1 March, 2022
FT-UNS – Salah satu dosen FT UNS Prodi Teknik Sipil belum lama ini telah menyelesaikan studi S-3 di Universitas Gadjah Mada. Fakultas Teknik sangat mengapresiasi atas pencapaian tersebut. Beliau adalah Dr. Galuh Chrismaningwang, S.T., M.T.. Dr. Galuh mendapatkan ijazah sebagai tanda bahwa ia telah menyelesaikan studi S-3nya pada tanggal 31 januari 2022.
Dr. Galuh menjalankan sidang tertutup ujian S-3 pada tanggal 22 Desember 2021 yang dilaksanakan secara daring. Dr. Galuh mengaku bahwa ia senang dan lega setelah berhasil menyelesikan studinya. Menurut Bu Galuh pengalaman studi S-3 kemarin sangat mengubah cara pandangnya terhadap hidup.
“Jadi gimana ya, karena memang pada saat studi itu kita dituntut harus bisa menyelesaikan masalah dalam jagka waktu yang cepat dan dalam kondisi banyak tekanan. Jadi, memang itu sangat mengubah cara saya dalam bersikap, berpikir, menyelesaikan masalah. Itu sangat efektif sih kalau saya. Perasaan saya setelah lulus ya pertama lega dan senang otomatis. Pengen segera balik ke UNS,” ucap Dr. Galuh.
Pada studi S-3 kemarin, Dr. Galuh mengusung judul “Analisis Kinerja Drainase Vertikal Oleh Pengaruh Cara Penyambungan PVD-PHD, Tekanan Kekang dan Permeabilitas Selimut Pasir” untuk disertasinya. Dr. Galuh mendapatkan predikat kelulusan sangat memuaskan dengan IPK 4.00.
Sebelumnya Dr. Galuh menempuh pendidikan S-1 dan S-2 Teknik Sipil di Universitas Sebelas Maret Dr. Galuh lulus pada 8 September 2006 untuk studi S-1 dan 17 Juli 2008 untuk studi S-2.
Kesan yang didapatkan selama Dr. Galuh studi S-3 kemarin, ia mengaku bahwa studi S-3 yang baru saja berhasil ia tempuh merupakan studi yang penuh tantangan. Menurutnya, kesabaran sangat diperlukan selama studi S-3 kemarin.
Kesulitan yang Dr. Galuh rasakan tersebut terkait dengan tekanan dari lingkungan apalagi di masa pandemi ini. Karena untuk studi sebelumnya Dr. Galuh mengaku bahwa masih hanya mengurusi diri sendiri dan belum berkeluarga sedangkan pada saat studi S-3 ini ia telah berkeluarga dan harus mengurus berbagai hal. Salah satunya membagi waktu dengan anak, terlebih lagi anak-anak juga harus mengikuti sekolah daring. “Suasana pandemi memang berat. Untuk kondisi normal saja S-3 saja sudah berat apalagi kondisi pandemi.”
Dr. Galuh juga menyampaikan pesan, “Di dalam hidup ini kita harus menyelesaikan apa yang harus kita mulai, jadi, kita harus bertanggung jawab untuk segala pilihan yang kita ambil dan kita harus menyelesaikan apa yang kita mulai, kita ngga boleh menyerah di tengah jalan. Kalau udah terlanjur masuk, ya udah. Kita ngga bisa kemana-mana lagi kan. There’s no option, kita harus selesaikan yang sudah kita ambil. InsyaaAllah kalau semua orang melakukan hal itu, dunia ngga akan ada macam-macam. Karena, semua orang menyelesaikan tugasnya.”
“Harapan saya sih, saya harus bisa lebih baik lagi dalam berkarya. Jadi dengan ilmu yang saya dapat setelah kuliah ini, saya seharusnya bisa membagikan ilmu yang lebih untuk mahasiswa saya. Karena apa yang sudah saya alami, saya kan kembali menjadi mahasiswa lagi selama sembilan semester. Saya lebih bisa empati kepada mahasiswa. Harapan saya bisa menjadi dosen yang lebih baik lagi setelah saya selesai studi. Kemudian, bisa memberikan yang terbaik untuk almamater saya, UNS,” ujar Dr. Galuh terkait dengan harapan untuk ke depan nanti.
Sedangkan untuk rencana menjadi Guru Besar, Dr. Galuh mengaku masih ingin fokus dengan riset-riset yang ingin ia lalukan. Untuk waktu dekat ini masih belum terlalu memikirkan untuk menjadi Guru Besar. "Kalau untuk cita-cita ke Guru Besar itu cita-cita semua orang, cuman entar dulu deh. Yang penting saya memberikan yang terbaik, saya bisa melanjutkan riset saya,” pungkasnya. HUMAS FT/DIF Editor/ KNH