31 October, 2024
FT UNS – Program Studi Arsitektur Fakultas Teknik (FT) Universitas Sebelas Maret (UNS) menyelenggarakan Festival Gebyar Memanen Bersama Petani Cilik (GEMERICIK) berkolaborasi dengan FSRD UNS serta LPPM UNS pada Kamis, 24 Oktober 2024, di area Wisata Embung Setumpeng, Mojogedang, Karanganyar. Acara ini merupakan bagian dari rangkaian kegiatan Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM) yang menggabungkan berbagai disiplin ilmu dan melibatkan kerja lintas institusi pendidikan.
Festival GEMERICIK bertujuan untuk memperkenalkan pertanian tradisional kepada generasi muda, terutama anak-anak, serta menyisipkan edukasi mitigasi bencana melalui permainan interaktif dan pameran edukasi. Selain kegiatan edukasi pameran pertanian, event ini juga mengajak peserta tani cilik secara aktif untuk mengikuti permainan yang berisi pengetahuan tanggap bencana dengan sistem peringatan dini.
“Cinta pertanian harus dikenalkan sedini mungkin pada generasi muda agar pertanian menjadi lestari”. Ujar Hasyim, Perwakilan dari Kelompok Tani Mulyo 1.
Kegiatan ini diinisiasi oleh tim mahasiswa dan dosen Program Studi Arsitektur FT UNS dari Urban Rural Design & Conservation Lab (URDC Labo), yang merancang area Rumah Tani menjadi pameran interaktif. Kerjasama lintas fakultas ini juga melibatkan tim KALIMEJA Exhibition – Delanggu dan berbagai mitra, termasuk Universitas Muhammadiyah Karanganyar serta Pemerintah Desa Gentungan sebagai bagian dari program Pemberdayaan Desa Binaan (PBD) 2024 dengan judul : Pengembangan Kawasan Eduwisata Terintegrasi dengan Pertanian dan Peternakan di Desa Gentungan, Karanganyar 2024 yang didanai oleh Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi. Kegiatan ini diketuai oleh Prof. Dr. Eng Syamsul Hadi, ST., MT (FT UNS) beranggotakan, Kusumaningdyah NH (FT UNS), Emi Widiyanti Wianto (Fakultas Pertanian UNS), dan Ari Prasetyo (FT UNS). Adapun mitra kerjasama menggandeng Universitas Muhammadiyah Karanganyar dan Pemerintah Desa Gentungan.
Rangkaian acara dimulai dengan sambutan dari berbagai perwakilan, diikuti dengan praktek memanen langsung di sawah yang melibatkan siswa dari berbagai sekolah di sekitar Gentungan. Setelah memanen, peserta mengunjungi zona pameran yang menampilkan berbagai materi edukasi pertanian dan budaya lokal, termasuk pameran Kalimeja dan video animasi pertanian dalam struktur bambu yang dirancang menggunakan konsep eco-design.
Selain menikmati pameran, peserta juga diajak bermain permainan interaktif tentang mitigasi bencana alam, seperti gempa dan tanah longsor, yang bertujuan meningkatkan kesadaran akan pentingnya peringatan dini. Ketua PSJ LPPM UNS dan ketua panitia Festival GEMERICIK, Dr. Eng Kusumaningdyah NH, menyatakan bahwa permainan ini dikembangkan untuk memastikan anak-anak memahami langkah-langkah menghadapi bencana dalam kondisi darurat.
“Anak-anak adalah bagian dari komunitas pertanian yang berharga, dan kami ingin memastikan mereka memahami pentingnya sistem peringatan dini sejak dini. Oleh karenanya konten dan peralatan permainan edukasi mitigasi bencana ini dikembangkan merujuk pada referensi desain Iza Kaeru Caravan yang dikembangkan oleh NPO Art Plus, Kobe Jepang. Bagaimana informasi dikemas secara grafik menarik “kawai bunka”. Melalui supervisi desain bersama Tissa Florika (Profesional Illustrasi Desain dan pernah magang di NPO Art Plus) peralatan permainan games ini dikembangkan bersama-sama” jelas Ketua PSJ LPPM UNS sekaligus ketua panitia kegiatan Festival GEMERICIK, Dr. Eng Kusumaningdyah NH.
Rangkaian festival ditutup dengan diskusi bersama petani lokal dan Pleun De Vries, mahasiswa magang dari Rotterdam University, Belanda, yang berbagi pengalaman terkait teknologi pertanian di Belanda. Dalam diskusi, Pleun menekankan pentingnya antisipasi perubahan iklim, mengingatkan peserta untuk selalu siap menghadapi tantangan yang mungkin muncul di masa depan.
Humas FT-Werna.
Editor-Pratikno.