Jadi Inisiator, FT UNS Serahkan Limbah Batu Baterai Kepada D-3 Teknik Kimia SV UNS

10 October, 2023

FT UNS - Fakultas Teknik (FT) Universitas Sebelas Maret (UNS) Surakarta menyerahkan limbah batu baterai kepada Prodi D-3 Teknik Kimia Sekolah Vokasi (SV) UNS. Penyerahan tersebut berlangsung di Gedung Ir. RPM Kasifudin FT UNS Selasa (10/10/2023). Limbah batu baterai tersebut berhasil dikumpulkan melalui box-box yang terdapat pada setiap gedung di FT UNS.

Baterai bekas ini diserahkan langsung oleh Plt. Wakil Dekan SDM, Keuangan dan Logistik FT UNS, Prof. Dr. Ir. Wahyudi Sutopo, S.T., M.Si. kepada Plt. Wakil Dekan Perencanaan, Kerjasama, Bisnis dan Informasi SV UNS, Dr. Eng. Ir. Herman Saputro, S.Pd., M.Pd., M.T. yang didampingi oleh Plt. Kepala Prodi D-3 Teknik Kimia UNS, Windhu Griyasti Suci, S.T., M.T.

Dalam sambutannya, Prof. Wahyudi mengatakan bahwa setiap gedung di FT UNS memiliki box pengumpulan limbah baterai. Dalam hal ini, Fakultas Teknik UNS menjadi fakultas pertama sekaligus inisiator dalam menangani limbah batu baterai yang termasuk limbah Bahan Beracun dan Berbahaya (B3).

“Limbah ini nantinya akan di-recycle oleh Prodi D-3 Teknik Kimia. Selain itu, bisa juga dijadikan branding untuk Green Campus FT UNS dan Sekolah Vokasi UNS. Silakan mahasiswa UNS membuang baterai bekasnya di tempat-tempat yang ditentukan karena di UNS baru ada di Fakultas Teknik, silahkan dibuang ke teknik. Nanti akan kami salurkan ke vokasi,” ungkapnya.

Plt. Wakil Dekan Perencanaan, Kerjasama, Bisnis dan Informasi SV UNS, Dr. Eng. Ir. Herman Saputro, S.Pd., M.Pd., M.T. juga turut mengapresiasi penyerahan limbah batu baterai ini.

“Kami ucapkan terima kasih karena sudah diajak berkolaborasi. Apalagi di vokasi, dosen-dosennya juga baru, banyak dosen muda yang secara jam terbang mungkin masih perlu bimbingan, Fakultas Teknik yang dulu jadi induk atau ibu yang melahirkan masih mau menggandeng kami. Ini akan menginspirasi fakultas-fakultas lain di UNS,” ujarnya.

Sementara itu, Plt. Kepala Prodi D-3 Teknik Kimia UNS, Windhu Griyasti Suci, S.T., M.T. mengatakan bahwa dalam pengolahan limbah ini akan melibatkan mahasiswa, baik yang akan melakukan tugas akhir maupun praktikum.

“Terlebih, saat ini masyarakat belum aware dengan limbah baterai, mereka mengira bahwa limbah baterai bisa dibuang atau diolah dengan limbah domestik. Padahal, baterai bekas masuk kategori limbah B3 sehingga perlu penanganan khusus sehingga tidak menimbulkan degradasi lingkungan,” jelasnya.

Beliau berharap agar masyarakat menjadi lebih peduli terhadap penanganan limbah B3. Selain itu, melalui pengolahan limbah baterai ini, beliau juga berkomitmen untuk tidak hanya mendidik mahasiswa di bidang akademik saja, tetapi juga mengedukasi di bidang lingkungan.

“Kami sangat bersinergi dengan green campus dan program pemerintah, yaitu zero waste serta elektrifikasi. Adanya limbah baterai ini juga bisa dimanfaatkan untuk pembuatan material baterai lithium. Sejak 2019, kami sudah bekerja sama dengan PUI Baterai Lithium untuk mensubstitusikan atau memodifikasi menjadi material anoda dan katoda,” pungkasnya.

Humas FT-Aji.

Editor-Pratikno.