27 June, 2022
FT-UNS - Kabar baik datang dari Program Studi Teknik Mesin Universitas Sebelas Maret yang mendapatkan predikat akreditasi dengan peringkat Unggul. Program Studi S1 Teknik Mesin Fakultas Teknik Universitas Sebelas Maret (PSTM) mendapatkan akreditasi Peringkat Unggul melalui jalur penyetaraan Akreditasi Internasional.
Pada tahun 2021, PSTM mengajukan akreditasi (General Accreditation) ke Indonesian Accreditation Board for Engineering Education (IABEE). IABEE merupakan organisasi yang didirikan sebagai bagian dari lembaga Persatuan Insinyur Indonesia (PII) dan diakui oleh Lembaga Akreditasi Mandiri Program Studi Keteknikan (LAM Teknik) sebagai Lembaga Akreditasi Internasional.
Setelah dilakukan evaluasi dan penilaian oleh Evaluator IABEE, pada tahun 2022 diumumkan hasil akhir evaluasi dimana PSTM dinyatakan terakreditasi terhitung mulai tanggal 1 April 2022 sampai dengan 31 Maret 2025. Hasil akreditasi oleh IABEE ini selanjutnya diajukan ke LAM Teknik pada bulan 13 Mei 2022 untuk mendapatkan penyetaraan menjadi Peringkat Unggul. Hasilnya pada tanggal 30 Mei 2022 LAM Teknik menetapkan Peringkat Unggul untuk PSTM terhitung mulai tanggal 30 Mei 2022 sampai dengan tanggal 31 Maret 2025.
Akreditasi yang diperoleh oleh Prodi Teknik Mesin yaitu Akreditasi internasional yang dikeluarkan oleh IABEE dan akreditasi Peringkat Unggul dikeluarkan oleh LAM Teknik. Kepala Program Studi Teknik Mesin UNS Dr. Eko Surojo, S.T., M.T. menyampaikan bahwa ia merasa senang atas pencapaian yang diperoleh oleh Program Studi Teknik Mesin beliau juga menyampaikan, “Selanjutnya menjadi tugas kita bersama baik PSTM maupun Fakultas Teknik untuk mempertahankan perolehan akreditasi Peringkat Unggul tersebut di masa mendatang.”
PSTM memperoleh akreditasi Peringkat Unggul melalui jalur penyetaraan hasil Akreditasi IABEE terdapat beberapa kriteria penilaian dalam proses akreditasi tersebut. Di dalam Akreditasi IABEE dilakukan evaluasi terhadap kriteria: (1) Orientasi Kompetensi Lulusan [Orientation Of The Graduate Competence] (2), Implementasi Pembelajaran [Learning Implementation], (3) Asesmen Capaian Pembelajaran [Assessment Of The Learning Outcomes], dan (4)Perbaikan Berkelanjutan [Continual Improvement].
Di setiap kriteria tersebut terbagi lagi menjadi beberapa butir kriteria. Semua sub kriteria tersebut dilaporkan ke Evaluator IABEE dalam bentuk dokumen Laporan Evaluasi Diri (LED) dan Ikhtisar Program Studi (IPS) yang diserahkan secara daring. Dokumen LED dan IPS digunakan Evaluator untuk mengevaluasi dan memberikan penilaian terhadap kesesuaiannya dengan kriteria yang ditentukan oleh IABEE.
Terdapat 4 kemungkinan nilai di dalam penilaian setiap kriteria atau butir kriteria yaitu acceptable (A), concern (C), weakness (W), or deficiency (D). Evaluasi terhadap semua kriteria oleh Evaluator juga dilakukan melalui kunjungan lapangan. Program Studi akan terakreditasi jika di dalam hasil evaluasinya tidak mendapatkan nilai D di semua butir kriteria.
Tentu saja dibalik pencapaian tersebut PSTM juga melakukan persiapan sebelumnya. Dr. Eko Surojo menjelaskan bahwa terdapat beberapa persiapan yang dilakukan oleh PSTM sejak akhir 2019.
“Persiapan dimulai dengan kegiatan workshop untuk meningkatkan pemahaman dosen dalam hal pembelajaran outcome-based education (OBE) dan proses akreditasi IABEE. PSTM juga melakukan evaluasi kurikulum yang melibatkan pemangku kepentingan dan dewan penasihat sehingga dihasilkan Kurikulum PSTM Tahun 2020. Tim Akreditasi IABEE juga dibentuk PSTM untuk menyusun dokumen akreditasi, menyiapkan sarana prasarana pendukung dan melakukan seluruh tahapan di dalam pengajuan akreditasi. Proses pengajuan akreditasi IABEE dimulai dengan pendaftaran di bulan April 2021 dan dilanjutkan dengan beberapa tahapan evaluasi oleh Evaluator sampai dengan bulan Desember 2021,” jelasnya.
Sebelumnya PSTM mendapatkan peringkat akreditasi A dari Badan Akreditasi Nasional Perguruan Tinggi (BAN-PT) yang berlaku dari tahun 2019-2024. Akreditasi Peringkat Unggul yang diperoleh pada tahun 2022 ini merupakan perolehan akreditasi yang pertama kali dari LAM Teknik.
Dr. Eko berpesan agar PSTM harus secara konsisten di dalam proses belajar mengajarnya untuk menerapkan model pembelajaran OBE dan menjalankan perbaikan secara berkelanjutan, serta mendokumentasikannya dengan baik agar dapat menghasilkan lulusan sesuai profil lulusan yang ditargetkan. Kekonsistenan tersebut juga akan memudahkan PSTM di dalam usahanya untuk mempertahankan Akreditasi IABEE dan Peringkat Unggul di masa mendatang. HUMAS FT/DIF Editor/KNH