12 September, 2023
FT UNS - Mahasiswa Fakultas Teknik (FT) Universitas Sebelas Maret (UNS) Surakarta memboyong tiga gelar juara dalam kompetisi internasional. Kompetisi tersebut yaitu ATU-Net Global Technovation Hackathon 2023 (ATU-Net GTech 2023) yang diselenggarakan oleh Asia Technological University Network (ATU-Net) di Universiti Teknologi Malaysia (UTM) pada 28—30 Agustus 2023.
Tiga gelar juara tersebut yaitu juara 1 yang diraih oleh Grace Angelika Nadapdap dari Prodi Arsitektur; juara 2 dipersembahkan Akhmad Cahyadi dari Prodi Teknik Mesin; dan juara 3 yang diraih oleh Maxvallecia Frikandy dari Prodi Teknik Sipil. Sementara, tiga mahasiswa FT lainnya juga berhasil menjadi finalis dalam kompetisi ini, yaitu Choirun Nisa Nur Ramadhani dari Prodi Perencanaan Wilayah dan Kota (PWK); Reihan Dhimas Putra Henda dari Prodi Teknik Elektro; dan Werna Ramadhan dari Prodi Teknik Kimia.
Dalam kompetisi yang diikuti oleh 10 perguruan tinggi anggota ATU-Net ini, Maxvallecia Frikandy atau yang akrab disapa Max mengusung inovasi berupa ‘EnerGauge: Smart Electricity Socket’.
“Ini merupakan solusi teknologi yang memberdayakan individu dan bisnis dalam mengelola dan mengoptimalkan penggunaan energi mereka. Alat ini dapat meningkatkan kesadaran penggunaan energi sehingga dapat membantu mengurangi pemborosan energi. Hal ini karena adanya penyediaan pemantauan energi real-time, transparansi tagihan listrik, rekomendasi pengoptimalan energi, dan informasi dampak lingkungan,” jelas Max saat diwawancarai oleh Tim Humas FT, Senin (11/9/2023).
Lebih lanjut, melalui interface yang mudah digunakan dan kemampuan personalisasi, ide ini berfokus pada pemberian wawasan kepada pengguna. Melalui inovasi ini, pengguna dapat mengambil tindakan yang efektif dalam mengurangi jejak karbon dan pada saat yang sama pula, dapat menghemat biaya energi.
“Gagasan ini dilatarbelakangi oleh kebutuhan mendesak untuk mengatasi perubahan iklim dan dampak pemborosan energi yang semakin memburuk. Pertumbuhan populasi, urbanisasi, dan ketergantungan sumber energi fosil mengakibatkan peningkatan emisi karbon. Oleh karena itu, diperlukan inovasi dalam efisiensi energi sekaligus peningkatan kesadaran masyarakat,” pungkasnya.
Berikut, kesan-kesan delegasi Fakultas Teknik UNS yang mengikuti kompetisi tersebut.
“Kegiatan ini merupakan pengalaman yang tidak terlupakan. Pertemuan dengan teman-teman partisipan lainnya telah membukakan mata saya terhadap sudut pandang yang beragam dan kemungkinan yang tidak terbatas terhadap jalan keluar dari suatu masalah. Latihan dan persiapan yang telah lakukan disertai bimbingan dari para mentor pastinya secara signifikan membantu perkembangan saya sebagai individu sekaligus memberi bekal ilmu yang tidak akan terlupakan.”
“Lomba ini jadi wadah yang luar biasa bagi saya untuk berkontribusi dalam melawan perubahan iklim sembari mengembangkan keterampilan dan pengetahuan di bidang teknologi, inovasi, dan lingkungan. Kompetisi ini juga melatih saya untuk berpikir kreatif dan mengembangkan solusi inovatif menggunakan teknologi. Ada banyak hal yang digali, seperti penggunaan Internet of Things (IoT), kecerdasan buatan (AI), analisis data, dan lainnya untuk mengatasi tantangan perubahan iklim.”
“Puji Tuhan perlombaan ini berakhir dengan baik. Saya semakin tergerak melalui semangat kolaborasi yang berasal dari berbagai latar belakang dan ide brilian untuk menghadapi tantangan besar perubahan iklim. Ini adalah pengingat kuat bahwa inovasi dan kerja sama adalah kunci untuk mengatasi permasalahan global yang kompleks.”
“Kegiatan ini sangat berkesan bagi saya karena dapat memberi ilmu baru terhadap global technology to combat climate change. Selain itu juga memberikan kesempatan untuk belajar perkembangan teknologi terbaru yang akan sangat berguna dalam mengembangkan pemahaman mengenai tren inovasi teknologi yang sedang berkembang di berbagai bidang.”
“Pengalaman, pengetahuan, kenangan, semua menjadi satu di acara ini. Bekerja sama dengan orang yang berbeda bahasa dan budaya membuat saya belajar luasnya ilmu di dunia ini. Kami didorong untuk berpikir kritis dalam menyelesaikan masalah lingkungan membuat pandangan saya lebih lebar akan masalah yang terjadi di bumi ini.”
“Ini merupakan pengalaman yang luar biasa dan tak terlupakan. Partisipasi dalam lomba ini tidak hanya memperkaya pengetahuan saya, tetapi juga membantu membangun jaringan relasi internasional, mengasah kemampuan komunikasi, berpikir kritis, dan pitching ide. Kolaborasi dan pertukaran gagasan dengan peserta dari berbagai negara sangat memperluas wawasan saya tentang tantangan dan solusi dalam masalah lingkungan global.”
Humas FT-Aji.
Editor-Pratikno.