Caring Jacket, Alat Monitoring Kadar Oksigen, Tingkat Kelelahan, dan Pengingat Physical Distancing Karya Mahasiswa FT UNS

14 September, 2021

FT UNS - Mahasiswa Fakultas Teknik (FT) Universitas Sebelas Maret (UNS) Surakarta menciptakan jaket monitoring kadar oksigen. Jaket ini bertujuan untuk berupaya memberikan solusi dalam pemberian informasi tentang kadar oksigen, tingkat kelelahan, dan penerapan protokol kesehatan. Mereka adalah Rebekka Siswandina Sari, Maulana Afif, Muhammad Hammam Al-Choirie, dan Ricky Aston Susetyo dari Program Studi (Prodi) Teknik Elektro.

Melalui bimbingan Hari Maghfiroh M.Eng., mereka tergabung dalam tim Program Kreativitas Mahasiswa Karsa Cipta  (PKM-KC). Mereka mengusung konsep untuk membantu monitoring seseorang agar dapat ditolong ketika mengalami happy hypoxia ataupun mengalami kelelahan. Selain itu juga berfungsi untuk mengingatkan agar menaati protokol kesehatan yaitu penerapan physical distancing.

“Alat ini bekerja dengan bantuan sensor MAX30102 yang digunakan sebagai pendeteksi detak jantung, kadar oksigen, dan suhu tubuh. Letaknya ada di bagian pergelangan tangan jaket,” kata Rebekka selaku ketua tim.

Kemudian, sensor Global Positioning System (GPS) digunakan sebagai pendeteksi lokasi tempat pemakai Caring Jacket berada. Letaknya berada di bagian belakang jaket. Selanjutnya, sensor Passive Infra Red (PIR) yang terletak di belakang jaket berfungsi sebagai sensor dalam penerapan social distancing.

“Sebagai perangkat controller, Caring Jacket menggunakan Node MCU ESP 8266 sebagai controller utama dan media Internet of Things. Letaknya  ada di bagian dalam jaket. Selain itu, jaket ini juga dilengkapi slot untuk meletakkan power bank sebagai sumber energi listrik pada sistem Caring Jacket. Sistem ini telah dilengkapi dengan teknologi IoT menggunakan aplikasi Blynk,” jelas Rebekka.

Melalui aplikasi Blynk, dapat dilakukan monitoring kondisi kesehatan pengguna secara real time menggunakan smartphone android. Hal ini karena sistem telah dilengkapi dengan teknologi IoT. Alat ini akan bekerja jika terdapat indikasi gangguan kesehatan yang dialami pengguna Caring Jacket. Cara kerjanya dengan  mengirimkan notifikasi melalui aplikasi Blynk.

“Selain itu, aplikasi Blynk juga dilengkapi dengan fitur yang terhubung dengan Google Map. Tujuannya agar ketika terjadi indikasi kesehatan, dari tim Caring Jacket dapat segera menuju ke lokasi pengguna,” tambahnya.

Rebekka menambahkan bahwa produk Caring Jacket ini memiliki kelebihan, yakni belum ada inovasi yang menyatukan ketiga kegunaan tersebut .

“Alat ini merupakan sistem yang memiliki tiga fungsi langsung yaitu monitoring kadar saturasi oksigen, tingkat kelelahan dan pengingat physical distancing yang telah terintegrasi IoT sehingga dapat dimonitoring secara real time, dengan satu jaket ini pengguna dapat menikmati berbagai kegunaan,” pungkas Rebekka. Humas FT/Aji. Editor/KNH