26 July, 2021
FT UNS -Himpunan Mahasiswa Teknik Elektro (HMTE) Fakultas Teknik (FT) Universitas Sebelas Maret (UNS) Surakarta kembali menyelenggarakan Electrical Sebelas Maret (Elsemar). Pada seri ketujuh tersebut, tema yang diusung adalah Push Beyond The Limit With 5G. Acara ini diselenggarakan secara daring melalui kanal Youtube Elsemar TV dan aplikasi Zoom Cloud Meeting pada Jumat (9/7/2021). Acara ini tidak hanya diikuti oleh mahasiswa dari seluruh Indonesia, melainkan juga siswa Sekolah Menengah Atas (SMA).
Turut hadir pula Dekan Fakultas Teknik, Dr. Techn. Ir. Sholihin As’ad dan Kepala Program Studi (Prodi) Teknik Elektro, Feri Ardianto, Ph.D. Dalam sambutannya, Dekan Fakultas Teknik, Dr. Techn. Ir. Sholihin As’ad berharap agar para para mahasiswa dapat mengembangkan diri dan dapat berbakti secara maksimal kepada bangsa dan negara Indonesia.
Jaringan seluler generasi pertama atau biasa disebut dengan 1G pertama kali diluncurkan oleh Nippon Telegraph pada tahun 1979. Koneksi ini menghubungkan seluruh telepon di Tokyo. Kemudian dengan berjalannya waktu, jaringan seluler terus berkembang hingga berevolusi menjadi generasi keempat, jaringan ini biasa disebut dengan 4G. Jaringan ini memiliki dampak yang cukup signifikan terhadap kehidupan sehari-hari.
“Penggunaan jaringan 4G ini berdampak sangat signifikan terhadap kehidupan manusia yang dapat kita rasakan. Selama pendemi ini dilakukan secara online, kegiatan pembelajaran dan sebagainya.kebutuhan koneksi yang cepat mendorong lahirnya 5G. Dengan teknologi ini, dapat menstransmisikan data 10 kali lebih cepat dibandingkan dengan 4G sehingga semua aktivitas berponsel seperti download, upload, video call, gaming dapat berjalan tanpa hambatan,” ujar Kaprodi Teknik Elektro, Feri Ardianto, Ph.D. dalam memberikan pengantar.
Elsemar kali ini dimoderatori oleh Rebecca, mahasiswa Teknik Elektro angkatan 2019. Adapun narasumber pertama yaitu, Dr. Muhammad Suryanegara, salah seorang Dosen Universitas Indonesia, selain itu beliau juga menjabat Direktur CEP-CCIT FTUI dan Kepala UKK-PPM. Mobile technology, adalah sebuah evolusi yang dimulai dari jaringan 1G pada tahun 1980-an. Pada tahun 1990-an, muncul ponsel GSM yang hanya bisa untuk telepon dan sms, ponsel ini menggunakan jaringan 2G. Pada tahun 2006, ponsel 3G mulai bisa untuk internet.
“Saat ini hampir seluruhnya 4G. Indonesia sudah resmi memasuki era 5G pada bulan Mei 2021, ketika salah satu operator kita sudah mulai me-launching secara komersil 5G, tetapi masih sangat terbatas, masih limited, baru di Jakarta, hanya di beberapa area saja,” ujar Muhammad Suryanegara.
Ia menjelaskan bahwa 4G dapat didefisikan sebagai sebuah teknologi yang dapat mendukung mobilitas. Ketika seseorang memegang suatu perangkat, maka Ia akan mendapat kecepatan peak data rate 1 gigabyte/second ketika dia dalam kondisi diam dan 100 megabyte/second ketika dalam kondisi mobile seperti di dalam mobil.
“Hal ini dapat terjadi ketika dia sendirian dalam sistem belum dibagi dengan orang lain. Berbeda dengan 4G, jaringan 5G adalah teknologi dengan visi untuk mendukung bermacam platform dan aplikasi modern life. Karena itu, orientasi teknologi 5g adalah terciptanya berbagai layanan digital. 5G memiliki bahasa resmi IMT 2020,” terangnya.
Narasumber kedua yaitu Hazim Ahmadi, S.T. yang sekarang menjabat Senior Manager Telkom Indonesia. “Hal yang ingin dicapai dari mobile communication adalah memudahkan, mendekatkan, dan mempercepat. Terdapat sebuah contoh, ada seseorang yang tidak memiliki pekerjaan, kemudian dia memiliki motor serta ponsel. Maka dia bisa memiliki pekerjaan, driver gojek misalnya,” jelas Hazim.
Kebutuhan akan informasi dan komunikasi ini semakin tahun mengalami peningkatan, hal ini disebabkan oleh masyarakat yang mulai ketergantungan dengan gaya hidup seperti ini.
“Bahwa kondisi ekonomi yang turun pun kebutuhan akan komunikasi tetap meningkat, tetap ada,” pungkas Hazim. Humas FT/Aji. Editor/ KNH