk menentukan juara 1, 2, dan 3. Dalam kompetisi ini, Acis dan timnya dibimbing oleh Dr. Yosafat Winarto, S.T., M.T.
Sementara itu, Florentina Julia Friska Cristiani atau yang kerap disapa Friska menjelaskan bahwa timnya mengusung desain evacuation center dengan konsep mengangkat kecerdasan teknologi lokal. Konsep tersebut terdapat pada bangunan-bangunan tradisional warisan nenek moyang yang sudah teruji responsif terhadap kondisi alam setempat, terutama gempa.
“Ide ini dilatarbelakangi dari fenomena gempa di Cianjur sebagai daerah dengan tingkat terjadi bencana yang tinggi yang terjadi secara berulang akibat siklus alam. Oleh karena itu, kami menjawab isu tersebut dengan mengkolaborasikan teknologi lokal ini dengan material modern seperti clt, gulam, dan konektornya. Beberapa contoh utamanya pada pondasi adaptasi umpak yang terbukti tanggap gempa, kami juga menggunakan sambungan adaptasi jawa pada modul-modul bangunan,” jelasnya.
Mereka mengaku sangat senang ketika diumumkan meraih juara 3. Meskipun, target utamnya juara 1, tetapi jika melihat proses yang dilalui mereka sangat bersyukur dan senang dapat membawa pulang predikat juara.
“Harapannya, semoga lain kesempatan bisa menang, baik di kancah nasional hingga internasional. Kami berharap adanya kolaborasi yang lebih, misalnya dengan prodi lain untuk kejuaraan lainnya. Yang terakhir, semoga teman-teman dan adik tingkat banyak mengikuti dan berkesempatan menang dalam sayembara arsitektur sehingga tercipta lingkungan yang semakin bertumbuh di Arsitektur UNS dan menciptakan pentolan-pentolan terbaik di masa depan,” pungkasnya. HUMAS FT/ Aji Editor/ KNH