Mahasiswa Teknik Mesin UNS bersama dengan Dinas PUPR Kabupaten Magetan Membuat Proyek Pembangkit Listrik Tenaga Mikro Hidro (PLTMH) sebagai Alternatif Pembangkit Listrik Sumber Daya Terbarukan

7 March, 2022

FT-UNS - Program MBKM dari Kemendikbud membuka banyak peluang bagi mahasiswa untuk belajar lebih tak hanya dari dalam lingkup universitas asal, tetapi juga dari dunia luar saat ini terbuka lebar. Program MBKM menghadirkan banyak bentuk/jenis yang dapat diikuti oleh mahasiswa. Salah satunya yaitu progam magang MBKM. Prodi Teknik Mesin FT UNS mengirimkan 3 mahasiswa untuk mengikuti program magang MBKM di Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Kabupaten Magetan, Jawa Timur.

Mahasiswa tersebut diantaranya yaitu Lana Alfirza, Muhamad Dwi Septiyanto, dan Pradipta Nareswari. Ketiganya menjalani kegiatan magang ini selama 6 bulan terhitung sejak bulan September 2021 hingga Februari 2022.

Dalam kegiatan magang di Dinas PUPR Kabupaten Magetan ini terkhusus pada bagian sumber daya pengairan. Dalam program magang ini terbagi menjadi dua proyek Pembangkit Listrik Tenaga Mikro Hidro (PLPMH) diantaranya yaitu PLTMH di Ngentep, Magetan dan Tirtosari-Sarangan, Magetan di dekat Telaga Sarangan.

Tujuan dari proyek ini yaitu untuk penerangan jalan umum dan wisata edukasi dari jalur telaga sarangan menuju air terjun tirtosari. Begitu juga dengan proyek PLTMH di Ngentep juga bertujuan pada penerangan jalan umum karena kondisi di daerah tersebut masih kurang pencahayaan dan sangat gelap ketika malam hari. Instalasi penerangan listrik yang ada di sekitar daerah Ngentep tersebut cukup jauh.

Tentu saja selama kurun waktu magang, ketiga mahasiswa Teknik Mesin tersebut melakukan berbagai pekerjaan untuk menyelesaikan proyek yang sudah direncanakan.
Menurut Dwi, salah satu mahasiswa magang menjelaskan, “Kita dari mahasiswa baru sebatas mendesain konstruksi bangunan yang akan didirikan nanti.”

“Untuk pekerjaannya itu, pure dari kita mahasiswa merancang sistem pembangkit. Nah, kita merancangnya itu kekuatan yang satu 1000 watt di daerah Ngentep, dan yang satunya lagi itu di Tirtosari yang besar sekitar 16 sampai 18 kilo watt. Di sana kita kegiatannya juga masuk di desain, analisis potensi, pengawasan tukang di lapangan, analisa desain yang udah dipasang. Kita yang dari mesin itu khusus di instalasi alat turbin pembangkitnya,” jelas Dwi (17/02)

Proyek yang dilakukan oleh tiga mahasiswa Teknik Mesin dengan bimbingan dosen D Danardono Dwi Prija T, S.T., M.T., Ph.D. dan Prof. Dr. Eng. Syamsul Hadi, S.T., M.T. ini sudah selesai bahkan sebelum masa magang berakhir. “Proyeknya udah selesai sekitar bulan Desember, tinggal nunggu running alatnya untuk pendistribusian,” ujar Dwi.

Dwi juga menjelaskan keseharian selama magang di PUPR Magetan. Dwi menyatakan bahwa pada bulan pertama dari pagi mereka langsung berangkat sekitar pukul 8 dengan membawa berbagai alat seperti alat ukur kecepatan angin, dan lain-lain. Mereka mencari data sungai-sungai di Magetan yang berpotensi untuk pemasangan pembangkit listrik atas permintaan Pemda Kabupaten Magetan. Tidak hanya itu, kecepatan angin juga diukur atas amanah dari Pak Danar selaku dosen pembimbing pada proyek ini. Karena jika ada tempat yang sekiranya berpotensi untuk tenaga angin, nanti juga bisa akan diadakan pemasangan.

Selanjutnya pada bulan kedua, mahasiswa membuat desain kontruksi mekanik pembangkit listrik. Untuk bagian ini mereka dapat mengerjakannya di Magetan atau di laboratorium (lab) Teknik Mesin FT UNS. Hal tersebut dilakukan di lab gunanya untuk memudahkan konsultasi kepada dosen pembimbing.

Kemudian, pada bulan ketiga, mahasiswa diberi gambar proyek dan diminta untuk mengawasi pekerja bangunan apakah pekerjaan yang dilakukan sudah benar atau belum. Setelah semua alat tepasang dan bangunan telah jadi, dilakukan analisa secara tenik, kekuatan bangunan, masa efektif turbin, serta membuat SoP terkait maintenance turbin supaya awet dan tahan lama. Selanjutnya, untuk pelistrikan atau instalasi listrik dan distribusinya belum dilakukan, pasalnya bagian untuk mahasiswa magang Teknik Mesin sendiri hanya hingga pemasangan dan instalasi alat/turbin.

Dwi mengaku sangat berkesan selama magang di Dinas PUPR Kabupaten Magetan tersebut karena Kabupaten Magetan sangat terkenal dengan banyak wisata alam yang asri dan menakjubkan. “Asyik, jalan-jalan. Soalnya kita banyak survey potensi, dateng ke tempat-tempat yang istilahnya bisa dibilang ke pelosoknya Magetan. Terus kita nyebur ke sungai untuk ngitung debit sungai, dan lain-lain. Enak sih, terus itu juga, kan PLTMH Tirtosari itu dekat dengan Telaga Sarangan, karena anak magang, masuk keluar itu gratis. Deket sama wisata air terjun juga, kita sering main di air terjun gratis.”

“Harapannya mungkin buat PUPR Magetan itu semoga segera di-running alat turbinnya karena sudah terpasang dan segera didistribusikan listriknya. Agar tujuan kedua wisata edukasinya juga lancar, mengingat itu wisatanya juga agak rame. Istilahnya buat pemancing daerah-daerah lain untuk memanfaatkan SDA yang sudah ada. Karena kan tidak dipungkiri di Indonesia kan energi fosil untuk pembangkitan listrik itu masih mendominasi. Semoga dengan adanya proyek PTLMH ini bisa memancing daerah lain buat menggali potensi dari sumber terbarukan contohnya air, angin, dan lain-lain.” HUMAS FT/DIF Editor/KNH

#magetan
#mbkmftuns #mawateknikmesin