21 November, 2024
FT UNS – Fakultas Teknik (FT) Universitas Sebelas Maret (UNS) menghadiri penandatanganan Perjanjian Kemitraan Proyek dengan University of Canberra, Australia. Acara ini berlangsung pada Senin-selasa (18-19 November 2024), di kampus University of Canberra dan disaksikan langsung oleh Kedutaan Besar Republik Indonesia Untuk Australia dan Vanuatu, Dr. Siswo Pramono. Kegiatan ini merupakan bagian dari inisiatif KONEKSI Knowledge Partnership Platform Australia-Indonesia, dengan tujuan mendukung proyek “Decarbonisation Pathways for Indonesia’s Buses Infrastructure (DIBI)”.
Proyek ini bertujuan mengurangi emisi karbon pada infrastruktur transportasi bus di Indonesia melalui inovasi teknologi berbasis energi terbarukan dan pengembangan ekosistem kendaraan listrik. Tim peneliti UNS yang dipimpin oleh Prof. Dr. Ir. Wahyudi Sutopo, ST., M.Si., bekerja sama dengan tim peneliti University of Canberra di bawah pimpinan Associate Professor Ahmed Imran, serta mitra Australia lainnya, seperti NEVCE, ITP Renewables, dan EVENERGI.
Dalam kesempatan ini, Rektor Universitas Sebelas Maret, Prof. Dr. Hartono, dr., M.Si. turut memberikan sambutan melalui rekaman video.
Dalam sambutannya, Prof. Hartono, dr., MSi., menyampaikan, "Hari ini, kita berkumpul lintas batas, budaya, dan zona waktu untuk menyaksikan momen kerja sama internasional dan memasuki babak baru dalam perjalanan bersama. Dengan kemitraan ini, kita bukan hanya menandatangani dokumen, tetapi menciptakan cetak biru kolaborasi yang mencerminkan janji untuk berinovasi dan memberikan dampak positif secara global."
Proyek ini didukung oleh komitmen kedua belah pihak untuk mengatasi tantangan dekarbonisasi transportasi umum di Indonesia, sejalan dengan Nota Kesepahaman (MoU) antara pemerintah Indonesia dan Australia mengenai kendaraan listrik. Kerja sama ini mencerminkan kepercayaan, komunikasi terbuka, dan visi bersama dalam menciptakan masa depan yang berkelanjutan. Selain itu, perjanjian ini memperkuat hubungan bilateral dalam memajukan penelitian kelas dunia, meningkatkan kualitas pendidikan, dan menciptakan peluang inovasi yang melibatkan berbagai sektor.
"Kami mengapresiasi kerja keras tim yang telah menjadikan kolaborasi ini sebagai upaya mereka telah membangun dasar bagi sesuatu yang benar-benar transformatif," tambah Prof. Hartono.
Acara ini dihadiri oleh sejumlah tokoh penting, termasuk Duta Besar Republik Indonesia untuk Australia dan Vanuatu, Dr. Siswo Pramono, serta perwakilan dari Departemen Luar Negeri dan Perdagangan Australia, Departemen Industri, Sains, dan Sumber Daya, dan mitra strategis lainnya.
Proyek DIBI ini diharapkan menjadi langkah awal dalam menciptakan solusi inovatif untuk transportasi ramah lingkungan di Indonesia, mendukung target iklim nasional, sekaligus mempererat hubungan akademik antara kedua negara.
Humas FT-Werna.
Editor-Pratikno.