9 March, 2023
FT UNS - Prestasi membanggakan kembali diraih oleh mahasiswa Program Studi (Prodi) Arsitektur Fakultas Teknik (FT) Universitas Sebelas Maret (UNS) Surakarta. Baru saja, tim yang digawangi Adesti Ulfatunnisa, Trevi Marisa, dan Yulita Devina meraih Juara 2 Bamiyan Society of Afghan Engineers International Student Design Competition.
Di bawah bimbingan Dr. Eng. Kusumaningdyah, N.H., ketiga mahasiswa yang saat ini duduk di semester akhir mengusung desain bangunan untuk merumahkan kembali penghuni Cave Dwellers. Konsep tersebut sesuai dengan tema kompetisi, yaitu “Rehousing the Cave-Dwellers of Bamiyan”.
“Terdapat kurang lebih sekitar 1000 penghuni yang tinggal di sekitar Patung Buddha Bamiyan. Tempat ini merupakan tempat bersejarah di Afghanistan. Peristiwa terkait yang paling terkenal terjadi tahun 2001 ketika patung-patung Buddha tersebut dihancurkan. Dalam sejarah, gua di sekitar patung tersebut merupakan tempat berlindung bagi 150 keluarga yang masih ditinggali hingga saat ini,” jelas Adesti kepada Tim Humas FT UNS, Senin (20/2/2023).
Kompetisi yang diselenggarakan oleh Society of Afghan Engineers (SAE) ini berlangsung secara daring pada 15 Desember 2022—14 Februari 2023. Melalui desain yang mereka usung, Adesti dan timnya berhasil menyisihkan para peserta dari berbagai negara seperti China, United Arab Emirates (UAE), United States of America (USA), Saudi Arabia, Indonesia, Afghanistan, dan negara-negara lainnya.
“Kami sangat bersyukur dan tidak menyangka bahwa apa yang kami sampaikan dalam konsep beserta desain bisa diterima dan dipahami oleh juri sehingga meraih runner up. Kompetisi ini memberikan pengalaman berharga bagi kami. Semoga ke depannya bisa lebih baik lagi dan terus berkarya tidak berhenti sampai di sini saja,” pungkas Adesti.
Dr. Eng. Kusumaningdyah, N.H. selaku dosen pembimbing mengapresiasi capaian tim yang digawangi Adesti tersebut. Lebih lanjut, Ia menuturkan bahwa selama 4 bulan, Adesti dan timnya intens melakukan bimbingan. Riset desain melalui jurnal publikasi menjadi hal yang sangat diperhatikan karena terbatasnya informasi terhadap situasi di Afghanistan.
“Proses yang baik tidak akan pernah bohong dengan hasil yang baik. Perbedaan budaya membuat kami banyak belajar dan lebih terbuka dengan budaya dan informasi dari negara Afghanistan. Selama ini, kami hanya mendengar dan membaca berita yang kurang mengenakan dari Afghanistan. Melalui lomba desain ini, mata hati kami menjadi lebih terbuka atas potensi sumber daya alam, sumber daya manusia, dan budaya di Afganistan,” jelasnya.
Lebih lanjut, Dr. Eng. Kusumaningdyah, N.H. menuturkan bahwa mahasiswa yang mengikuti lomba Intertational Design Competition SAE ini juga mendapat rekognisi mata kuliah Studi Perancangan VI reguler pada semester lalu dengan nilai sempurna atau A. Hal tersebut juga sebagai apresiasi terhadap proses yang cukup panjang dan berhasil dilalui sehingga dapat meraih juara.
Humas FT-Aji.
Editor-Pratikno