21 June, 2022
UNS-FT – Indonesia International Mobility Award (IISMA) merupakan progam Merdeka Belajar-Kampus Merdeka, Kementrian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek). Progam inilah yang membuka jalur Mahasiswa UNS terutama Mahasiswa Fakultas Teknik (FT) dapat belajar hingga ke Luar Negeri. Banyak mahasiswa Fakultas Teknik UNS yang lolos dalam seleksi IISMA tersebut, salah satunya dari Progam Studi Teknik Industri yaitu Imam Bagus Wibisono Angkatan 2018.
“Saya berminat mengikuti progam IISMA karena pertama saya memang selalu ingin mendapatkan kesempatan berkuliah di luar negeri atau student exchange selama saya masih menjadi mahasiswa UNS” Ungkap Imam
Cerita Imam saat mendapat kabar bahwa ada pendaftaran IISMA ia langsung berminat ikut mempersiapkan seleksi tersebut. Seleksi tersebut dilakukan tingkat universitas terlebih dahulu, yang dilakukan dengan wawancara menggunakan Bahasa Inggris. Setelah diumumkan bahwa Imam lulus seleksi universitas, tahap selanjutnya adalah pendaftaran untuk melakukan seleksi nasional. Salah satu syarat pendaftaran adalah memiliki sertifikat English Proficiency baik IELTS, TOEFL iBT,TOEFL ITP, atau Duolingo English Test dengan batas minimum nilai tergantung pada kampus tujuan. Karena keterbatasan waktu, tes yang paling cepat bisa dilakukan adalah Duolingo English Test, lalu Imam mendapatkan nilai yang memuaskan. kemudian dilanjukan dengan proses seleksi nasional.
“Saya ingat proses seleksi IISMA berlangsung bersamaan dengan praktikum, proyek dan, ujian semester, sehingga cukup menantang ketika saya harus menghadapinya bersamaan. Namun akhirnya, pada hari pengumuman, saya sangat senang karena saya dinominasikan sebagai salah satu penerima IISMA 2021.” Imbuhnya
Proses keberangkatan ke Abu Dhabi tidak berjalan cukup mulus, karena kesempatan mereka untuk berkuliah di Abu Dhabi University harus diundur satu semester dari Semester musim Gugur di bulan September 2021 ke Semester musim semi, tepatnya di bulan Februari 2022. Keberangkatan harus diundur sehubungan dengan penutupan penerbangan dari Indonesia ke Persatuan Emirat Arab pada saat itu karena tingginya kasus COVID-19 di Indonesia. Hingga akhirnya setelah menunggu selama satu semester, mereka bisa berangkat ke Abu Dhabi.
Alasan Imam memilih Universitas Abu Dhabi karena ia tertarik dengan negara Persatuan Emirat Arab yang memiliki pertumbuhan ekonomi dan infrastruktur yang pesat, terdapat banyak destinasi lokasi yang menarik, Abu Dhabi sebagai kota teraman di dunia, dan karena merupakan negara islam, sehingga tidak terlalu sulit untuk mendapat produk halal. Kedua, karena mata kuliah yang ditawarkan Abu Dhabi University sangat menarik menurut Imam dan cukup sesuai dengan jurusan Teknik Industri.
“..hampir semua orang di dunia datang ke negara ini, sehingga kehidupan di Abu Dhabi sebagai ibu kota negara Persatuan Emirat Arab (PEA) juga diisi orang yang sangat beragam. Keberagaman ini memberikan perspektif baru bagi saya. Kesempatan berkuliah di Abu Dhabi University juga memberi pengalaman baru bagi saya, karena saya mendapatkan kesempatan untuk belajar tidak hanya dengan warga lokal, namun juga dengan banyak orang dari negara lain. Sehingga, kegiatan belajar dapat dilakukan dengan berbagai macam perspektif berbeda dari berbagai mahasiswa dengan latar belakang budaya yang berbeda. Ini juga menjadi tantangan untuk saya, karena di dalam kelas kita juga terdapat tugas proyek yang harus saya kerjakan bersama mahasiswa dari berbagai macam negara. Perbedaan perilaku, bahasa, cara kerja, etos kerja, dan disiplin yang berbeda menjadi tantangan sekaligus ilmu yang berharga untuk saya” Ujar Imam saat bercerita perihal pengalamannya
Hal yang paling berharga untuk Imam yaitu berkesempatan mendapatkan exposure banyak budaya yang berbeda dari belahan dunia mana pun hanya dari satu negara. Ini juga membuka banyak perspektif baru, peluang yang lebih luas, dan koneksi internasional. Sedangkan selama proses kuliah, kesempatan untuk dapat belajar dengan berbagai macam mahasiswa dari berbagai negara membuat saya mampu memahami bagaimana cara berperilaku dan bekerjasama dengan orang yang memiliki cara bekerja yang berbeda-beda. Selain itu, mata kuliah yang saya ambil juga sangat menarik, sebagai contoh International Business Management, mata kuliah ini memberi banyak insight dan cara dalam menjalani bisnis secara internasional.
“Awalnya saya cukup minder melihat saingan yang menurut saya hebat-hebat di luar sana. Namun lebih baik gagal setelah mencoba daripada menyesal dikemudian hari. Ambil semua kesempatan yang menurut kita akan membawa ke tujuan kita, karena walaupun gagal sebenarnya kita semakin dekat dengan tujuan” ungkap pesan Imam.
-FT/AI Editor/KNH
#mawapresft #mawapresteknikindustri #iisma21