Tepat di Hari Sumpah Pemuda, Prodi Teknik Mesin UNS Tambah Satu Dosen Bergelar Doktor

29 October, 2024

FT UNS – Program Studi Doktor Ilmu Teknik Mesin (PSDTM) Fakultas Teknik (FT) Universitas Sebelas Maret (UNS) meluluskan Doktor Ilmu Teknik Mesin melalui ujian terbuka yang dilaksanakan di Ruang Multimedia Gedung 4 FT UNS. Kelulusan tersebut bertepatan dengan hari sumpah pemuda yang jatuh pada hari Senin (28/10/2024). Lulusan Doktor tersebut merupakan dosen Prodi Teknik Mesin Universitas Sebelas Maret, yaitu Dr. Raymundus Lullus Lambang Govinda Hidayat, S.T., M.T.

Dr. Raymundus Lullus Lambang Govinda Hidayat, S.T., M.T. yang kerap disapa Lullus merupakan dosen Prodi Teknik Mesin UNS dan dinyatakan lulus dengan predikat sangat memuaskan. Ia dapat mempertanggungjawabkan disertasinya secara ilmiah yang berjudul “Pengembangan Model Baru Untuk Outer Bypass Magnetorheological Damper Dengan Katup Tipe Meandering Dan Aplikasinya Untuk Sistem Kontrol Semi-Aktif Suspensi Kendaraan”.

Ujian terbuka disertasi dipimpin oleh Prof. Dr. Ir. Wahyudi Sutopo, S.T., M.Si. selaku ketua sidang yang didampingi oleh Prof. Dr. Ir. Triyono, S.T., M.T., Ketua Prodi S3 Ilmu Teknik Mesin, Dr. Ir. Budi Santoso, S.T., M.T. selaku promotor;  Prof. Ir. Ubaidillah, S.T., M.Sc., Ph.D., Co-Promotor 1; dan Fitrian Imaduddin, S.T., M.Sc., Ph.D, selaku Co-Promotor 2. Penguji internal  Dr. Ir. Didik Djoko Susilo, S.T., M.T. dan Dr. Purwadi Joko Widodo, S.T., M.Kom. dan Penguji eksternal Prof. Ir. Endra Joelianto, Ph.D. dari Institut Teknologi Bandung.

Dr. Lullus menekuni bidang suspensi semi-aktif kendaraan penumpang. Suspensi jenis ini merupakan komponen yang berfungsi untuk menggantikan sistem suspensi pasif. Jika dibandingkan, suspensi semi-aktif ini dapat memberikan respon yang lebih baik untuk meningkatkan kenyamanan penumpang. Suspensi jenis ini memanfaatkan cairan magnetorheologi yang dapat berubah viskositasnya ketika diekspos kedalam medan magnet. Oleh karena kebutuhan medan magnet yang memakai viskositas cairan, maka shock absorber yang digunakan dalam suspensi semi-aktif harus memiliki komponen elektromagnet didalamnya. Dalam prakteknya, arus listrik DC yang diaplikasikan ke komponen elektromagnet inilah yang membuat respon redam shock absorber berubah sesuai dengan yang diinginkan.

Namun, masalah utama yang muncul saat implementasi sistem kendali shock absorber sistem semi-aktif ini adalah akurasi model matematika yang dipakai dalam sistem kontrol. Model-model matematika yang telah dikembangkan seperti Bouc-Wen Model, Bingham Model,  Biviskos Model dan Hiperbolic Tangent belum mampu memberikan tingkat eror minimal dibawah 10%. Dr. Lullus dengan kepiawian matematikanya dapat mengusulkan metode matematika baru untuk menggantikan model-model yang ada. Penelitian ini mampu membuktikan dengan model matematika untuk mendapatkan performa yang lebih baik yaitu tingkat eror dibawah 10%. Kedepannya, model matematika ini akan mempercepat proses komputerisasi dan sistem kontrol yang lebih sederhana.

Dr. Lullus menyatakan bahwa suspensi yang baik dan ideal adalah jika penumpang didalam kendaraan tidak bergerak ketika kendaraan melewati sebuah obstacle.

“Suspensi yang baik dan ideal itu adalah ketika penumpang tidak bergerak ketika kendaraan melewati gundukan atau jalanan rusak ”, jelasnya.

Dalam akhir sesi ujian, Dr. Ir. Budi Santoso, S.T., M.T. selaku promotor, memberikan apresiasi dan mengucapkan selamat atas gelar Doktor yang diraih. Ia juga menitipkan pesan agar semua harus terencana dengan matang untuk mencapai sebuah tujuan.

“... Saya memberikan apresiasi yang setinggi-tingginya kepada pak lullus yang telah sampai di titik ini, semoga gelar yang diraih dapat bermanfaat untuk kedepannya. Saya berpesan agar setiap pekerjaan yang akan dikerjaan harus direncanakan dengan matang untuk mencapai tujuan yang kita inginkan. Sekali lagi selamat untuk pak lullus dan keluarga”, tutup sang promotor.


Humas FT UNS