22 October, 2024
FT UNS - Fakultas Teknik (FT) Universitas Sebelas Maret (UNS) Surakarta menghadiri acara Australia Update 2024 bertajuk Energy Transition: the Indonesian and Australian Perspective yang dilaksanakan di Gedung CRCS, Institut Teknologi Bandung pada Kamis (17/10/2024). Acara ini dilelenggarakan oleh Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) di Canberra Australia yang berkerja sama dengan Institut Teknologi Bandung (ITB) dan Asialink.
Dr. Siswo Pramono, Duta Besar Republik Indonesia (Dubes RI) untuk Australia dan Vanuatu, secara khusus mengundang Dekan Fakultas Teknik UNS, Prof. Dr. Ir. Wahyudi Sutopo, ST. M.Si, dan Ketua Pusat Unggulan Iptek Teknologi Penyimpanan Energi Listrik (PUI TPEL) UNS, Prof. Dr. Eng. Ir. Agus Purwanto, ST, MT, untuk berpartisipasi memeriahkan acara tersebut.
Australia Update 2024 ini bertujuan untuk membahas berbagai peluang kolaborasi antara Indonesia dan Australia di masa yang akan datang. Acara diawali dengan sambutan dari Duta Besar Australia untuk Indonesia, Penny Williams, dan Duta Besar Indonesia untuk Australia dan Vanuatu, Dr. Siswo Pramono, keduanya menekankan pentingnya kolaborasi di sektor-sektor kunci antara lain sektor energi dimana Indonesia-Australia bermitra dalam upaya mencapai tujuan pembangunan berkelanjutan (Sustainable Development Goals/SDGs).
Acara dibuka secara resmi oleh Rektor ITB, Prof. Reini Wirahadikusumah, Ph.D., yang menggaris-bawahi pentingnya forum seperti Australia Update ini untuk menjadi platform dinamis dalam memperkuat sinergi dan kerja sama antara Indonesia dan Australia, baik di bidang pendidikan, energi, maupun industri.
Pembicara dari Australia dan Indonesia turut memberikan pandangan dari berbagai perspektif untuk mengelaborasi berbagai peluang kolaborasi di masa yang akan datang. Prof. Mohan Yellishetty dari Monash University menyampaikan pandangannya terhadap ‘Australia's Role in the Global Renewable Transition’; Prof. Akbar Rhamdhani dari Swinburne University of Technology mempresentasikan tentang ‘Lithium and Battery Recycling Technology’.; Otoritas Jasa Keuangan (OJK) menjelaskan tentang ‘Carbon Trading through the Carbon Exchange in Indonesia’; dan Pembicara dari industri dari PT Nicle Industries, menjelaskan tentang ‘Nickel, Battery and High-Pressure Acid Leach Technology (HPAL)’.
Di sela-sela acara, dilakukan diskusi yang membahas tentang penguatan kerja sama antara Indonesia-Australia. Atase Pendidikan dan Kebudayaan (Atdikbud) Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) di Canberra, Prof. Dr. Mukhamad Najib, S.TP., M.M memberikan dorongan penguatan peran UNS pada kolaborasi strategis Indonesia-Australia di bidang pendidikan dan energi. Penguatan kolaborasi strategis tersebut dapat dilakukan melalui partisipasi aktif pada the Partnership for Australia-Indonesia Research (PAIR), penguatan kerja sama dengan Monash University dan Swinburne University of Technology.” Jelas Prof. Najib.
Dekan FT UNS, prof. Wahyudi menyatakan keminatannya untuk bergabung dengan ‘Critical Minerals Consortium’ yang diinisiasi oleh Australia-India Critical Minerals Research Hub. Ia juga mengusulkan adanya ‘penelitian dan pengembangan yang didasarkan kebutuhan industri’ dengan utilisasi sumber daya yang dimiliki oleh UNS.
“UNS memiliki sumber daya riset pada berbagai Grup Riset dengan keminatan bidang energi serta sumber daya di PUI TPEL sebagai modal kerja sama mencapai tujuan pembangunan berkelanjutan bidang energi”, jelasnya.
Dengan mengikuti forum ini diharapkan UNS dapat berperan aktif ikut mencapai tujuan pembangunan keberlanjutan, terutama dalam upaya transisi menuju energi hijau serta pengembangan sektor pendidikan dan industri yang berkelanjutan.
Humas FT UNS.