25 July, 2022
FT-UNS – Program Studi Perencanaan Wilayah dan Kota Fakultas Teknik (PWK FT UNS) melakukan transfer of knowledge dari akademisi ke masyarakat kaitannya dalam hal elemen aparatur kelurahan mengenai teknologi pemutakhiran data spasial. Hal ini dilakukan melalui pelatihan Sistem Informasi Geografis dan penyerahan hasil pengabdian (berupa peta dan basis data) di daerah Kelurahan Mojo, Kecamatan Pasar Kliwon, Kota Surakarta.
Era revolusi digital (Society 5.0 dan Revolusi Industri 4.0) menuntut seluruh lapisan baik masyarakat hingga pemerintah untuk dapat beradaptasi, khususnya berkaitan dengan sistem informasi. Salah satu komponen dari revolusi digital adalah keterbukaan pada big data, termasuk data spasial. Pemerintah Kota Surakarta hingga unit terkecilnya, yaitu tingkat kelurahan, perlu ikut serta membekali diri agar mampu beradaptasi dengan perkembangan tersebut. Kebijakan satu peta melalui geoportal yang sedang digalakkan secara nasional merupakan bagian dari penyediaan big data.
Ketika geoportal satu peta telah siap, maka pemerintah daerah harus mengacu pada data yang terdapat pada geoportal tersebut. Oleh karena itu, sangat penting untuk menyiapkan sumberdaya masyarakat dan aparat pemerintah untuk dapat memanfaatkan data pada geoportal yang berbasis sistem informasi geografis.
Verifikasi peta
Kelurahan Mojo yang berdiri sebagai hasil pemekaran wilayah Kelurahan Semanggi pada tahun 2018 dipilih menjadi mitra karena urgensi kelurahan yang masih muda namun mempunyai tingkat kekumuhan yang tinggi, permasalahan ekonomi, dan perubahan pemanfaatan lahan yang dinamis. Kelurahan Mojo juga sedang menjadi fokus pembangunan di Kota Surakarta sehingga akurasi data secara spasial sangat penting bagi perencanaan pembangunan di kawasan tersebut.
Permasalahan kesiapan sumber daya manusia dan karakteristik kawasan mitra tersebut menjadi dasar yang kuat bagi pengabdi dari Program Studi Perencanaan Wilayah dan Kota Fakultas Teknik UNS melalui grup riset Sustainable Urban Region untuk memberikan pelatihan sistem informasi geografis setelah kelurahan Mojo memperoleh peta berbasis ArcGIS yang disusun tim pengabdian.
Adapun kegiatan pengabdian yang dilaksanakan melalui tahapan yang pertama yaitu identifikasi kebutuhan data mitra, kedua penyusunan dan pembaharuan data spasial sesuai kebutuhan mitra, dan yang ketiga pelatihan dan bimbingan teknis pembaharuan dan penggunaan data pada sistem informasi geografis kelurahan mengunakan perangkat lunak SIG.
Peta Penggunaan Lahan Kelurahan Mojo
Pada tahapan terakhir yaitu pelatihan sekaligus membekali SDM di kelurahan, baik dari aparat pemerintah maupun masyarakat, untuk membuat dan memperbarui basis data secara geospasial dengan memetakan masalah dan potensi kelurahan, sehingga melalui pengabdian ini, kegiatan sinkronisasi, integrasi, update dan kompilasi informasi geospasial yang berkelanjutan dapat dilaksanakan oleh SDM mitra sendiri. Pada akhirnya target aparat di kelurahan Mojo melek peta dapat terwujud.
Dari transfer of knowledge dan hasil pengabdian ini, diharapkan Kelurahan Mojo dapat memperbarui data secara berkesinambungan, yang akhirnya dapat menjadi masukan yang akurat terkait potensi dan permasalahan Kelurahan Mojo dalam pengambilan keputusan pembangunan.
Humas FT/AP.
Editor / KNH.