Tim Pengabdian Research Group Konventer Nano UNS Hadirkan Solusi Air Bersih Berbasis Teknologi Reverse Osmosis Bertenaga Surya di Sukoharjo

17 October, 2024

FT UNS – Tim Pengabdian dari Research Group Konventer Nano Program Studi Teknik Mesin  Universitas Sebelas Maret (UNS) berhasil menciptakan terobosan teknologi berkelanjutan yang mengubah akses air bersih di daerah terpencil. Dalam pengabdian masyarakat yang dimulai sejak Maret hingga Oktober 2024, tim ini berhasil menerapkan sistem penjernihan air berbasis reverse osmosis (RO) bertenaga surya di Pondok Pesantren Tijarotul Qur’aniah, Kecamatan Bulu, Kabupaten Sukoharjo.

Dengan menggunakan teknologi RO berdaya 1.000 gallon per day (GPD) dan ditenagai oleh Photovoltaik (PV), inovasi ini memanfaatkan energi matahari sebagai sumber daya utama, menyimpan tenaga di baterai untuk mengoperasikan pompa dan mesin RO. Hasilnya adalah air bersih berkualitas tinggi yang mampu memenuhi standar air minum, sekaligus mengurangi ketergantungan pada listrik dan sumber air eksternal.

Prof. Dr. Ir. Zainal Arifin, Ketua Research Group Konventer Nano, menjelaskan bahwa teknologi ini sangat tepat untuk daerah yang minim akses listrik.

"Kami ingin menciptakan solusi yang ramah lingkungan dan praktis untuk diterapkan, terutama di pesantren dan desa-desa terpencil. Dengan memanfaatkan energi matahari, sistem ini tidak hanya efisien, tetapi juga mampu memproduksi air minum berkualitas tinggi yang telah diuji di laboratorium," ujarnya.

Tim pengabdian UNS terdiri dari para ahli di bidang teknik mesin dan energi, termasuk Prof. Dominicus Danardono, Prof. Dr. techn. Ir. Suyitno, Dr. Wibawa Endra Juwana, Dr. Rendy Adhi Rachmanto, dan Dr. Indri Yaningsih. Dengan keahlian dan dedikasi mereka, Pondok Pesantren Tijarotul Qur’aniah kini mandiri dalam memenuhi kebutuhan air minum, sambil turut menjaga kelestarian lingkungan melalui penggunaan energi terbarukan.

Pengujian laboratorium menunjukkan bahwa air yang dihasilkan dari sistem RO ini aman dikonsumsi, memenuhi semua standar fisika dan kimia air minum. Inovasi ini tidak hanya efisien dalam penggunaan energi, tetapi juga menjadi kontribusi signifikan dalam upaya pelestarian lingkungan dan pengembangan teknologi ramah lingkungan di Indonesia.

Humas FT-Werna.

Editor-Pratikno.