Teknik Elektro Adakan El-Semar #10 Mengusung Tema: Digital Transformation for Renewable Energy Transition

22 December, 2022

FT UNS – Himpunan Mahasiswa Teknik Elektro Fakultas Teknik Universitas Sebelah Maret mengadakan El-Semar yang ke-10. Ada dua rangkaian dalam acara tersebut yaitu seminar nasional pada pukul 08.00-12.15 dan pameran Proyek Kreatif Elektro pada pukul 12.30-17.00. Acara tersebut diadakan secara luring, berada di UNS Tower Lt. 2 dan 3, (07/12/2022).

Acara dibuka dengan sambutan dari Kaprodi Teknik Elektro UNS yaitu Bapak Feri Adriyanto, Ph.D dan yang kedua sambutan sekaligus pembukaan langsung oleh dekan fakultas teknik yang diwakilkan oleh Dr. Titis Srimuda Pitana, S.T., M.Trop.Arch selaku Wakil Dekan Fakultas Teknik UNS. Acara dilanjutkan dengan menampilkan video pengenalan Teknik Elektro UNS dan pengenalan singkat pameran Proyek Kreatif oleh MC.

Serangakain acara yang pertama seminar nasional, seminar kali ini mengundang 3 pembicara. Pembicara pertama dimulai oleh Prof. Muhammad Nizam, S.T.,MT., Ph.D yang mengangkat topik dengan judul “Sistem Penyimpanan Energi Berbasis Baterai untuk Mendukung Transisi Energi Bersih”. Bisnis BESS (Battery Energy Storage System) pada Pembangkitan Modern. Terdapat dua bisnis besar yang menggunakan Baterai Energi Storage Systems yaitu Stand-Alone Storage (Solar-Storage and Microgrid) dan EV Charging (Fast Charging Station and Battery Rent). Implementasi energi terbarukan dapat dilakukan dengan penerapan sistem on-grid dan off-grid.

Sistem on-grid dinilai lebih cocok pada siang hari. Untuk bisa menggunakan sistem on-grid pada waktu-waktu tertentu selain siang hari dapat menggeser menggunakan sistem penyimpanan energi untuk menggeser beban puncak agar dapat digunakan bahkan ketika tidak ada matahari. Desain pack mempengaruhi performa baterai. Semakin tinggi suhu baterai, performanya akan menurun sehingga perlu untuk menjaga baterai pada temperatur tertentu. Tantangan terbesar dalam pengembangan bisnis BESS adalah menemukan pembeli dan harus menyediakan yang akan menyerap baterai. Karena hal itu adalah investasi untuk teknologi tinggi. Perkembangan bisnis baterai sangat dipengaruhi oleh teknologi.

Pembicara kedua dimulai oleh Bapak Fajar Miftahul Falah yang mengangkat topik dengan judul “Teknologi PLTS untuk Mendukung Transisi Energi Bersih”. Potensi Energi Matahari di Indonesia 4,8 kWh/m2 per hari, jika dibandingkan dengan negara lain seperti Uni Emirat Arab dan India masih kurang tetapi Indonesia memiliki potensi energi surya yang cukup tinggi. Capacity factor akan sangat signifikan, efektifnya hanya 5-6 jam, yang membuat PV tergolong mahal. Pembelian produk di Indonesia hanya < 50 MW sehingga kapasitas produksinya rendah sehingga minat investor untuk membeli produk dalam negeri kurang disebut negatif cycle. PLTS tidak terlepas dari energi solar cell karena komponen utamanya adalah PV modul. Kedepannya diharapkan PLTS mempunyai sistem grid forming. Energy Management System dimana EMS dapat mendeteksi dan mengatur prioritasnya. Solar energi dapat dikombinasikan dengan semua bidang industri ditambah dengan skema bisnis yang tepat (berbasis jasa/servis). Pembatasan PLTS di Indonesia hanya dibatasi sebesar 15 % karena di dunia PLTS biasanya pembangkit yang berbasis batubara mempunyai cadangan sebesar 15% untuk mengantisipasi kejadian kejadian yang tidak diinginkan, karena di PLTS ada pengurangan daya, cadangan putar dari mesin pembangkit sekitar 15%. PLN tidak sanggup menerima kelebihan daya dari PLTS, berdasar kajian, siang hari biasanya rumah-rumah konsumsi dayanya 15% (Statistik PLN).

Pembicara ketiga dimulai oleh Kiswanto, M.Si yang mengangkat topik dengan judul “Teknologi IoT dan AI untuk Mendukung Transisi Energi Bersih”. Industri 4.0 salah satunya didukung oleh IoT. Kontribusi dari IoT diantaranya Smart Grid. IoT adalah infrastruktur global untuk masyarakat informasi yang memungkinkan layanan lanjutan dengan mengembangkan hal-hal fisik dan virtual berdasarkan teknologi informasi dan telekomunikasi. Artificial Intelligence (Al) membuat komputer dapat mengatur sendiri, bagian dari ilmu komputer yang didesain mirip dengan otak kita. Sistem yang mampu mempelajari apa uang kita berikan. Tools yang dipelajari untuk membangun AI diantaranya fuzzy logic, neural networks, expert systems, algoritma genetic, dsb.

Energy Transition memiliki peluang besar karena ada sustainable development goals, dimana transisi energi merupakan tujuan global. Penggunaan listrik di dunia naik seiring dengan revolusi proses industrialisasi. Peluang untuk menjadi expert di bidang ini masih sangat terbuka, keahlian di energi terbarukan sangat berguna karena penggunanya meningkat dari tahun ke tahun. IoT hanya mampu menghubungkan fisik dan virtual.

Era transisi energi ke arah renewable energy diharapkan generasi muda memiliki peranan penting di era transisi energi supaya bisa berkontribusi aktif. Hardskill dan softskill kompetensi harus dimiliki.

Setelah seminar, acara tersebut berlanjut dengan pameran Proyek Kreatif Elektro dimana mahasiswa Teknik Elektro UNS memamerkan hasil alat yang dibuat di hadapan public. Pameran tersebut juga dipublikasikan melalui kanal youtube Elsemar TV. Dalam channel ini terdapat berbagai video Proyek Kreatif Elektro karya mahasiswa Teknik Elektro UNS dari tahun ke tahun.

Pada tahun ini, peserta Proyek Kreatif Elektro terdiri dari Angkatan 2020 dan Angkatan 2021 dimana dalam pembuatan proyek dilakukan secara kelompok yang terdiri dari 3-5 anggota. Jumlah alat Proyek Kreatif Elektro yang dibuat dalam tahun ini adalah 40 alat yang meliputi dalam pengaplikasian IoT ataupun penggunaan mikro kontroler.

Diharapkan dengan adanya pameran ini dapat melatih kemampuan mahasiswa supaya terbiasa melakukan perancangan dan riset sehingga akan membantu saat pengerjaan skripsi serta melatih soft skill mahasiswa dalam presentasi maupun komunikasi.

El-Semar ke-10 ini semoga dapat berlangsung pada tahun yang akan datang, serta selalu memberikan wawasan dan ajang melatih soft skill juga hard skill untuk para peserta El-Semar. HUMAS FT/AI Editor FT/KNH