12 September, 2022
FT UNS - Grup Riset SMARTQuake dan SMARTCrete Program Studi Teknik Sipil Fakultas Teknik Universitas Sebelas Maret (UNS) mengadakan kegiatan pengabdian kepada masyarakat berupa pelatihan peningkatan kapasitas pelaku jasa konstruksi sebagai upaya reduksi risiko bencana gempa. Kegiatan ini bekerja sama dengan Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (DPUPR) Kabupaten Pacitan. Pelatihan ini dilaksanakan pada tanggal 14 Juli 2022 bertempat di Aula DPUPR Kabupaten Pacitan dan diikuti oleh 40 peserta pelaku jasa konstruksi yang berasal dari berbagai daerah di Kabupaten Pacitan dari kalangan kontraktor, kepala tukang (mandor), tukang, maupun pelayan tukang. Lebih lanjut, kegiatan ini melibatkan 14 dosen Program Studi Teknik Sipil, Fakultas Teknik, Universitas Sebelas Maret (UNS) yang tergabung dalam Grup Riset SMARTQuake dan SMARTCrete.
Kegiatan dibuka tepat pada pukul 09.00 WIB oleh Ir. T. Andi Faliandra, M.M. selaku Asisten II Sekda Kabupaten Pacitan dan dilanjutkan dengan sambutan dari Suparlan, S.Sos., S.T., M.M. selaku Kepala DPUPR Kabupaten Pacitan. Materi pelatihan terdiri dari tiga bagian; yaitu pengenalan tentang bumi dan bagaimana gempa bumi bisa terjadi, pengenalan tentang material beton dan bagaimana membuat adukan beton yang benar, serta aplikasi bangunan sederhana tahan gempa. Sebelum materi pelatihan disampaikan, terlebih dahulu diberikan pre-test kepada para peserta untuk mengetahui sejauh mana pemahaman mereka tentang gempa, material beton, dan bangunan sederhana tahan gempa.
Sesi pertama pelatihan disampaikan oleh Erik Wahyu Pradana, S.T., M.Eng. yang menjelaskan tentang bagian-bagian bumi dan bagaimana gempa bumi bisa terjadi. Sesi ini lebih menjelaskan kepada para peserta tentang bagian-bagian bumi yang terdiri dari inti bumi, mantel, dan kulit bumi serta pergerakan yang terjadi pada lempeng-lempeng bumi. Sesi kedua disampaikan oleh Muhammad Yani Bhayusukma, S.T., M.T., Ph.D. yang menjelaskan tentang material beton baik dari sisi keuntungan dan kerugian penggunaan beton, bahan-bahan penyusun beton, komposisi adukan beton yang tepat, cara membuat adukan beton yang benar, maupun cara merawat beton sesudah pengecoran. Sesi terakhir diisi oleh Dr. Eng. Halwan Saifullah Alfisa, S.T., M.T. yang menjelaskan tentang konsep bangunan sederhana tahan gempa. Penjelasan tentang konsep bangunan sederhana tahan gempa ini meliputi pentingnya kesatuan bangunan dalam menahan gaya gempa, tata cara pengecoran kolom dan balok yang benar, detail penulangan yang tepat, serta tata cara pembuatan tembok atau dinding yang dianjurkan.
Setelah sesi pelatihan selesai dilaksanakan, dilanjutkan dengan tanya jawab interaktif. Pada sesi ini, peserta sangat antusias untuk bertanya terutama berkaitan dengan beberapa praktik yang selama ini dianggap benar di lapangan, yang ternyata masih kurang tepat secara teori. Penjelasan yang rinci dari Ir. Purwanto, M.T. yang merupakan dosen dan praktisi yang telah berpengalaman dalam dunia konstruksi rumah tinggal tahan gempa selama lebih dari 35 tahun membuat para peserta puas. Selanjutnya diadakan kuis berhadiah dan post-test bagi para peserta untuk menguji daya tangkap pengetahuan dan pemahaman mereka terhadap materi pelatihan yang telah disampaikan. Semua pertanyaan dari tim pemateri berhasil dijawab dengan benar yang menandakan bahwa para peserta berhasil menerima materi dengan baik.
Kegiatan pelatihan yang merupakan bagian dari pengabdian kepada masyarakat Grup Riset SMARTQuake dan SMARTCrete Prodi Teknik Sipil FT UNS bekerjasama dengan DPUPR Kabupaten Pacitan ini berakhir tepat pukul 13.00 WIB ditutup oleh Kepala DPUPR Kabupaten Pacitan dan diakhiri dengan makan siang serta foto bersama. Kepala DPUPR Kabupaten Pacitan menyampaikan apresiasi dan terima kasih kepada Program Studi Teknik Sipil FT UNS yang telah menyelenggarakan kegiatan ini. Lebih lanjut, beliau berharap kegiatan serupa dapat dilaksanakan rutin setiap tahun di wilayahnya. HUMAS FT/DIF EDITOR/KNH