2 November, 2021
FT UNS - Fakultas Teknik (FT) Universitas Sebelas Maret (UNS) Surakarta mengadakan forum group discussion (FGD) inisiasi pembukaan kelas internasional. Kegiatan ini berlangsung secara daring melalui platform Zoom Cloud Meeting, Kamis (14/10/2021). FGD ini diselengggarakan dalam rangka persiapan FT dalam membuka program internasional.
FT UNS menghadirkan narasumber dari universitas lain serta prodi di UNS yang sudah mengadakan kelas internasional. Narasumber tersebut adalah Dr. Helen Julian dari Institut Teknologi Bandung (ITB) dan Harijanto Setiawan, Ph.D. dari Universitas Atma Jaya Yogyakarta (UAJY). Sementara, narasumber internal yang dihadirkan adalah Bhimo R. Samudro, Ph.D. yang merupakan Kepala Prodi S-1 Ekonomi Pembangunan UNS dan Direktur Kerjasama, Pengembangan dan Internasionalisasi UNS, Irwan Trinugroho, Ph.D.
Dalam acara tersebut, turut dihadiri oleh Dekan FT UNS, Dr. Techn. Ir. Sholihin As’ad M.T.; Wakil Dekan 1 FT UNS, Prof. Dody Ariawan; Wakil Dekan 2 FT UNS, Prof. Wahyudi Sutopo serta beberapa kaprodi di lingkungan FT UNS.
Dr. Techn. Ir. Sholihin As’ad selaku Dekan FT UNS sangat mengapresiasi para narasumber yang hadir dalam kegiatan ini. Ia mengatakan bahwa FGD tersebut sebagai ajang berdiskusi sebagai persiapan pembukaan kelas internasional, khususnya Teknik Sipil dan Teknik Kimia.
“Acara ini menjadi sangat penting karena kami bermaksud membuka program internasional di 2 prodi tersebut. Kami berharap mudah-mudahan bisa dilanjutkan ke prodi lain, kalau bisa 7 prodi semuanya membuka program internasional. Semoga dalam 5 tahun ke depan atau tidak lebih dari 8 tahun semua bisa terlaksana dengan baik,” tutur Dekan FT UNS.
Setelah sambutan dari Dekan FT, acara dilanjutkan dengan pemaparan materi yang dimoderatori oleh Dr. Sunu Herwi Pranolo. Pada sesi pertama, disampaikan materi oleh Direktur Kerja Sama, Pengembangan dan Internasionalisasi UNS, Irwan Trinugroho, Ph.D. Ia menyampaikan bahwa goals dari program ini salah satunya untuk memudahkan mahasiswa internasional yang hendak berkuliah di UNS. Hal ini karena pembelajaran di UNS hamper seluruhnya menggunakan Bahasa Indonesia, sedangkan mahasiswa asing tidak memiliki kemampuan berbahasa Indonesia yang mumpuni.
Kemudian, secara bergantian, Dr. Helen Julian dan Harijanto Setiawan, Ph.D. juga membagikan pengalaman dalam membuka program internasional di ITB dan UAJY.
“Awal mula adalah tahu 2016, ITB mendorong prodi yang telah memiliki akreditasi A badge untuk segera membuat kelas internasional, salah staunya Teknik Kimia. Sebenarnya ditujukan untuk mahasiswa asing dan juga Indonesia terutama WNI yang memang SMA-nya tidak berasal dari SMA nasional, tapi internasional sehingga kemampuan bahasa Indonesianya terbatas,” tutur Kepala Pengelola Program Internasional Teknik Kimia ITB.
Sementara itu, Harijanto yang sudah memulai program internasional sejak 1999 tersebut mengatakan bahwa saat awal pembukaan, pihaknya juga mengalami beberapa kendala. Kendala tersebut antara lain penyampaian materi dari dosen yang seluruhnya belum menggunakan bahasa Inggris sebagai Bahasa pengantar di kelas. Namun, seiring berjalannya waktu, saat ini seluruh mata kuliah pada kelas internasional sudah disampaikan menggunakan bahasa Inggris.
UNS juga sudah mulai menapaki kelas internasional mulai 2021. Terdapat dua prodi yang membuka program tersebut, yaitu Ekonomi Pembangunan dan Akuntansi. Bhimo R. Samudro, Ph.D. selaku kaprodi Ekonomi Pembangunan UNS mengatakan bahwa pihaknya juga sempat mengalami kendala seperti yang dialami oleh UAJY.
“Total mahasiswa yang ikut kelas internasional di Ekonomi Pembangunan ada 8 mahasiswa. Kendalanya ada di penyampaian materi yang masih menggunakan bahasa Indonesia, khususnya ketika mata kuliah umum. Kami juga harus menyesuaikan dnegan beberapa mata kuliah di universitas mitra, yaitu Curtin University,” tutur Bhimo. Humas FT/Aji Editor/ KNH