Mesin Pemanggang Kelapa Rotary untuk Peningkatan Kapasitas Produksi UMKM Penggilingan Cabuk Rambak Desa Kwarasan, Grogol, Sukoharjo

8 November, 2022

FT UNS - Grup Riset Sustainable Thermofluids dari Program Studi Teknik Mesin Fakultas Teknik UNS yang diketuai oleh Prof. Dr. Budi Kristiawan, S.T., M.T bersama dengan jajaran akademisi lainnya selaku anggota yaitu Prof. Agung Tri Wijayanta, S.T., M.Eng., Ph.D., Dr. Eko Prasetya Budiana, S.T., M.T., Dr. Eng. Indri Yaningsih, S.T., M.T., Prof. Dr. Eng. Syamsul Hadi, S.T., M.T., Prof. Dr. Dwi Aries Himawanto, S.T., M.T. telah melaksanakan proyek riset dengan tajuk "Mesin Pemanggang Kelapa Rotary untuk Peningkatan Kapasitas Produksi UMKM Penggilingan Cabuk Rambak". Proyek tersebut dilaksanakan di desa Kwarasan, kecamatan Grogol, Kota Surakarta pada hari Rabu, (20/7/2022).    
Seperti yang masyarakat ketahui, cabuk rambak merupakan makanan tradisional khas Solo yang terbuat dari ketupat yang diiris tipis-tipis berbentuk kotak. Kemudian diatasnya diberi cocolan sambal wijen, lalu disantap bersama kerupuk atau karak. Cabuk rambak yang disajikan bersama karak atau kerupuk ini terbuat dari nasi. Rasa dari cabuk rambak cenderung gurih.

Sejak dahulu, cabuk rambak sudah dihidangkan bersama krupuk kulit atau rambak tetapi karena harga rambak semakin mahal mengakibatkan krupuk kulit ini diganti dengan krupuk nasi (karak). Oleh karena itu, krupuk nasi ini kemudian terkenal dengan nama rambak.

Kelangkaan cabuk rambak disinyalir karena beberapa faktor antara lain seiring dengan perkembangan zaman, kuliner tradisional seperti cabuk rambak mulai tergeserkan oleh kuliner modern yang lebih mudah dijumpai dan lebih bervariasi. Selain itu, makanan tradisional cabuk rambak jarang ditemukan karena kurang publikasi sehingga masyarakat tidak mengetahui adanya kuliner legendaris tersebut. Faktor lain yang menyebabkan kelangkaan dari cabuk rambak adalah proses pembuatannya yang memakan waktu cukup lama cara konvensional dapat berlangsung sekitar 3-4 jam untuk memperoleh hasil yang maksimal. Namun kendala utama dari warga yaitu kandungan minyak pada kelapa yang digunakan untuk sambal cabuk rambak yang memengaruhi keawetan dari sambal itu sendiri. Minyak yang terkandung di dalam kelapa menjadikan kelapa lebih cepat ditumbuhi jamur.

Oleh karena itu, Grup Riset Struktur dan Material Fungsional melalui skema pengabdian masyarakat ini dapat membantu mewujudkan prototipe mesin pemanggang kelapa yang lebih efisien sehingga dapat meminimalisir tenaga dan waktu yang digunakan pada saat proses pemanggangan kelapa.

Humas FT/AP.