27 September, 2023
FT UNS - Guru besar baru dari Fakultas Teknik (FT) Universitas Sebelas Maret (UNS) Surakarta, Prof. Ubaidillah, S.T., M.Sc., Ph.D. menyampaikan pidato inaugurasi berjudul ‘Elastomer Magnetoreologi Bermatriks Karet Ban Bekas’. Pidato tersebut disampaikan saat beliau dikukuhkan menjadi guru besar dalam Sidang Terbuka Senat Akademik UNS, Rabu (27/9/2023) di Auditorium G.P.H. Haryo Mataram UNS.
Prof. Ubaidillah merupakan Guru Besar dalam bidang Ilmu Rekayasa Aktuator dan Material Cerdas pada Fakultas Teknik. Beliau adalah Guru Besar ke-293 UNS dan ke-27 FT. Dalam pidatonya, Prof. Ubaidillah menuturkan bahwa ribuan tahun yang lalu, manusia menggunakan bahan-bahan untuk berbagai tujuan sehingga terjadi peningkatan dalam standar kehidupan mereka.
“Dalam dua dekade terakhir, ilmu pengetahuan dan teknologi telah membuat kemajuan besar dalam mensintesis bahan-bahan baru. Bahan tersebut dibagi menjadi empat kategori utama, yaitu polimer, keramik, logam, dan bahan pintar. Di antara bahan tersebut, bahan pintar menjadi lebih populer karena memiliki berbagai aplikasi dibandingkan dengan bahan standar,” jelasnya.
Lebih lanjut, beliau menerangkan bahwa bahan pintar merupakan bahan khusus yang dapat mengubah sifatnya seperti bahan yang dapat mengubah bentuknya hanya dengan menambahkan panas atau dapat mengubah fase secara instan saat ditempatkan di dekat magnet. Era baru bahan pintar ini akan memiliki dampak besar pada umat manusia. Beberapa di antaranya dapat mengubah sifat mereka sesuai dengan lingkungan; memiliki kemampuan sensorik, dapat memperbaiki diri secara otomatis; dan memiliki kemampuan penguraian diri. Kemampuan luar biasa dari bahan pintar ini akan berdampak pada semua aspek peradaban.
“Berbagai bahan pintar sudah ada, seperti bahan piezoelektrik, paduan memori bentuk (shape memory alloy/SMA), bahan magnetoreologis, dan masih banyak lagi yang akan ditemukan. Bahan pintar juga dikenal sebagai bahan canggih atau bahan cerdas. Mereka tidak dapat didefinisikan dengan satu definisi khusus. Mereka dapat didefinisikan sebagai bahan yang dapat kembali ke bentuk aslinya sebagai respons terhadap rangsangan tertentu, atau dapat didefinisikan sebagai bahan canggih yang dapat merespons dengan cerdas terhadap perubahan lingkungan,” terangnya.
Beliau kembali menerangkan bahwa paduan memori bentuk (SMA) merupakan contoh umum dari material cerdas. Lalu, jenis kedua adalah material piezoelektrik dan jenis ketiga adalah material magnetoreologi. Sementara itu, bidang keahlian yang digeluti oleh Prof Ubaidillah berfokus pada material magnetoreologi.
”Fase material magnetoreologi tergantung dari jenis matriks yang membawa. Sebagai contoh, jika partikel dikandung dalam matriks berbentuk fluida, maka dinamakan magnetorheological fluids (fluida magnetoreologi). Oleh karena itu, material magnetoreologi memiliki banyak jenis selain fluida magnetoreologi seperti magnetorheological grease/magnetorheological gels, magnetorheological plastomer, magnetorheological foam, dan magnetorheological elastomers,” imbuhnya.
Bidang penelitian yang secara khusus digeluti oleh Prof. Ubaidillah sejak menempuh studi doktoral adalah magnetorheological elastomers atau elastomer magnetoreologi (MRE). MRE yang telah dibuat memanfaatkan karet ban bekas sebagai matriks penyusunnya serta serbuk material soft magnetic sebagai pengisinya.
”Pertimbangan utama menggunakan karet ban bekas adalah usaha untuk memberikan nilai tinggi pada karet ban bekas yang direvulkanisasi. Selama ini, penggunaan ulang karet ban bekas tidak memberikan nilai tinggi dari sifat fungsionalnya. Selain itu, sampah karet ban bekas semakin mencuri perhatian karena pertumbuhan populasi kendaraan juga semakin tinggi. Dengan adanya penemuan ini, semoga Indonesia ke depan menjadi leader atau pioneer dalam pengembangan material cerdas magnetoreologi,” pungkasnya.
Humas FT-Aji