Usung Perbaikan Lingkungan di Surakarta, Mahasiswa Rotterdam University Belanda berkolaborasi dengan Laboratorium Penelitian Urban-Rural Design and Conservation Arsitektur FT UNS

23 December, 2024

FT UNS – Tiga mahasiswa dari Rotterdam University of Applied Sciences, Niels Baars, Pleun de Vries, dan Thomas Riewert Wierenga, berkolaborasi dengan Laboratorium Penelitian Urban-Rural Design and Conservation (URDC) Program Studi (Prodi) Arsitektur Fakultas Teknik (FT) Universitas Sebelas Maret (UNS)  memetakan langkah perbaikan lingkungan di Surakarta melalui magang merdeka. Selama empat bulan, mereka berkolaborasi dengan mahasiswa dan dosen UNS untuk menghadirkan solusi inovatif dalam bidang keberlanjutan, urbanisasi, dan pemberdayaan komunitas. Kegiatan ini pun didukung oleh Ketua Program Studi Arsitektur FT UNS Dr. Ir. Fauzan Ali Ikhsan, S.T., M.T dan dibersamai oleh dosen Prodi Arsitektur Dr. Eng. Kusumaningdyah Nurul Handayani, S.T., M.T.

Niels Baars, mahasiswa Manajemen Air, bekerja sama dengan tim UNS untuk memperbaiki kondisi bantaran Sungai Kali Pepe yang dipenuhi sampah dan terancam risiko banjir. Proyek ini melibatkan mahasiswa Arsitektur UNS, seperti Muhammad Ihsan Fadhila, Relodya Sinargalih, dan Yuniar Noka, di bawah bimbingan Dr. Eng. Kusumaningdyah N.H., ST., MT. Rencana induk yang dikembangkan menggabungkan elemen keras dan lunak, seperti vegetasi, untuk meningkatkan kualitas air, mengurangi banjir, dan menciptakan ruang interaksi masyarakat.

Selain itu, Niels bersama timnya menyelenggarakan lokakarya edukasi di Joglo Bambu untuk meningkatkan kesadaran anak-anak tentang pengelolaan sampah.

"Kami ingin menciptakan harmoni antara manusia dan alam melalui desain yang ramah lingkungan," ujar Niels.

Di Mojogedang, Karanganyar, Pleun de Vries menghadapi tantangan kontaminasi air akibat penggunaan pestisida di hulu yang menghambat petani organik di hilir. Berkolaborasi dengan Pak Mazlan, kandidat PhD Kimia dan Pak Ari, dosen Pertanian, ia membantu merancang sistem filtrasi air untuk mengurangi kontaminasi. Penelitiannya juga mengkaji integrasi sistem irigasi tradisional dengan metode pertanian organik modern.

Bersama mahasiswa Arsitektur UNS, seperti Anindya Koeswanto dan Agung Tri Sujatmoko, Pleun mengorganisir acara edukasi bagi anak-anak tentang pertanian organik dan memberikan presentasi kepada petani lokal mengenai praktik pertanian di Belanda. Ia juga memberikan pelajaran kebersihan gigi kepada anak-anak di Sumber, menunjukkan dedikasinya terhadap kesehatan masyarakat.

Thomas Riewert Wierenga, mahasiswa Pengembangan Tata Ruang, berfokus pada peningkatan kelayakan hidup di Kampung Kota Eks HP0001 Mojo. Bersama tim UNS, termasuk Gavin Ayra, Andrea Bayu, Diandra Meisha, dan Relodya Sinargalih, Thomas mengembangkan Green Map untuk mengidentifikasi area intervensi dan merancang ruang hijau multifungsi, inisiatif pengelolaan sampah, serta area bermain aman untuk anak-anak.

"Melalui keterlibatan langsung dengan komunitas, kami menemukan solusi inovatif dan berkelanjutan," ungkap Thomas.

Selain proyek utamanya, Thomas juga mengikuti berbagai kegiatan, seperti lokakarya pemetaan budaya di Lasem dan presentasi di ArchFest tentang pendekatan Belanda terhadap tantangan urbanisasi.

Kolaborasi ini menunjukkan bahwa perubahan kecil dapat memberikan dampak besar. Baik Niels, Pleun, maupun Thomas sepakat bahwa pengalaman mereka di Surakarta memberikan pelajaran berharga tentang keberlanjutan dan pemberdayaan komunitas.

"Magang di Laboratorium Penelitian Urban-Rural Design and Conservation (URDC) UNS telah membuka wawasan saya tentang pentingnya kerja sama komunitas dan inovasi untuk keberlanjutan," kata Niels.

Pleun juga ikut menambahkan bahwa magang ini menjembatani solusi modern dengan praktik tradisional. "Saya belajar menggabungkan solusi modern dengan praktik tradisional, dan pengalaman ini memperkaya pemahaman saya tentang budaya Indonesia."

Sementara itu, Thomas mencatat, "Surakarta dan masyarakatnya telah menginspirasi saya untuk terus menciptakan solusi urban yang inklusif dan berkelanjutan."

Kolaborasi internasional ini tidak hanya memberikan dampak nyata bagi masyarakat lokal, tetapi juga membekali para mahasiswa dengan keterampilan baru dan inspirasi untuk proyek masa depan. Dengan semangat keberlanjutan, mereka berharap dapat terus berkontribusi pada pengelolaan lingkungan dan pemberdayaan komunitas.