24 May, 2022
FT-UNS – Himpunan Mahasiswa Perencanaan Wilayah dan Kota (HMPWK) May Virida Fakultas Teknik Universitas Sebeleas Maret (UNS) bekerjasama dengan PEWIBAWA Universitas Teknologi Malaysia (UTM) melaksanakan sesi kemitraan yaitu pertukaran pengetahuan dan berbagi pengalaman yang berharga pada suatu proyek studio Perencanaan Wilayah dan Kota antara perwakilan dari Malaysia dan Indonesia untuk memungkinkan pertukaran pengetahuan dan berbagi pengalaman yang berharga pada suatu proyek studio Perencanaan Wilayah dan Kota (Kamis, 31/03/2022).
HMPWK UNS mempresentasikan perencanaan Subosukawonosraten sebagai kawasan Kota Satelit Surakarta didukung dengan kegiatan jasa dan industri di depan himpunan mahasiswa PEWIBAWA UTM. Subosukawonosraten merupakan akronim dari Karesidenan Surakarta yang meliputi Su (Surakarta), Bo (Boyolali), Su (Sukoharjo), Ka (Karanganyar), Wono (Wonogiri), Sra (Sragen), dan Ten (Klaten). Konsep Perencanaan ini terdapat dua perspektif yaitu monosentrik dan polisentrik dimana kedua perspektif tersebut sama-sama menggambarkan hubungan antara Kota Surakarta dengan wilayah sekitarnya. Keterkaitan ini jelas dapat memicu pesatnya pertumbuhan ekonomi dan infrastruktur bagi Surakarta dan sekitarnya dan juga dapat memicu fenomena urban sprawl bagi Surakarta dan sekitarnya.
Justifikasi Deliniasi Wilayah Perencanaan meliputi kawasan yang memiliki kegiatan ekonomi (ada kegiatan distribusi barang dan jasa) (pasar kartasura, pasar dibal, pasar mangu), kawasan yang memiliki pusat kegiatan dan saling berhubungan antara pusat dan kawasan hinterland, kawasan yang terletak pada simpul transportasi dan memiliki karakteristik kota satelit, dan kawasan yang dilengkapi dengan sarana dan prasarana. Daerah ini mengalami perkembangan ekonomi yang pesat karena aktivitas mobilitas (bandara) yang tinggi.
Berdasarkan analisis kemampuan lahan, Kawasan Perencanaan Nodal Subosuka tergolong kawasan kelas E, yang digunakan untuk budidaya, dengan peruntukan perumahan dan kemampuan pengembangan yang sangat tinggi. Terdapat tiga faktor yang dapat mempengaruhi penggunaan lahan di kawasan perencanaan meliputi kompleksitas aktivitas yang tinggi, terdapat titik pertemuan dan simpul transit tiga kota yaitu Semarang, Surakarta, dan Yogyakarta serta keberadaan Bandara Adi Sumarmo yang memiliki tingkat pelayanan internasional.
Selain itu terdapat rencana pusat kegiatan yang ditetapkan berdasarkan pertimbangan penggunaan lahan dan potensi sektor ekonomi di daerah tersebut. Keberadaan pusat kegiatan di Kawasan Perencanaan bertujuan untuk memberikan pelayanan yang lebih optimal kepada setiap kawasan di Kawasan Perencanaan.
Berdasarkan rencana pusat kegiatan dengan fungsi yang telah direncanakan sebelumnya, maka ditentukan hierarki pusat pelayanan dari masing-masing pusat kegiatan tersebut. Pertimbangan dalam perencanaan hierarki pusat pelayanan dari masing-masing pusat kegiatan adalah sebaran dan jangkauan fasilitas yang ada, jangkauan kegiatan ekonomi, transportasi, dan kondisi penduduk Kawasan Perencanaan.
Dengan pertimbangan tersebut, pusat kegiatan di Kawasan Perencanaan dibagi menjadi 3 tingkat hierarki pusat pelayanan, yaitu: pusat kegiatan dengan hierarki I menjadi Pusat Kegiatan Wilayah (PKW), pusat kegiatan dengan hierarki II menjadi Pusat Kegiatan Lingkungan (PKL), dan pusat kegiatan berjenjang III menjadi Pusat Pelayanan Kota (PPK).
Dengan demikian, wujud Kota Satelit Subosukawonosraten ini akan membentuk suatu hubungan fungsional yang efektif dan efisien yang melalui integrasi infrastruktur, transportasi, dan industri antara kota satelit dan kota inti. Sehingga pembangunan ini dapat berfungsi sebagai penyerap arus urbanisasi besar ke kota inti dengan meningkatkan “kesempatan kerja” yang akan berdampak pada pertumbuhan ekonomi di wilayah perencanaan.
Humas FT/AP. Editor/SA