25 July, 2023
FT UNS - Peer Group Urban Rural Design and Conservation (URDC) Program Studi (Prodi) Arsitektur Fakultas Teknik (FT) Universitas Sebelas Maret (UNS) Surakarta bersama tim mahasiswa Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM) mempresentasikan masterplan Desa Wisata Sumberdodol, Panekan, Kabupaten Magetan. Kegiatan tersebut berlangsung pada Senin (17/7/2023) di Balai Desa Sumberdodol yang dihadiri para stakeholder terkait.
Beberapa anggota URDC UNS yang turut hadir dalam acara ini yaitu Dr. Titis Srimuda Pitana, S.T., M. Arch. Trop.; Dr. Ir. Hardiati, M.T.; Dr. Fauzan Ali Ikhsan, S.T., M.T.; Ir. Maya Andria Nirawati M.Eng.; dan Pratiwi Anjarsari, S.T., M.Sc.
Presentasi masterplan dilakukan oleh mahasiswa yang melaksanakan kegiatan Hibah MBKM di bawah bimbingan Research Group URDC. Beberapa mahasiswa yang tergabung dalam tim tersebut yaitu Adelia Tiara, Ardhya Putri, Arfan Yazid, Izza Denmas, M. Usman, Nur Zahra, Rasyid Aulia, Rovega Krisna, Shakira Shaadiya, dan Alessandro Palmatio. Mereka dibimbing oleh tiga dosen pembimbing, yaitu Dr. Titis Srimuda Pitana, Dr. Eng. Kusumaningdyah N.H., dan Pratiwi Anjarsari, M.Sc.
Tema yang diangkat dalam masterplan tersebut adalah desa wisata yang berkelanjutan. Dalam membangun desa wisata yang berkelanjutan, diperlukan pemanfaatan material lokal serta mengikutsertakan masyarakat secara aktif dalam mengelola desa..
Dalam paparan masterplan yang disampaikan, Adelia Tiara menerangkan contoh-contoh kegiatan yang dapat membawa masyarakat menuju desa wisata yang berkelanjutan, salah satunya dengan pemanfaatan material bambu.
“Bambu merupakan material yang melimpah di Desa Sumberdodol, tetapi material ini belum dieksplor oleh masyarakat untuk kegiatan wirausaha maupun wisata. Material bambu ini sangat berpotensi untuk dikembangkan pada kedua sektor tersebut, seperti untuk membuat kerajinan bambu ataupun atraksi wisata dengan bambu,” jelasnya.
Selain menawarkan masyarakat untuk meningkatkan pemanfaatan material bambu, mahasiswa yang tergabung dalam tim MKBKM tersebut juga menawarkan masyarakat untuk melibatkan turis dalam kegiatan sehari-hari masyarakat, seperti berkebun dan bertani.
“Mayoritas masyarakat Desa Sumberdodol bekerja sebagai buruh tani atau pekebun. Hal tersebut memiliki potensi untuk dikembangkan menjadi wisata dengan melibatkan turis dalam hal agrowisata. Turis dapat diajak untuk menanam padi maupun bibit tanaman lainnya sambil diberikan edukasi atau pengarahan oleh warga terkait perkebunan dan pertanian,” imbuhnya.
Hal tersebut dapat memberikan dampak positif bagi masyarakat Desa Sumberdodol. Selain dapat memberi keuntungan finansial bagi warga, kegiatan ini juga dapat membuat masyarakat untuk update ilmu pertanian atau perkebunan. Hal ini karena mau tidak mau, masyarakat harus belajar ilmu-ilmu baru agar aktivitas agrowisata berbasis edukasi dapat terus berjalan.
Setelah kegiatan presentasi masterplan desa wisata selesai, kegiatan dilanjutkan dengan forum group discussion (FGD). Hal ini bertujuan untuk mendapatkan masukan dari warga maupun perangkat desa agar masterplan dapat berjalan sesuai dengan konteks masyarakat Desa Sumberdodol.
Humas FT-Aji.
Editor-Pratikno