Lulusan Doktor Ilmu Teknik Sipil FT UNS Tawarkan Solusi Lokal untuk Atasi Urban Heat Island di Kota Sorong

16 April, 2025

FT UNSProgram Studi Doktor Ilmu Teknik Sipil (PSDTS) Fakultas Teknik (FT) Universitas Sebelas Maret (UNS) kembali mencetak doktor baru melalui melalui ujian terbuka yang dilaksanakan pada Selasa (15/04/2025) di Ruang Multimedia, Gedung 4 FT UNS. Dr. Eko Tavip Maryanto resmi meraih gelar doktor dengan IPK 3,82 setelah berhasil mempertahankan disertasinya yang berjudul "Rekayasa Material Atap Rumah Berbasis Kearifan Lokal sebagai Upaya Mitigasi Urban Heat Island di Kota Sorong."

Penelitian Dr. Eko Tavip Maryanto menghadirkan pendekatan yang unik dan solutif dalam menghadapi tantangan lingkungan perkotaan, khususnya fenomena Urban Heat Island (UHI) yang semakin nyata di Kota Sorong. Urbanisasi yang cepat dan pembangunan infrastruktur yang kurang memperhatikan keseimbangan ekologis menyebabkan peningkatan suhu permukaan secara signifikan di wilayah terbangun. Melalui penelitiannya, Dr. Eko menyoroti pentingnya perencanaan kota yang mengedepankan pendekatan berbasis kearifan lokal, yang selama ini terpinggirkan oleh dominasi teknologi modern dan material komersial.

“ Fokus utama studi ini adalah pada persebaran suhu permukaan dan pola penggunaan lahan di Kota Sorong, serta pengembangan desain atap rumah yang terinspirasi dari budaya lokal dan berbahan dasar serat pelepah sagu.” Terang Dr.Eko

Lebih lanjut ia menejelaskan bahwa penelitian ini menunjukkan bahwa suhu permukaan di kawasan hijau berkisar antara 20–25°C, jauh lebih rendah dibandingkan kawasan terbangun yang bisa mencapai 25–35°C. Hasil tersebut menegaskan kontribusi vegetasi dan material alami dalam meredam panas perkotaan.

Disertasi ini juga memperkenalkan inovasi rekayasa material komposit berbasis serat pelepah sagu yang telah melalui berbagai uji laboratorium. Perlakuan NaOH 6% dan kombinasi resin-katalis 99%:1% memberikan hasil optimal pada nilai impak dan ketahanan panas material, menjadikan material ini potensial untuk diadopsi secara luas. Tak hanya dari aspek teknis, penelitian ini juga mempertimbangkan aspek sosial dan budaya masyarakat setempat, menjadikannya solusi yang tidak hanya ramah lingkungan tetapi juga berkelanjutan secara sosial.

“Kebaruan penelitian ini terletak pada pendekatannya yang memadukan teknologi dengan nilai-nilai lokal, menjawab kebutuhan spesifik wilayah tropis seperti Kota Sorong. Pendekatan ini membuka ruang bagi industri bahan bangunan untuk mengeksplorasi potensi lokal yang selama ini belum tergarap maksimal.” Ungkap Dr Eko.

Dalam penyusunan disertasinya, Dr. Eko Tavip Maryanto didampingi oleh tim pembimbing yang terdiri dari Prof. Ir. Ary Setyawan, M.Sc., Ph.D. sebagai promotor, Prof. Dr. Ir. Maria Theresia Budiastuti, M.Si. sebagai ko-promotor 1, dan Prof. Ir. Winny Astuti, M.Sc., Ph.D. sebagai ko-promotor 2. Ujian terbuka ini juga menghadirkan para penguji internal dan eksternal, yakni Dr. Ir. AR Hanung Triyono, M.Si. dari DPUBINMARCIPKA Jateng sebagai penguji eksternal, serta Dr. Dewi Handayani, S.T., M.T. dan Dr. Ir. Nur Miladan, S.T., M.T. dari UNS sebagai penguji internal.

“Saya mengapresiasi kehebatan Pak Eko dalam hal ini sehingga bisa menghasilkan disertasi ini dan kedepannya bisa mengambil langkah – langkah kebijakan dapat disampaikan kepada pemangku kebijakan di Sorong.” Ujar Prof. Dr. Ir. Maria Theresia Budiastuti, M.Si.

Keberhasilan Dr. Eko Tavip Maryanto menjadi bukti bahwa solusi untuk permasalahan global dapat lahir dari akar lokal. Integrasi antara sains dan kearifan lokal seperti yang dilakukan dalam penelitian ini, tidak hanya memberikan kontribusi bagi dunia akademik tetapi juga membuka jalan menuju pembangunan kota yang lebih berkelanjutan dan berkeadilan.

Humas FT-Werna.

Editor-Pratikno