Tim PKM Prodi Perencanaan Wilayah dan Kota FT UNS Berikan Solusi Revitalisasi Kawasan Pasar Kliwon dengan Teknologi Geospasial

25 July, 2023

FT UNS - Tim Program Kemitraan Masyarakat (PKM) dari Program Studi (Prodi) Perencanaan Wilayah dan Kota Fakultas Teknik (FT) Universitas Sebelas Maret (UNS) Surakarta memanfaatkan teknologi geospasial dalam mendukung revitalisasi kawasan di Kecamatan Pasar Kliwon, Kota Surakarta. Tim Pengabdian ini yaitu Dr. Murtanti, M.T.,   Erma Fitria Rini, S.T., M.T., dan Candraningratri E. Widodo., M.Eng., Ph.D.

Dr. Murtanti menjelaskan bahwa sesuai dengan amanat UU Penataan Ruang Nomor 26 Tahun 2007 dan berbagai regulasi pemerintah yang memayungi semangat desentralisasi di Indonesia,  pergeseran tanggungjawab pengawasan dan pengendalian pemanfaatan ruang diserahkan ke tingkat pemerintahan yang lebih lokal. Terlebih, jika terkait dengan permasalahan masyarakat yang langsung berhubungan dengan lingkungan tempat mereka tinggal.

“Salah satu yang saat ini mendesak dan penting untuk dikelola dan diatasi adalah permasalahan permukiman kumuh yang masih ada di bagian-bagian wilayah Kota Surakarta. Dari sini muncul kebutuhan untuk mengatasi permasalahan secara cepat dan berdaya guna. Salah satunya dengan bantuan teknologi informasi yang tidak hanya mampu menerjemahkan kondisi lapangan ke dalam data dan informasi spasial, tetapi juga secara real time dapat menunjukkan dinamika perubahan yang terjadi,” tuturnya kepada Tim Humas FT UNS, Senin (24/7/2023).

Ia menambahkan bahwa penggunaan teknologi informasi dengan user-friendly interface yang mudah dapat digunakan untuk mulai membagi beban dan tanggung jawab pengawasan dan pengendalian pemanfaatan ruang ini secara lebih mudah.

Pemerintah Kota Surakarta telah berkomitmen dengan data yang pasti dan akurat melalui Solo Satu Data. Bapppeda sebagai leading sector dalam pengelolaan data juga berharap kerja sama membangun integrasi data sektoral dari semua lini. Aparat perangkat daerah termasuk aparat kecamatan dan kelurahan mempunyai andil besar dalam meuwujudkan cita-cita tersebut.

“Pendataan potensi kecamatan dan kelurahan di kawasan perkotaan merupakan elemen penting dalam proses perencanaan ruang perkotaan. Namun, sayangnya satuan perencanaan perkotaan dalam wilayah administratif kota seringkali melupakan peran kecamatan dan kelurahan sebagai garda depan basis data dan informasi perkotaan,” tambahnya.

Pemanfaatan ruang perkotaan yang dinamis memerlukan satu sistem basis data yang dapat diperbaharui dengan efisien dan mudah digunakan. Terlebih, jika dikaitkan dengan pengembangan Indonesia pada umumnya dan Kota Surakarta sebagai salah satu Smart City.

“Pembangunan di semua level pemerintahan membutuhkan perencanaan yang baik dengan dukungan data yang komprehensif, akurat, dan efisien. Oleh karena itu, pemahaman akan sistem informasi spasial untuk memperoleh basis data yang detail, mudah diakses dan up to date merupakan salah satu langkah dalam mewujudkan perencanaan dan pembangunan atau pemanfaatan ruang yang efektif,” tuturnya.

Dr. Murtanti menambahkan bahwa Kecamatan Pasar Kliwon memiliki permasalahan berupa kurangnya sumber daya pengelola dan prasarana dalam mengintegrasikan informasi geografis yang diperlukan. Permasalahan ini sebenarnya juga dihadapi oleh kecamatan lain.

“Hal ini disebabkan karena kurangnya kapasitas pengelola dalam mengoperasionalkan sistem informasi geografis. Lalu, kurangnya pengetahuan dalam mengoperasikan pengelolaan data berbasis geografis. Selain itu, ketidaktersediaannya perangkat keras (hardware) dan perangkat lunak (software) yang mendukung pengembangan sistem informasi geografis kecamatan,” imbuhnya.

Berdasarkan permasalahan tersebut, tim PKM Prodi Perencanaan Wilayah dan Kota FT UNS berhasil mengidentifikasi beberapa solusi yang dapat diterapkan.

“Solusi yang kami tawarkan antara lain dengan  pemutakhiran database kecamatan dengan sistem informasi geografis; instalasi perangkat keras dan perangkat lunak penunjang sistem informasi geografis; penyusunan modul integrasi sistem informasi geografis; pelatihan pembaharuan dan penggunaan informasi geografis menggunakan software ArcGIS,” tutupnya.

 

Humas FT-Aji.

Editor-Pratikno