Tim PKM-PM FT Lakukan Pembangunan Instalasi Reverse Osmosis Bertenaga Surya Berbasis IoT di PPTQ Al-Madinah, Boyolali

12 December, 2023

FT UNS - Tim Program Kreativitas Mahasiswa (PKM) Fakultas Teknik (FT) Universitas Sebelas Maret (UNS) Surakarta melakukan pembangunan instalasi reverse osmosis bertenaga surya di PPTQ Al-Madinah, Ngemplak, Boyolali. Instalasi ini memanfaatkan tenaga surya yang kemudian diintegrasikan dengan Internet of Things (IoT) untuk mengolah air sumur menjadi air yang bersih, sehat, dan layak dikonsumsi.

Tim yang beranggotakan Rahmad Rizki Nur Arifin (Teknik Mesin); Agus Prihatno (Teknik Mesin), Anas Hibatullah Djoko Susilo (Teknik Elektro), Kalimaya Qolbi Sani (Teknik Kimia), dan Aqila Ekaputri Ghaisani (Teknik Mesin) ini telah menjalankan proyek ini sejak Juni 2023 lalu bulan. Dalam pengabdian ini, mereka dibimbing oleh Prof. Ir. Ubaidillah, S.T., M.Sc., Ph.D., IPM.

“PPTQ Al-Madinah seringkali mengalami permasalahan dalam penyediaan air bersih. Beberapa di antaranya seperti terjadi keterlambatan pasokan air minum dan rendahnya kualitas air minum isi ulang yang mana kurang memenuhi standar kelayakan air minum. Hal ini membuat beberapa santri kesulitan dalam memperoleh akses air minum yang layak setiap harinya,” jelas Kalimaya, salah seorang anggota tim, Selasa (17/10/2023).

Tidak hanya itu, biaya operasional dan penyediaan pasokan air minum galon juga relatif mahal. Dalam sehari PPTQ Al-Madinah rata-rata memerlukan 18 galon dengan  biaya Rp108.000/hari. Jika diakumulasi selama satu semester atau 6 bulan, total pengeluaran untuk konsumsi air bersih mencapai Rp19.440.000. Jumlah ini sangat besar dan cukup memberikan beban anggaran yang tinggi bagi ponpes.

Namun, berbagai permasalahan dan kendala tersebut berhasil diatasi sejak Tim PKM-PM FT UNS melakukan pembangunan instalasi reverse osmosis bertenaga surya di  PPTQ Al-Madinah. Beberapa dampak dari instalasi ini yaitu pengambilan air minum bisa dilakukan kapan saja sesuai kebutuhan, kualitas air minum yang dihasilkan telah memenuhi standar kelayakan air minum, dan tercukupinya kebutuhan air minum yang layak bagi santri di PPTQ Al-Madinah.

“Selain itu, biaya operasional dan perawatan instalasi reverse osmosis juga relatif terjangkau dan tidak perlu ada pengeluaran tambahan untuk penyediaan pasokan air minum galon. Biaya listrik untuk penyediaan air sumur bertambah Rp2.000/hari atau Rp360.000/6 bulan. Biaya penggantian filter selama 6 bulan sekali yaitu Rp400.000 sehingga dapat menghemat biaya sebesar Rp18.680.000/6 bulan,” imbuhnya.

Dalam instalasi ini, sumber listrik diambil secara hybrid dari sel surya dan instalasi PLN. Hal ini agar saat musim hujan dan cahaya matahari minim, listrik PLN dapat menggantikan operasi mesin reverse osmosis.

“Dengan adanya program ini, kami berharap masyarakat setempat yang memiliki permasalahan serupa dapat menerapkan program ini secara mandiri dengan bantuan dari mitra dan buku pedoman yang telah disusun oleh tim kami. Harapannya agar masyarakat mendapatkan akses terhadap air bersih secara mudah dan terjangkau,” pungkas Kalimaya.

Humas FT-Aji.

Editor-Pratikno.